Home » , , , » Festival Kampung Cempluk 2018 : Sederhana Tapi Penuh Pesona

Festival Kampung Cempluk 2018 : Sederhana Tapi Penuh Pesona

Festival Kampung Cempluk 2018 : Sederhana Tapi Penuh Pesona – Bagi generasi milenial, nama “cempluk” mungkin tidak dikenal. Namun berbeda dengan generasi terdahulu dimana listrik merupakan satu kebutuhan mewah, cempluk adalah alat penerangan yang digunakan hampir di setiap rumah terutama daerah pedesaan. Begitu pula dengan dusun Sumber rejo, desa Kalisongo, kecamatan Dau, Malang.

Sehingga untuk mengenang kembali masa-masa itu, setiap tahun di desa Sumber rejo, diadakan Festival Kampung Cempluk. Tahun 2018 ini merupakan kali yang ke delapan. Acara di buka pada tanggal 23 Sampai 27 September 2018 dimulai sejak pukul 17.00 sore hingga 22.00 WIB.

Rita bersama ibunda di Festival Kampung Cempluk 2018
Rita bersama ibunda di Festival Kampung Cempluk 2018

Tujuan diadakannya festival ini adalah untuk terus mempertahankan budaya dan menjadikannya sebagai benteng dari arus globalisasi sekaligus memberdayakan desa Kalisongo sebagai Kampung Cempluk  tanpa mengubah warna aslinya.

Festival Kampung Cempluk 2018 dibuka dengan pawai budaya dan ditutup dengan acara selamatan bersih desa.

Selain kegiatan budaya dan sastra seperti Pentas Kampung Cempluk, Cempluk Bersastra, Wahana Budaya, Zona Foto dan Permainan Tradisional, yang tak kalah menariknya adalah sajian kuliner khas tempo dulu.

Kuliner tempo dulu di Festival Kampung Cempluk 2018
Kuliner tempo dulu di Festival Kampung Cempluk 2018

Mbothe dan Tebu sundukan di Fastival Kampung Cempluk 2018
Mbothe dan Tebu sundukan di Fastival Kampung Cempluk 2018

Makanan alami yang jauh dari sentuhan modernisasi seperti telo godok, kedele, sate tebu atau tebu sundukan, cenill, lopis, tiwul, gatot dan lain-lainnya tersedia di festival tahunan ini dan semuanya disajikan dalam temaram gubuk desa.

Perut Ayam, Kucur dan Onde-onde di Festival Kampung Cempluk 2018
Perut Ayam, Kucur dan Onde-onde di Festival Kampung Cempluk 2018

Dadar jagung, mendol dan Gudeg di Festival Kampung Cempluk 2018
Dadar jagung, mendol dan Gudeg di Festival Kampung Cempluk 2018

Gulali atau Glali di Festival Kampung Cempluk 2018
Penjual Gulali atau Glali di Festival Kampung Cempluk 2018

Makanan anak-anak tempo dulu juga ada seperti Glalii, permen dari gula hasil olahan sendiri yang di warnai hijau dan merah lalu dibentuk dengan cetakan kayu sehingga menjadi bentuk bunga, burung, dan lain-lain. 

Sangat unik dan menarik.

Demi mengenang masa-masa dimana tradisi, makanan tempo dulu dan penggunaan lampu cempluk masih marak dipakai masyarakat pedesaan, Rita bersama Ibunya mengunjungi Festival Kampung Cempluk 2018 di desa Sumberjo, Kalisongo, Dau, Malang.

Rita di Festival Kampung Cempluk 2018
Rita di Festival Kampung Cempluk 2018

Sebagai orang yang pernah merasakan indahnya masa lalu, mengunjungi Festival Kampung Cempluk 2018 ini seolah membangkitkan kembali memori tempo dulu yang hampir terlupakan. Bagi para jelita atau jelang lima puluh tahun, pada umumnya pernah merasakan belajar menggunakan lampu cempluk, bermain dengan lumpur sawah dan mainan tradisional lainnya serta menikmati bermain dibawah terangnya rembulan.

Ibunda Rita di estival Kampung Cempluk 2018
Ibunda Rita di estival Kampung Cempluk 2018

Satu kenangan indah yang tak dapat dilupakan meskipun jaman telah berubah.

Festival Kampung Cempluk 2018 telah usai dan diakhir dengan acara bersih desa. Namun, apa yang disajikan dalam festival ini, mampu membangkitkan kembali kenangan masa lalu bersama lampu cempluk.

Semoga bermanfaat..


1 komentar:

  1. Kalau tiap daerah ada kegiatan seperti Kampung Cempluk maka akan menjadi ramai dan semarak.

    BalasHapus