Gunung Tangkuban Perahu Meletus – Pada hari Jumat tanggal 26 Juli 2019 pukul 16.00 WIB Gunung Tangkuban Perahu erupsi dan menyemburkan kolom abu mencapai 200 meter di atas puncak. Kejadian ini memunculkan banyak persepsi, salah satunya dikaitkan dengan legenda yang menyelimuti gunung ini, Sangkuriang menuntut janji.
![]() |
Gunung Tangkuban Perahu Meletus, Jumat, 26/7/2019 Gambar : tribunnews.com |
Seperti dalam legenda, asal mula terjadinya gunung Tangkuban Perahu karena kemarahan Sangkuriang akibat usahanya untuk memenuhi syarat memperistri Dayang Sumbi digagalkan. Karena Dayang Sumbi tahu jika Sangkuriang adalah anak kandungnya sendiri.
Namun, pengaruh ilmu awet muda yang dimiliki Dayang Sumbi, membuat Sangkuriang tidak percaya dengan alasan tersebut. Sehingga pemuda sakti ini tetap bersikukuh untuk melamar dan memperistri Dayang Sumbi.
Dan, Dayang Sumbi berusaha menolak dengan mengajukan persyaratan yang tidak masuk akal, dan dengan segala cara pula berusaha menggagalkan usaha Sangkuriang. Hingga akhirnya, kegagalan Sangkuriang membuatnya marah lalu menendang perahu dengan segala kesaktiannya. Maka, jadilah Gunung Tangkuban Perahu.
Membicarakan legenda memang lebih ringan dan mudah dicerna dibandingkan dengan berbagai alasan teknis yang menjadi penyebab meletusnya gunung Tangkuban Perahu. Karena pada umumnya, masyarakat Indonesia memang suka dengan mitos dan legenda.
Dan,banyak kisah legenda berkaitan dengan penghianatan cinta seperti yang terjadi pada Sangkuriang seperti Legenda Candi Prambanan, Asal Mula Gunung Bromo , Legenda Mahesa Suro dan Lembu Suro serta kisah situs Ken Dedes , yang menggagalkan lamaran Joko Lola.
Baca Juga : Mengenang Tragedi Cinta Pertama Ratu Singhasari di Situs Ken Dedes
Baca Juga : Mengenang Tragedi Cinta Pertama Ratu Singhasari di Situs Ken Dedes
Dari semua korban romansa cinta pada masa lalu itu, mereka semua merasakan rasa kecewa, sakit hati dan marah sehingga pada akhirnya meluapkan perasaan mereka melalui benda-benda yang dipercaya sebagai hasil karya dan kesaktiannya.
Dan, di dalam hasil karya mereka tersimpan perasaan penciptanya. Sehingga, boleh dikatakan jika erupsi Gunung Tangkuban Perahu merupakan bentuk ungkapan perasaan Sangkuriang dalam menuntut janji kepada Dayang Sumbi.
Tiga gunung berapi yang masih aktif dan menjadi saksi kisah cinta yang ternoda ini, secara periodik terus meluapkan kemarahannya dengan menyemburkan abu dan lahar. Karena telah dilakukan upaya untuk mengalirkan lahar, membuat erupsi gunung-gunung ini tidak begitu berdampak besar.
Gunung Tangkuban Perahu Sebagai Tempat Wisata
Keindahan Gunung tangkuban Perahu membuatnya menjadi objek wisata di Bandung yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah baik lokal maupun mancanegara. Dengan tiket masuk sebesar Rp 20.000 per orang untuk wisatawan lokal dan wisatawan asing Rp 200.000 per orang.
Pada hari libur, wisatawan lokal Tangkuban Perahu dipatok Rp 30.000 per orang dan, wisatawan asing Rp 300.000 per orang.
![]() |
Gunung Tangkuban Perahu Meletus ! Sangkuriang Menuntut Janji ? Gambar : liputan6.com |
Faktanya, meskipun masih kerap dikunjungi masyarakat sebagai objek wisata, gunung Tangkuban Perahu ini masih merupakan gunung api aktif. Tanda-tanda keaktifannya terlihat dari munculnya gas belerang dan sumber air panas di kaki gunungnya.
Video Gunung Tangkuban Perahu Meletus
Penutup
Pihak BMKG menyatakan aktifitas Gunung Tangkuban Perahu tergolong masih normal meskipun upaya evakuasi dan penutupan gunung ini sebagai objek wisata tetap dilakukan.
Semua orang bebas berpendapat. Dan, pandangan tentang sosok Sangkuriang menuntut janji merupakan pandangan imajiner berkaitan dengan legenda yang melingkupinya. Karena, Sangkuriang yakin usahanya telah berhasil namun digagalkan dengan curang oleh Dayang Sumbi.
Satu pesan moral berkaitan dengan legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi ini,
“Janganlah berjanji apabila tidak bisa menepati.”
Nah, tunggu apalagi? Ayo dolen rek, menjelajahi kekayaan alam negeri Indonesia yang sarat dengan mitos dan legenda !
0 komentar:
Posting Komentar