Tanah Lot Bali - Tanah Lot yang berarti tanah ditengah laut dengan bangunan pura di dalamnya, menjadi salah satu objek wisata unggulan di pulau Bali yang wajib dikunjungi wisatawan. Di Tanah Lot ini terdapat bangunan pura yang menjadi salh satu pura penting bagi masyarakat Hindu Bali.
Tanah Lot Bali
Lokasi pura ini cukup unik yakni berada di atas batu karang besar di lepas pantai. Seperti pura yang terdapat di Pantai Balekambang Malang, Jawa Timur.
Keindahan Tanah Lot menarik banyak wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia termasuk wisatawan domestik. Tidak hanya pada hari libur saja, hampir setiap hari tempat wisata Bali ini, selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Keindahan Tanah Lot Bali (Foto : Yuntyas & Family)
Banyaknya foto-foto dan video tentang Tanah Lot yang diunggah wisatawan ke media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter maupun YouTube, menjadikan objek wisata di Bali ini semakin populer.
Pada umumnya, para wisatawan melakukan aktivitas jalan-jalan, berfoto dan yang paling menarik adalah menunggu pemandangan indah saat matahari terbenam atau sunset di Tanah Lot.
Daya Tarik Tanah Lot Tabanan Bali
Pura Tanah Lot
Terdapat dua pura yang ada di Tanah Lot ini. Pura pertama terletak di atas bongkahan batu besar, dan pura kedua berada di atas tebing yang menjorok ke laut, sepintas mirip dengan tempat wisata Pura Luhur Uluwatu Bali.
Menunggu sunset di Pura Tanah Lot (Foto : Yuntyas and Family)
Tebing dengan bentuk melengkung seperti jembatan inilah yang menjadi penghubung antara pura dengan daratan.
Ketika air lau pasang, maka pura tersebut akan terlihat ditengah laut. Sementara dibawah tebing, terdapat goa kecil yang menjadi tempat tinggal beberapa jenis ular laut. Dan, saat air laut surut, kita dapat berjalan-jalan menuju pura.
Mitos Ular Suci Penjaga Pura
Konon, pendiri pura di Tanah Lot ini adalah seorang Brahmana dari pulau Jawa yang mengembara hingga ke pulau Bali. Sang Brahmana tersebut bernama Dang Yang Nirartha. Dan, ular laut yang berada di goa kecil dibawah tebing, dikisahkan merupakan jelmaan dari sang Brahmana yang ditugaskan sebagai penjaga pura.
Masyarakat Bali, menganggap ular laut tersebut sebagai ular suci penjaga pura.
Keunikan Pura Tanah Lot Bali (Foto : Izzi & Yuntyas)
Daya Tarik Lain Tempat Wisata Tanah Lot Bali
Selain pura dan mitos ular suci penjaga pura, perpaduan alam dengan latar belakang pura, menciptakan keindahan alam tersendiri yang indah, unik dan menarik. Terutama saat air laut sedang pasang atau saat matahari terbenam atau sunset.
Suasana Tanah Lot Bali
Hotel dan Penginapan di Tanah Lot
Sebagai tempat wisata populer di Bali, di sepanjang jalan menuju Tanah Lot, terdapat banyak tempat menginap, baik yang sederhana, villa hingga hotel berbintang juga ada. Selain itu, terdapat took-toko yang menjual berbagai kerajinan khas Bali seperti patung, lukisan, kain pantai, pernak – pernik, dan aksesoris.
Beberapa hotel yang dekat dengan pantai Tanah Lot, sering menggelar berbagai acara di malam hari.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Terdapat perbedaan tarif masuk antara wisatawan domestik dan manca Negara. Berikut ini adalah tariff masuk untuk wisatawan domestik.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Dewasa Rp. 20.000/orang
Anak-anak Rp. 15.000/orang
Beaya Parkir Tanah Lot Bali
Sepeda Motor Rp. 2.000
Mobil Rp. 5.000
Bus Rp. 10.000
Alamat & Peta Lokasi Pura Tanah Lot
Tanah Lot beralamatkan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Dari kota Tabanan berjarak sekitar 13 km ke arah barat. Jika kita berangkat dari bandara udara Ngurah Rai, untuk menuju lokasi Tanah Lot dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 20 menit.
Berikut ini adalah peta lokasi Tanah Lot yang akan memudahkan Anda mencapai lokasi objek wisata di Bali ini.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang wisata Bali yang terkenal di kalangan wisatawan yaitu Tanah Lot. Satu objek wisata dengan daya tarik bangunan pura yang unik dan menarik serta keindahan pemandangan sunsetnya.
Tanah Lot Bali - Tanah Lot yang berarti tanah ditengah laut dengan bangunan pura di dalamnya, menjadi salah satu objek wisata unggulan di pulau Bali yang wajib dikunjungi wisatawan. Di Tanah Lot ini terdapat bangunan pura yang menjadi salh satu pura penting bagi masyarakat Hindu Bali.
Tanah Lot Bali
Lokasi pura ini cukup unik yakni berada di atas batu karang besar di lepas pantai. Seperti pura yang terdapat di Pantai Balekambang Malang, Jawa Timur.
Keindahan Tanah Lot menarik banyak wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia termasuk wisatawan domestik. Tidak hanya pada hari libur saja, hampir setiap hari tempat wisata Bali ini, selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Keindahan Tanah Lot Bali (Foto : Yuntyas & Family)
Banyaknya foto-foto dan video tentang Tanah Lot yang diunggah wisatawan ke media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter maupun YouTube, menjadikan objek wisata di Bali ini semakin populer.
Pada umumnya, para wisatawan melakukan aktivitas jalan-jalan, berfoto dan yang paling menarik adalah menunggu pemandangan indah saat matahari terbenam atau sunset di Tanah Lot.
Daya Tarik Tanah Lot Tabanan Bali
Pura Tanah Lot
Terdapat dua pura yang ada di Tanah Lot ini. Pura pertama terletak di atas bongkahan batu besar, dan pura kedua berada di atas tebing yang menjorok ke laut, sepintas mirip dengan tempat wisata Pura Luhur Uluwatu Bali.
Menunggu sunset di Pura Tanah Lot (Foto : Yuntyas and Family)
Tebing dengan bentuk melengkung seperti jembatan inilah yang menjadi penghubung antara pura dengan daratan.
Ketika air lau pasang, maka pura tersebut akan terlihat ditengah laut. Sementara dibawah tebing, terdapat goa kecil yang menjadi tempat tinggal beberapa jenis ular laut. Dan, saat air laut surut, kita dapat berjalan-jalan menuju pura.
Mitos Ular Suci Penjaga Pura
Konon, pendiri pura di Tanah Lot ini adalah seorang Brahmana dari pulau Jawa yang mengembara hingga ke pulau Bali. Sang Brahmana tersebut bernama Dang Yang Nirartha. Dan, ular laut yang berada di goa kecil dibawah tebing, dikisahkan merupakan jelmaan dari sang Brahmana yang ditugaskan sebagai penjaga pura.
Masyarakat Bali, menganggap ular laut tersebut sebagai ular suci penjaga pura.
Keunikan Pura Tanah Lot Bali (Foto : Izzi & Yuntyas)
Daya Tarik Lain Tempat Wisata Tanah Lot Bali
Selain pura dan mitos ular suci penjaga pura, perpaduan alam dengan latar belakang pura, menciptakan keindahan alam tersendiri yang indah, unik dan menarik. Terutama saat air laut sedang pasang atau saat matahari terbenam atau sunset.
Suasana Tanah Lot Bali
Hotel dan Penginapan di Tanah Lot
Sebagai tempat wisata populer di Bali, di sepanjang jalan menuju Tanah Lot, terdapat banyak tempat menginap, baik yang sederhana, villa hingga hotel berbintang juga ada. Selain itu, terdapat took-toko yang menjual berbagai kerajinan khas Bali seperti patung, lukisan, kain pantai, pernak – pernik, dan aksesoris.
Beberapa hotel yang dekat dengan pantai Tanah Lot, sering menggelar berbagai acara di malam hari.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Terdapat perbedaan tarif masuk antara wisatawan domestik dan manca Negara. Berikut ini adalah tariff masuk untuk wisatawan domestik.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Dewasa Rp. 20.000/orang
Anak-anak Rp. 15.000/orang
Beaya Parkir Tanah Lot Bali
Sepeda Motor Rp. 2.000
Mobil Rp. 5.000
Bus Rp. 10.000
Alamat & Peta Lokasi Pura Tanah Lot
Tanah Lot beralamatkan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Dari kota Tabanan berjarak sekitar 13 km ke arah barat. Jika kita berangkat dari bandara udara Ngurah Rai, untuk menuju lokasi Tanah Lot dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 20 menit.
Berikut ini adalah peta lokasi Tanah Lot yang akan memudahkan Anda mencapai lokasi objek wisata di Bali ini.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang wisata Bali yang terkenal di kalangan wisatawan yaitu Tanah Lot. Satu objek wisata dengan daya tarik bangunan pura yang unik dan menarik serta keindahan pemandangan sunsetnya.
Pemandian Ken Dedes Candirenggo, Singosari - Pemandian Ken Dedes yang berada di jalan Ken Dedes, Candirenggo, Singosari ini adalah pemandian untuk umum yang diberi nama Ken Dedes bukanlah pemandian Ratu Ken Dedes seperti anggapan orang selama ini.
Hal ini disebabkan karena pemandian milik AURI ini berada di jalan Ken Dedes dan nama istri Ken Arok ini memang popular di kalangan masyarakat Indonesia sehingga digunakan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pemandian Ken Dedes, Candirenggo, Singosari
Pemandian Ratu Ken Dedes sebenarnya sesuai yang terdapat dalam gancaran Pararaton, adalah Petirtaan Watugede atau taman Baboji yang berada dalam pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BPPP.
Karena untuk umum, maka Pemandian Kendedes memiliki fasilitas dan wahana permainan yang lebih lengkap. Berbeda dengan pemandian Ken Dedes yang berada di desa Watugede yang merupakan objek wisata sejarah.
Patung Ken Dedes di Pemandian Kendedes
Meskipun tidak ada catatan sejarahnya, Pemandian Ken Dedes ini dilengkapi dengan symbol-simbol historis seperti patung Ken Dedes yang terdapat di pintu masuk pemandian. Patung yang bentuknya sama dengan patung Prajna Paramita di Taman Ken Dedes Malang, namun, ukurannya lebih kecil.
Keberadaan Patung Kendedes ini selain menambah daya tarik objek wisata ini, juga memberi keyakinan pada pengunjung apabila kolam renang ini adalah pemandian sang Ratu Singosari. Jika ditelusuri lebih jauh, air yang ada di pemandian ken dedes dengan air di petirtaan Watugede, berasal dari sumber atau mata air yang sama yakni dari lereng gunung Arjuna.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila Ken Dedes juga pernah mandi ditempat ini.
Fasilitas Pemandian Ken Dedes
Fasilitas yang terdapat di pemandian Kendedes ini tergolong cukup lengkap mulai dari tempat parkir yang luas, kolam ikan, kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan arena bermain berupa seluncuran serta aula pertemuan atau acara kebersamaan lainnya. Dan, tersedia penyewan ban, baju renang, dan lain – lain.
Kolam Renang dengan permainan di Pemandian Ken Dedes
Selain itu, terdapat sebuah bukit kecil di atas kolam renang dengan suasana sejuk dan nyaman. Biasanya, para orangtua sering menggunakan tempat ini untuk istirahat sambil menunggui dan mengawasi anak-anaknya berenang.
Fasilitias lainnya berupa ayunan, jungkat – jungkit, dan kereta kecil yang akan semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
Sejarah Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dibangun pada tahun 1962, namun kondisinya masih sederhana sehingga pada tahun 1998, kolam renang ini di renovasi kembali. Saat ini, kondisi pemandian Kendedes semakin bagus dan fasilitasnya bertambah lengkap sehingga dapat menjadi destinasi wisata keluarga pada hari libur.
Kolam Renang Pemandian Ken Dedes
Keistimewaan Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dengan kolam renangnya, berbeda dengan kolam renang lainnya di kota Malang. Keistimewaan pemandian Ken Dedes memiliki udara pegunungan yang bersih dan segar, airnya jernih dan berasal dari sumber air alami.
Air yang bersih dan alami di Pemandian Ken Dedes
Video Petirtaan Ken Dedes
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pemandian Ken Dedes yang berada di Jalan Ken Dedes, kelurahan Candirenggo, Singosari, Malang. Satu destinasi wisata yang cocok untuk mengisi liburan bersama pasangan dan keluarga.
Pemandian Ken Dedes Candirenggo, Singosari - Pemandian Ken Dedes yang berada di jalan Ken Dedes, Candirenggo, Singosari ini adalah pemandian untuk umum yang diberi nama Ken Dedes bukanlah pemandian Ratu Ken Dedes seperti anggapan orang selama ini.
Hal ini disebabkan karena pemandian milik AURI ini berada di jalan Ken Dedes dan nama istri Ken Arok ini memang popular di kalangan masyarakat Indonesia sehingga digunakan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pemandian Ken Dedes, Candirenggo, Singosari
Pemandian Ratu Ken Dedes sebenarnya sesuai yang terdapat dalam gancaran Pararaton, adalah Petirtaan Watugede atau taman Baboji yang berada dalam pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BPPP.
Karena untuk umum, maka Pemandian Kendedes memiliki fasilitas dan wahana permainan yang lebih lengkap. Berbeda dengan pemandian Ken Dedes yang berada di desa Watugede yang merupakan objek wisata sejarah.
Patung Ken Dedes di Pemandian Kendedes
Meskipun tidak ada catatan sejarahnya, Pemandian Ken Dedes ini dilengkapi dengan symbol-simbol historis seperti patung Ken Dedes yang terdapat di pintu masuk pemandian. Patung yang bentuknya sama dengan patung Prajna Paramita di Taman Ken Dedes Malang, namun, ukurannya lebih kecil.
Keberadaan Patung Kendedes ini selain menambah daya tarik objek wisata ini, juga memberi keyakinan pada pengunjung apabila kolam renang ini adalah pemandian sang Ratu Singosari. Jika ditelusuri lebih jauh, air yang ada di pemandian ken dedes dengan air di petirtaan Watugede, berasal dari sumber atau mata air yang sama yakni dari lereng gunung Arjuna.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila Ken Dedes juga pernah mandi ditempat ini.
Fasilitas Pemandian Ken Dedes
Fasilitas yang terdapat di pemandian Kendedes ini tergolong cukup lengkap mulai dari tempat parkir yang luas, kolam ikan, kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan arena bermain berupa seluncuran serta aula pertemuan atau acara kebersamaan lainnya. Dan, tersedia penyewan ban, baju renang, dan lain – lain.
Kolam Renang dengan permainan di Pemandian Ken Dedes
Selain itu, terdapat sebuah bukit kecil di atas kolam renang dengan suasana sejuk dan nyaman. Biasanya, para orangtua sering menggunakan tempat ini untuk istirahat sambil menunggui dan mengawasi anak-anaknya berenang.
Fasilitias lainnya berupa ayunan, jungkat – jungkit, dan kereta kecil yang akan semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
Sejarah Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dibangun pada tahun 1962, namun kondisinya masih sederhana sehingga pada tahun 1998, kolam renang ini di renovasi kembali. Saat ini, kondisi pemandian Kendedes semakin bagus dan fasilitasnya bertambah lengkap sehingga dapat menjadi destinasi wisata keluarga pada hari libur.
Kolam Renang Pemandian Ken Dedes
Keistimewaan Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dengan kolam renangnya, berbeda dengan kolam renang lainnya di kota Malang. Keistimewaan pemandian Ken Dedes memiliki udara pegunungan yang bersih dan segar, airnya jernih dan berasal dari sumber air alami.
Air yang bersih dan alami di Pemandian Ken Dedes
Video Petirtaan Ken Dedes
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pemandian Ken Dedes yang berada di Jalan Ken Dedes, kelurahan Candirenggo, Singosari, Malang. Satu destinasi wisata yang cocok untuk mengisi liburan bersama pasangan dan keluarga.
Temuan Struktur Bata Kuno Desa Pendem, Kota Batu – Pada tanggal 26 November 2019, Anton, ketua RT 01 Rw 01 Dusun Pendem, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, menemukan struktur bata kuno saat hendak menanam pohon alpukat di tanah milik keluarganya. Tanah tersebut juga merupakan tanah makam keluarganya.
Temuan Struktur Bata Kuno di Kota Batu Diduga Bangunan Candi Peninggalan Pra Majapahit
“Saat itu, tanah yang berada di belakang makam, banyak ditumbuhi ilalang. Sehingga saya bersihkan lalu seijin keluarga, akan saya tanam beberapa pohon Alpukat.” Kata Anton. Lalu, saat menggali dan hendak menaburkan pupuk, cangkulnya mengenai benda keras. Setelah diperiksa ternyata adalah tumpukan bata kuno.
Anton, penemu struktur bata kuno di Pendem, Junrejo, Batu
Maka, Anton lalu menceritakan hal ini kepada kepala dusun selanjutnya kepada Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Effendi. Kepala Desa segera melaporkan temuan bata kuno ini kepada Dinas Pariwisata Kota Batu. Kemudian, Disparta Batu bersama dengan petugas TNI dan POLRI.
Dan, sejak Kamis, 12 Desember 2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, mulai melakukan penggalian (ekskavasi) terhadap struktur bata yang diduga benda peninggalan purbakala ini.
Temuan struktur bata kuno diduga bangunan candi pra Majapahit di kota Batu
Temuan struktur bata kuno ini, tidak terlepas dari keberadaan punden kuno yang berada tidak jauh dari lokasi penemuan. Punden yang disebut Boto-Boto ini, di dalamnya terdapat lingga dan arca nandini. Awalnya, punden ini berada dibawah pohon Beringin. Namun, setelah pohon itu ditebang, warga setempat membuatkan bangunan khusus.
Punden Boto-Boto di desa Pendem, kota Batu
“Kalau bata yang kecil-kecil menumpuk banyak. Makanya disebut Punden Boto-Boto karena di temukan bata yang berserakan,” kata Anton.
Menurut Arkeolog dari BPCB Trowulan Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, “kalau struktur bata ini kami kaitkan dengan keberadaan yoni dan nandini (lembu nandini) yang terbuat dari batuan andesit atau batu kali yang letaknya tidak jauh dari keberadaan batu bata ini, sementara diduga bahwa di sini ada bangunan candi.”
“Dilihat dari ukuran dimensi batanya, panjang 35 sentimeter, lebar 25 sentimeter dan tebal 9 sentimeter diperkirakan berasal dari pra Majapahit bisa masa Kerajaan Kediri atau Kerajaan Singosari di abad ke-11 sampai ke-13 masehi,” tuturnya.
Perluasan area ekskavasi temuan struktur bata kuno di kota Batu
Saat ini, proses ekskavasi masih menemukan tiga lapis bata ke bawah. Apabila ditemukan struktur bata kuno lainnya yang masih terpendam, maka ekskavasi akan diperpanjang. Dan, rencananya, proses ekskavasi akan dilakukan selama 10 hari kedepan.
Bapak Iman Santoso dan Tim BPCB Trowulan di temuan struktur bata kuno, Batu
Video PenemuanStruktur Bata Kuno di Batu
Video Terkait Dengan Penemuan Situs Sekaran
Saat penulis berkunjung bersama tim pemerhati sejarah dan budaya "Jaya Wisnu Wardhana" ke tempat ini pada hari Sabtu, 14 Desember 2019, proses ekskavasi masih berlangsung dan area ekskavasi telah diperluas.
Sebelumnya, telah ditemukan Situs Rondo Kuning di daerah Songgokerto, Batu. Sehingga penemuan
struktur bata kuno di daerah Pendem ini, diharapkan dapat menjadi aset wisata sejarah kota Batu.
Temuan Struktur Bata Kuno Desa Pendem, Kota Batu – Pada tanggal 26 November 2019, Anton, ketua RT 01 Rw 01 Dusun Pendem, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, menemukan struktur bata kuno saat hendak menanam pohon alpukat di tanah milik keluarganya. Tanah tersebut juga merupakan tanah makam keluarganya.
Temuan Struktur Bata Kuno di Kota Batu Diduga Bangunan Candi Peninggalan Pra Majapahit
“Saat itu, tanah yang berada di belakang makam, banyak ditumbuhi ilalang. Sehingga saya bersihkan lalu seijin keluarga, akan saya tanam beberapa pohon Alpukat.” Kata Anton. Lalu, saat menggali dan hendak menaburkan pupuk, cangkulnya mengenai benda keras. Setelah diperiksa ternyata adalah tumpukan bata kuno.
Anton, penemu struktur bata kuno di Pendem, Junrejo, Batu
Maka, Anton lalu menceritakan hal ini kepada kepala dusun selanjutnya kepada Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Effendi. Kepala Desa segera melaporkan temuan bata kuno ini kepada Dinas Pariwisata Kota Batu. Kemudian, Disparta Batu bersama dengan petugas TNI dan POLRI.
Dan, sejak Kamis, 12 Desember 2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, mulai melakukan penggalian (ekskavasi) terhadap struktur bata yang diduga benda peninggalan purbakala ini.
Temuan struktur bata kuno diduga bangunan candi pra Majapahit di kota Batu
Temuan struktur bata kuno ini, tidak terlepas dari keberadaan punden kuno yang berada tidak jauh dari lokasi penemuan. Punden yang disebut Boto-Boto ini, di dalamnya terdapat lingga dan arca nandini. Awalnya, punden ini berada dibawah pohon Beringin. Namun, setelah pohon itu ditebang, warga setempat membuatkan bangunan khusus.
Punden Boto-Boto di desa Pendem, kota Batu
“Kalau bata yang kecil-kecil menumpuk banyak. Makanya disebut Punden Boto-Boto karena di temukan bata yang berserakan,” kata Anton.
Menurut Arkeolog dari BPCB Trowulan Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, “kalau struktur bata ini kami kaitkan dengan keberadaan yoni dan nandini (lembu nandini) yang terbuat dari batuan andesit atau batu kali yang letaknya tidak jauh dari keberadaan batu bata ini, sementara diduga bahwa di sini ada bangunan candi.”
“Dilihat dari ukuran dimensi batanya, panjang 35 sentimeter, lebar 25 sentimeter dan tebal 9 sentimeter diperkirakan berasal dari pra Majapahit bisa masa Kerajaan Kediri atau Kerajaan Singosari di abad ke-11 sampai ke-13 masehi,” tuturnya.
Perluasan area ekskavasi temuan struktur bata kuno di kota Batu
Saat ini, proses ekskavasi masih menemukan tiga lapis bata ke bawah. Apabila ditemukan struktur bata kuno lainnya yang masih terpendam, maka ekskavasi akan diperpanjang. Dan, rencananya, proses ekskavasi akan dilakukan selama 10 hari kedepan.
Bapak Iman Santoso dan Tim BPCB Trowulan di temuan struktur bata kuno, Batu
Video PenemuanStruktur Bata Kuno di Batu
Video Terkait Dengan Penemuan Situs Sekaran
Saat penulis berkunjung bersama tim pemerhati sejarah dan budaya "Jaya Wisnu Wardhana" ke tempat ini pada hari Sabtu, 14 Desember 2019, proses ekskavasi masih berlangsung dan area ekskavasi telah diperluas.
Sebelumnya, telah ditemukan Situs Rondo Kuning di daerah Songgokerto, Batu. Sehingga penemuan
struktur bata kuno di daerah Pendem ini, diharapkan dapat menjadi aset wisata sejarah kota Batu.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari - Sumber Nyolo berada di dusun Mojosari, desa Langlang, kecamatan Singosari, Malang. Lokasinya cukup terpencil dan agak susah ditemukan. namun, saat memasuki desa Langlang, terdapat papan penunjuk arah yang dapat mengarahkan kita ke sumber air ini.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari, Malang, Jawa Timur
Tapi, jika masih bingung, lebih baik bertanya kepada penduduk setempat. pada umumnya, mereka sudah mengetahui letak sumber Nyolo. Dan, setelah melewati jalanan berliku, maka kita akan sampai di sumber nyolo.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari
Suasana Alam
Suasana alam Sumber Nyolo, sangat sejuk dan teduh dengan pepohonan rindang. sumber nyolo dikelilingi pepohonan besar dan rindang, seolah pohon-pohon itu menjadi penjaga dan pelindung mata air ini.
Dan, tidak dapat dipungkiri jika keberadaan pepohonan dan tanaman lainnya, merupakan komponen penting dalam menjaga kelestarian air. Sehingga, perusakan hutan, penebangan pohon secara serampangan akan mengancam keberadaan sumber air ini.
Sebelumnya, Sumber Nyolo dikenal masyarakat sebagai tempat wisata religi atau wisata spiritual yang terkenal di kalangan para pelaku. Namun, seiring perkembangan jaman, masyarakat setempat, berusaha menjadikan sumber air ini menjadi satu objek wisata alam yang ramah untuk keluarga dan anak-anak.
Ayunan dan gazebo di Sumber Nyolo
Saat ini, sebelum memasuki mata air, terdapat area bermain, ayunan, gazebo dan pepohonan dengan papan nama bertuliskan kalimat lucu dan unik serta penjual makanan dan minuman. sehingga anak-anak dapat bermain sementara para orangtua dapat duduk bersantai di gazebo yang tersedia.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Keluarga
Pada siang hari, terutama pada hari Minggu atau hari libur lainnya, Sumber Nyolo yang dikenal angker berubah menjadi ramah. sehingga kolam yang biasanya digunakan untuk mandi oleh pengunjung dengan tujuan khusus, berubah menjadi kolam renang bagi anak-anak.
Kolam air di Sumber Nyolo
Mereka tanpa rasa takut, menceburkan diri lalu bermain air dengan riangnya. sementara, orangtuanya duduk di gazebo sambil mengawasi anak-anaknya. jika lapar atau haus, di area sumber nyolo, banyak pedagang makanan dan minuman, meskipun hanya makanan sederhana seperti cilok dan lain-lain.
Itulah, wajah baru Sumber Nyolo pada siang hari.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Religi
Sebagai salah satu wisata religi, Sumber Nyolo sudah dikenal masyarakat. terutama oleh para pelaku spiritual atau orang-orang yang mencari solusi permasalahan hidupnya. mereka datang pada malam hari, khususnya pada malam-malam yang dianggap sakral seperti Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, Jumat Legi dan malam menjelang bulan purnama.
Gazebo tempat istirahat, tafakur atau meditasi di Sumber Nyolo
Tidak hanya orang umum saja yang datang ke tempat ini bahkan calon lurah, anggota legislatif dan pejabat lainnya, pernah singgah ke sini. tentunya, bersama penasehat spiritualnya.
Biasanya, mereka mandi atau berendam di kolam air telebih dahulu untuk membersihkan diri, lalu berdoa di mushola atau tempat-tempat lain yang tersedia sesuai dengan agama dan keyakinannya. terlihat sisa-sisa dupa dan sesaji di beberapa tempat yang disakralkan.
Mitos Sumber Nyolo
Mitos yang berkembang di masyarakat, jika “air sumber nyolo bisa membuat awet muda.”
Tentunya, hal ini perlu pembuktian lebih lanjut. namun, air yang langsung berasal dari sumber air, memang berbeda dengan air yang sudah melewati pipa-pipa PDAM terlebih dahulu. kemurnian dan kandungan mineral serta zat-zat lain memang lebih tinggi.
Menurut para ahli, kandungan air dalam tubuh manusia sebesar 60% dibandingkan dengan komponen lainnya. sehingga, berendam di dalam air, terlebih air dari sumber alami, akan membuat seseorang menjadi lebih rileks dan tenang sehingga wajahnya terlihat lebih muda.
Tempat-tempat Sakral
Sepintas, sumber nyolo tidak berbeda dengan kolam renang atau kolam berendam lainnya, bahkan terlihat lebih sederhana. namun, tempat ini menjadi lebih menarik dan membuat penasaran, karena terdapat beberapa tempat yang dianggap sakral sehingga kesan mistisnya begitu kental.
Salah satu tempat sakral di Sumber Nyolo
Konon, menurut para pelaku spiritual, mereka yang berada di tempat-tempat sakral ini adalah para leluhur atau orang-orang yang berbudi luhur pada masanya. sehingga dupa dan sesaji merupakan bentuk tali silaturahmi dan penghormatan kepada arwah para leluhur yang diyakini masih berada di tempat tersebut.
Sebagai analogi, berkunjung atau bertamu ke rumah kakek-nenek, orangtua, saudara dan kerabat, tentunya akan lebih berkesan apabila membawa oleh-oleh atau buah tangan.
Nah, setelah mandi atau berendam kemudian mendoakan arwah para leluhur, barulah para peziarah ini, memanjatkan doa dan hajatnya kepada Tuhan YME. Itulah tatacara yang benar menurut para pejalan malam.
Asal Nama Sumber Nyolo
Menurut warga setempat, nama “nyolo” berasal dari kata “nyolong” atau mencuri. karena, dahulu, warga mencuri air dari sumber ini sehingga lama kelamaan mata air ini disebut sumber nyolo.
Sedangkan versi lainnya mengatakan jika nama “nyolo” berarti menyala atau “murub” dalam bahasa jawa. hal ini berkaitan dengan laku spiritual yang dilaksanakan ditempat ini membuat pelakunya memiliki aura atau semangat, kewibawaan dan pesona lainnya yang menyala.
Sehingga, banyak pengunjung yang datang dengan tujuan tersebut.
Video Sumber Nyolo
Berikut ini adalah video yang menggambarkan Sumber Nyolo pada siang hari sebagai tempat rekreasi murah meriah bagi masyarakat desa Langlang dan sekitarnya.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Sumber Nyolo di desa Langlang, Singosari, Malang. Satu sumber air yang dikenal sacral pada malam hari, tapi juga dapat berubah ramah sebagai tempat wisata murah bagi keluarga dan anak-anak.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari - Sumber Nyolo berada di dusun Mojosari, desa Langlang, kecamatan Singosari, Malang. Lokasinya cukup terpencil dan agak susah ditemukan. namun, saat memasuki desa Langlang, terdapat papan penunjuk arah yang dapat mengarahkan kita ke sumber air ini.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari, Malang, Jawa Timur
Tapi, jika masih bingung, lebih baik bertanya kepada penduduk setempat. pada umumnya, mereka sudah mengetahui letak sumber Nyolo. Dan, setelah melewati jalanan berliku, maka kita akan sampai di sumber nyolo.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari
Suasana Alam
Suasana alam Sumber Nyolo, sangat sejuk dan teduh dengan pepohonan rindang. sumber nyolo dikelilingi pepohonan besar dan rindang, seolah pohon-pohon itu menjadi penjaga dan pelindung mata air ini.
Dan, tidak dapat dipungkiri jika keberadaan pepohonan dan tanaman lainnya, merupakan komponen penting dalam menjaga kelestarian air. Sehingga, perusakan hutan, penebangan pohon secara serampangan akan mengancam keberadaan sumber air ini.
Sebelumnya, Sumber Nyolo dikenal masyarakat sebagai tempat wisata religi atau wisata spiritual yang terkenal di kalangan para pelaku. Namun, seiring perkembangan jaman, masyarakat setempat, berusaha menjadikan sumber air ini menjadi satu objek wisata alam yang ramah untuk keluarga dan anak-anak.
Ayunan dan gazebo di Sumber Nyolo
Saat ini, sebelum memasuki mata air, terdapat area bermain, ayunan, gazebo dan pepohonan dengan papan nama bertuliskan kalimat lucu dan unik serta penjual makanan dan minuman. sehingga anak-anak dapat bermain sementara para orangtua dapat duduk bersantai di gazebo yang tersedia.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Keluarga
Pada siang hari, terutama pada hari Minggu atau hari libur lainnya, Sumber Nyolo yang dikenal angker berubah menjadi ramah. sehingga kolam yang biasanya digunakan untuk mandi oleh pengunjung dengan tujuan khusus, berubah menjadi kolam renang bagi anak-anak.
Kolam air di Sumber Nyolo
Mereka tanpa rasa takut, menceburkan diri lalu bermain air dengan riangnya. sementara, orangtuanya duduk di gazebo sambil mengawasi anak-anaknya. jika lapar atau haus, di area sumber nyolo, banyak pedagang makanan dan minuman, meskipun hanya makanan sederhana seperti cilok dan lain-lain.
Itulah, wajah baru Sumber Nyolo pada siang hari.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Religi
Sebagai salah satu wisata religi, Sumber Nyolo sudah dikenal masyarakat. terutama oleh para pelaku spiritual atau orang-orang yang mencari solusi permasalahan hidupnya. mereka datang pada malam hari, khususnya pada malam-malam yang dianggap sakral seperti Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, Jumat Legi dan malam menjelang bulan purnama.
Gazebo tempat istirahat, tafakur atau meditasi di Sumber Nyolo
Tidak hanya orang umum saja yang datang ke tempat ini bahkan calon lurah, anggota legislatif dan pejabat lainnya, pernah singgah ke sini. tentunya, bersama penasehat spiritualnya.
Biasanya, mereka mandi atau berendam di kolam air telebih dahulu untuk membersihkan diri, lalu berdoa di mushola atau tempat-tempat lain yang tersedia sesuai dengan agama dan keyakinannya. terlihat sisa-sisa dupa dan sesaji di beberapa tempat yang disakralkan.
Mitos Sumber Nyolo
Mitos yang berkembang di masyarakat, jika “air sumber nyolo bisa membuat awet muda.”
Tentunya, hal ini perlu pembuktian lebih lanjut. namun, air yang langsung berasal dari sumber air, memang berbeda dengan air yang sudah melewati pipa-pipa PDAM terlebih dahulu. kemurnian dan kandungan mineral serta zat-zat lain memang lebih tinggi.
Menurut para ahli, kandungan air dalam tubuh manusia sebesar 60% dibandingkan dengan komponen lainnya. sehingga, berendam di dalam air, terlebih air dari sumber alami, akan membuat seseorang menjadi lebih rileks dan tenang sehingga wajahnya terlihat lebih muda.
Tempat-tempat Sakral
Sepintas, sumber nyolo tidak berbeda dengan kolam renang atau kolam berendam lainnya, bahkan terlihat lebih sederhana. namun, tempat ini menjadi lebih menarik dan membuat penasaran, karena terdapat beberapa tempat yang dianggap sakral sehingga kesan mistisnya begitu kental.
Salah satu tempat sakral di Sumber Nyolo
Konon, menurut para pelaku spiritual, mereka yang berada di tempat-tempat sakral ini adalah para leluhur atau orang-orang yang berbudi luhur pada masanya. sehingga dupa dan sesaji merupakan bentuk tali silaturahmi dan penghormatan kepada arwah para leluhur yang diyakini masih berada di tempat tersebut.
Sebagai analogi, berkunjung atau bertamu ke rumah kakek-nenek, orangtua, saudara dan kerabat, tentunya akan lebih berkesan apabila membawa oleh-oleh atau buah tangan.
Nah, setelah mandi atau berendam kemudian mendoakan arwah para leluhur, barulah para peziarah ini, memanjatkan doa dan hajatnya kepada Tuhan YME. Itulah tatacara yang benar menurut para pejalan malam.
Asal Nama Sumber Nyolo
Menurut warga setempat, nama “nyolo” berasal dari kata “nyolong” atau mencuri. karena, dahulu, warga mencuri air dari sumber ini sehingga lama kelamaan mata air ini disebut sumber nyolo.
Sedangkan versi lainnya mengatakan jika nama “nyolo” berarti menyala atau “murub” dalam bahasa jawa. hal ini berkaitan dengan laku spiritual yang dilaksanakan ditempat ini membuat pelakunya memiliki aura atau semangat, kewibawaan dan pesona lainnya yang menyala.
Sehingga, banyak pengunjung yang datang dengan tujuan tersebut.
Video Sumber Nyolo
Berikut ini adalah video yang menggambarkan Sumber Nyolo pada siang hari sebagai tempat rekreasi murah meriah bagi masyarakat desa Langlang dan sekitarnya.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Sumber Nyolo di desa Langlang, Singosari, Malang. Satu sumber air yang dikenal sacral pada malam hari, tapi juga dapat berubah ramah sebagai tempat wisata murah bagi keluarga dan anak-anak.
Sumber Bendo, Klampok, Singosari, Malang – Saat musim kemarau berkepanjangan, kita merasa betapa berharganya air bagi kehidupan. Meskipun terdapat banyak sumber air di kawasan Singosari, namun, saat hujan tak kunjung turun, masih banyak desa yang kekurangan air. Dampaknya sangat terasa bagi masyarakat, terutama bagi para petani sehingga urusan air dapat menjadi masalah besar yang menimbulkan perselisihan bahkan perkelahian.
Sumber Bendo Klampok, Singosari, Malang
Namun, kondisi seperti ini tidak berlaku di dusun Sumber Bendo, desa Klampok, kecamatan Singosari, Malang. Dusun ini, memiliki sumber air yang mengalir sepanjang masa.airnya bersih, jernih dan alami. Saat daerah lain dilanda kekeringan, dusun di lereng gunung arjuna ini, tetap tenang dan damai karena tidak pernah kekurangan air.
Sumber Bendo
Air dengan lancar mengalir ke rumah-rumah warga, dan para petani dengan tenang menggarap sawah dan ladangnya. Tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekitarnya saja, air sumber bendo yang berasal dari aliran air bawah tanah dari gunung arjuna ini, juga berkhasiat buat kesehatan.
Aliran air bawah tanah dari Gunung Arjuna
Memang belum ada penelitian yang dilakukan terhadap kandungan airnya, tapi, beberapa orang sudah membuktikan setelah minum air dari sumber ini, badan mereka menjadi lebih sehat dan kuat. bahkan, rasa air ini tetap sama dan tidak berlumut meskipun disimpan cukup lama.
Tandon PDAM Kabupaten Malang di Sumber Bendo
Karena debit airnya yang sangat besar, PDAM kabupaten Malang, memanfaatkannya sebaga sumber air bagi warga Singosari. hal ini terlihat dari adanya kolam-kolam air yang dibangun PDAM. selain itu, terdapat bangunan berupa tempat mandi yang terdiri dari tiga bilik.
Bilik pertama dengan ruangan agak lebar, terdapat dua pancuran air dengan debit air kecil dan sedang serta beberapa batu gunung. Sedangkan bilik kedua, memiliki ruangan lebih kecil dan sebuah pancuran dengan debit air sedang. dan, bilik ketiga, memancarkan air cukup besar serta kolam untuk berendam.
Uniknya, tidak hanya warga sekitar sumber bendo saja yang menggunakan bilik-bilik ini, tapi para pelaku spiritual atau para pejalan malam dari berbagai daerah, juga datang dari jauh untuk membersihkan jiwa dan raganya ditempat ini atau melakukan ritual lainnya.
Pepohonan pelindung di Sumber Bendo Singosari
Rimbun pohon bambu dan pepohonan lainnya serta batu-batu gunung yang berserakan ditempat ini, seolah memberi kesan angker . dan, sepertinya memang begitu. terlebih lagi, tempat ini sering dijadikan tempat ritual batin pada malam hari atau tempat uji nyali.
Hamparan Sawah yang dialiri air Sumber Bendo
Namun, saat kesan angker itu lenyap, maka pemandangan alam yang indah akan terbentang di hadapan kita. udara yang segar dan menyejukkan, gemercik air dan hamparan sawah serta hijau pepohonan, membuat kita seolah memandang lukisan indah karya sang pencipta. indah, tenang dan damai.
Asal Nama Sumber Bendo
Menurut warga sekitarnya, pemberian nama Sumber Bendo karena pada waktu ditemukan dahulu, di sekeliling mata air ini banyak terdapat pohon Benda atau Artocarpus elasticus atau Bendo dalam bahasa Jawa.
Merasakan Kesegaran Air Sumber Bendo
saat melihat kejernihan air sumber bendo, penulis pun tergoda untuk merasakan kesegaran dan khasiat air dari lereng arjuna ini. maka, penulis menceburkan diri dalam salah satu belik dan menikmati kesegaran air yang memancar cukup deras lalu berendam cukup lama. setelah itu, badan terasa lebih segar dan bersemangat.
sangat berbeda rasanya dengan air yang ada di rumah karena air mengalir langsung dari sumbernya tanpa harus melewati pipa-pipa air yang panjang.
Penutup
itulah pengalaman penulis, merasakan kesegaran air langsung dari mata air sumber bendo. tentunya, sumber bendo adalah salah satu kekayaan alam warisan para leluhur kita dahulu yang harus kita jaga dan kita pelihara sehingga anak cucu kita kelak, juga dapat meraskan manfaatnya.
Jika leluhur kita dahulu, mampu menjaga, melestarikan dan mewariskannya kepada kita sekarang. Maka kini, mari kita jaga dan pelihara kelestarian sumber air ini untuk anak-cucu dan generasi mendatang!
Sumber Bendo, Klampok, Singosari, Malang – Saat musim kemarau berkepanjangan, kita merasa betapa berharganya air bagi kehidupan. Meskipun terdapat banyak sumber air di kawasan Singosari, namun, saat hujan tak kunjung turun, masih banyak desa yang kekurangan air. Dampaknya sangat terasa bagi masyarakat, terutama bagi para petani sehingga urusan air dapat menjadi masalah besar yang menimbulkan perselisihan bahkan perkelahian.
Sumber Bendo Klampok, Singosari, Malang
Namun, kondisi seperti ini tidak berlaku di dusun Sumber Bendo, desa Klampok, kecamatan Singosari, Malang. Dusun ini, memiliki sumber air yang mengalir sepanjang masa.airnya bersih, jernih dan alami. Saat daerah lain dilanda kekeringan, dusun di lereng gunung arjuna ini, tetap tenang dan damai karena tidak pernah kekurangan air.
Sumber Bendo
Air dengan lancar mengalir ke rumah-rumah warga, dan para petani dengan tenang menggarap sawah dan ladangnya. Tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekitarnya saja, air sumber bendo yang berasal dari aliran air bawah tanah dari gunung arjuna ini, juga berkhasiat buat kesehatan.
Aliran air bawah tanah dari Gunung Arjuna
Memang belum ada penelitian yang dilakukan terhadap kandungan airnya, tapi, beberapa orang sudah membuktikan setelah minum air dari sumber ini, badan mereka menjadi lebih sehat dan kuat. bahkan, rasa air ini tetap sama dan tidak berlumut meskipun disimpan cukup lama.
Tandon PDAM Kabupaten Malang di Sumber Bendo
Karena debit airnya yang sangat besar, PDAM kabupaten Malang, memanfaatkannya sebaga sumber air bagi warga Singosari. hal ini terlihat dari adanya kolam-kolam air yang dibangun PDAM. selain itu, terdapat bangunan berupa tempat mandi yang terdiri dari tiga bilik.
Bilik pertama dengan ruangan agak lebar, terdapat dua pancuran air dengan debit air kecil dan sedang serta beberapa batu gunung. Sedangkan bilik kedua, memiliki ruangan lebih kecil dan sebuah pancuran dengan debit air sedang. dan, bilik ketiga, memancarkan air cukup besar serta kolam untuk berendam.
Uniknya, tidak hanya warga sekitar sumber bendo saja yang menggunakan bilik-bilik ini, tapi para pelaku spiritual atau para pejalan malam dari berbagai daerah, juga datang dari jauh untuk membersihkan jiwa dan raganya ditempat ini atau melakukan ritual lainnya.
Pepohonan pelindung di Sumber Bendo Singosari
Rimbun pohon bambu dan pepohonan lainnya serta batu-batu gunung yang berserakan ditempat ini, seolah memberi kesan angker . dan, sepertinya memang begitu. terlebih lagi, tempat ini sering dijadikan tempat ritual batin pada malam hari atau tempat uji nyali.
Hamparan Sawah yang dialiri air Sumber Bendo
Namun, saat kesan angker itu lenyap, maka pemandangan alam yang indah akan terbentang di hadapan kita. udara yang segar dan menyejukkan, gemercik air dan hamparan sawah serta hijau pepohonan, membuat kita seolah memandang lukisan indah karya sang pencipta. indah, tenang dan damai.
Asal Nama Sumber Bendo
Menurut warga sekitarnya, pemberian nama Sumber Bendo karena pada waktu ditemukan dahulu, di sekeliling mata air ini banyak terdapat pohon Benda atau Artocarpus elasticus atau Bendo dalam bahasa Jawa.
Merasakan Kesegaran Air Sumber Bendo
saat melihat kejernihan air sumber bendo, penulis pun tergoda untuk merasakan kesegaran dan khasiat air dari lereng arjuna ini. maka, penulis menceburkan diri dalam salah satu belik dan menikmati kesegaran air yang memancar cukup deras lalu berendam cukup lama. setelah itu, badan terasa lebih segar dan bersemangat.
sangat berbeda rasanya dengan air yang ada di rumah karena air mengalir langsung dari sumbernya tanpa harus melewati pipa-pipa air yang panjang.
Penutup
itulah pengalaman penulis, merasakan kesegaran air langsung dari mata air sumber bendo. tentunya, sumber bendo adalah salah satu kekayaan alam warisan para leluhur kita dahulu yang harus kita jaga dan kita pelihara sehingga anak cucu kita kelak, juga dapat meraskan manfaatnya.
Jika leluhur kita dahulu, mampu menjaga, melestarikan dan mewariskannya kepada kita sekarang. Maka kini, mari kita jaga dan pelihara kelestarian sumber air ini untuk anak-cucu dan generasi mendatang!