Penglipuran Bali, Desa Wisata Yang Unik Dan Terbersih Di Dunia – Satu lagi objek wisata di Bali yang tengah populer yaitu desa Penglipuran yang berada di kecamatan Kutu, kabupaten Bangli, provinsi Bali. Berbeda dengan objek wisata lainnya, daya tarik desa Penglipuran sebagai desa wisata terletak pada keunikan dan kebersihannya. Bahkan UNESCO menyatakan jika desa Penglipuran Bali merupakan desa terbersih di dunia.
Desa Penglipuran Bali |
Selain itu, desa Penglipuran Bali merupakan salah satu dari 5 desa terunik di Indonesia. Meskipun lebih banyak wisatawan manca negara yang datang berkunjung, namun, lama kelamaan desa wisata di kabupaten Bangli ini mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Desa Penglipuran, Kutu, Bangli, Bali |
Berawal dari dijadikannya desa Penglipuran sebagai lokasi syuting FTV, membuat masyarakat Indonesia tertarik untuk mengunjungi desa terbersih di dunia ini. Ditambah lagi banyaknya wisatawan yang mengunggah foto-fotonya saat berada di Penglipuran ke media sosial seperti facebook, twitter dan Instagram, maka desa yang unik dan bersih ini menjadi semakin populer.
Rina Rayis dan putrinya di Desa Penglipuran Bali |
Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik ini dapat dilihat dari besarnya jumlah pemesanan paket tour ke Bali yang semakin meningkat. Dimana salah satu tujuannya adalah desa Penglipuran. Biasanya, satu paket dengan objek wisata Kintamani dan Ubud.
Keunikan dan Kebersihan Desa Penglipuran Bali
Daya tarik yang membuat banyak wisatawan datang berkunjung ke desa Penglipuran adalah keunikan dan kebersihan dari desa yang menjadi objek wisata di Bangli ini.
Keunikan Desa Penglipuran Bali
Keunikan dari desa Penglipuran Bali ini terletak pada komitmen seluruh warganya untuk tetap menjunjung tinggi amanat dari para leluhurnya. Sementara desa-desa lainnya berlomba menjadi desa yang modern.
Desa di kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Bali ini memiliki luas 112 hektar dan 9 hektarnya digunakan sebagai pemukiman warga. Nah, keunikan apa saja yang ada di desa Penglipuran ini, berikut penjelasannya.
Desa adat Penglipuran Bangli digunakan sebagai contoh pertama sebagai desa wisata di Indonesia oleh pemerintah daerah pada tahun 1995.
Berfoto dengan Pedande di desa Penglipuran Bali menjadi buruan para wisatawan |
Bentuk rumah warganya hampir sama dan serupa yang terletak pada pintu gerbang, atap rumah dan dinding rumah yang terbuat dari bambu. Pintu rumah yang disebut “angkul-angkul” memiliki lebar pintu gerbang yang hanya muat hanya untuk satu orang dewasa saja.
Agung dengan latar pintu rumah di desa Penglipuran Bali |
Selain bentuk rumah yang hampir sama, pembagian ruang atau tata ruang rumahnya pun juga sama, seperti kamar tidur dan dapurnya termasuk warna temboknya yang menggunakan cat berbahan dasar dari tanah liat.
Adat dan Budaya Penduduk Desa Penglipuran Bangli
Tidak hanya rumah-rumah warganya yang sama, namun tata ruang keseluruhan dari desa Penglipuran juga teratur dan tertata rapi serta dilindungi oleh hukum adat setempat. Berikut ini adalah tata ruang desa Penglipuran Bali.
- Pada bagian utara dan letaknya lebih tinggi dari rumah penduduk terdapat pura Desa yang disebut pura Penataran.
- Dibagian tengah desa yang letaknya di bawah pura, adalah zona tempat penduduk. Saat ini desa dihuni oleh 226 kepala keluarga dan untuk nafkah sehari-hari penduduk desa berprofesi sebagai petani, pengerajin anyaman bambu dan berternak.
- Luas dari area desa sekitar 112 hektar dan tidak semua lahan desa digunakan sebagai rumah penduduk. Sekitar 40 % dari lahan desa adalah hutan bambu. Menebang pohon bambu di desa ini tidak boleh sembarangan tanpa ijin dari tokoh masyarakat setempat.
Agung dengan latar tangga menuju pura di desa Penglipuran Bali |
Adat Budaya Penglipuran
- Selain memiliki budaya menghormati alam, penduduk desa Penglipuran Bangli juga memiliki budaya dan tradisi untuk menghormati wanita. Karena adanya aturan desa yang melarang pria untuk melakukan poligami, jika ketahuan melakukan poligami maka akan mendapatkan hukuman dikucilkan dari desa.
- Desa ini juga memiliki budaya hukuman untuk pencurian. Bagi yang ketahuan mencuri, akan dihukum untuk memberikan sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu ayam yang berbeda di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua penduduk desa akan mengetahui siapa yang mencuri, tentunya akan membuat efek malu.
- Zona yang terakhir atau yang ketiga disebut setra atau kuburan. Walaupun penduduk desa Penglipuran Bali memeluk agama Hindu tapi penduduk desa Penglipuran Bangli tidak mengenal upacara pembakaran mayat atau Ngaben, sehingga ketika ada warga meninggal, maka mayatnya langsung dikubur.
- Penduduk desa Penglipuran Bali memiliki minuman khas yang disebut loloh cemceman. Minuman ini memiliki rasa seperti air tape dan memiliki warna hijau karena bahan dasarnya adalah perasan dari daun cemceman.
Kebersihan Desa Penglipuran Bali
Selain keunikan arsitektur rumah, adat dan budaya masyarakat desa Penglipuran Bali, daya tarik lainnya yang membuat wisatawan berkunjung ke desa wisata di Bangli ini adalah kebersihannya.
Tong-tong sampah unik untuk menjaga kebersihan desa Penglipuran Bali |
Seluruh warga desa berupaya selalu menjaga kebersihan rumah dan desanya. Sementara bagi wisatawan yang berkunjung disediakan tempat-tempat sampah sehingga tidak membuang sampah sembarangan.
Lokasi Desa Adat Penglipuran Bali
Lokasi desa wisata Penglipuran tepatnya berada di desa Kubu, kabupaten Bangli, provinsi Bali. Masih banyak yang belum mengetahui keberadaan kabupaten Bangli, namun, objek wisata di Bangli lebih terkenal dari daerahnya sendiri seperti Kintamani atau Gunung Batur dan Ubud.
Jika kita menempuh perjalanan dari Kuta ke desa Penglipuran Bangli, maka jaraknya kurang lebih 53 kilometer dengan lama perjalanan sekitar 1 jam 30 menit dengan catatan lalu lintas lancar.
Desa Penglipuran berada pada ketinggian sekitar 600 – 700 meter dari permukaan laut sehingga udaranya sejuk.
Akses Menuju Desa Penglipuran
Akses menuju Penglipuran masih belum terjangkau angkutan umum sehingga disarankan untuk menggunakan mobil pribadi atau menggunakan jasa rental mobil plus sopir di Bali atau menyewa mobil tanpa supir.
Atau lebih praktis mengikuti paket-paket wisata di Bali dengan rute objek wisata desa Penglipuran Bangli.
Tempat Parkir Mobil
Tempat parkir yang disediakan pengelolah desa wisata Penglipuran, cukup luas dan tidak terlalu jauh dari lokasi wisata. Dengan biaya parkir sebesar Rp 5.000 per mobil. Dan, pengunjung dilarang membawa kendaraan bermotor memasuki desa.
Harga Tiket Masuk Desa Penglipuran Bangli 2019
Harga Tiket Masuk Desa Penglipuran per tanggal 1 Januari 2019 adalah sebagai berikut.
- Untuk dewasa bagi turis domestic sebesar Rp 15.000, sedangkan wisman sebesar Rp 30.000
- Untuk anak-anak bagi turis domestic sebesar Rp 10.000, sedangkan wisman sebesar Rp 25.000
Foto-foto Di Desa Penglipuran Bali
Berikut ini adalah beberapa foto dari sahabat dolenners yang berkunjung ke desa Penglipuran Bali yaitu Rina Rayis bersama keluarga dan Agung Cahyo Wibowo.
Rina Rayis di Desa Penglipuran Bangli, Bali |
Rina dan keluarga di Desa Penglipuran Bali |
Suasana asri di Desa Penglipuran Bali |
Banjar desa yang unik dan bersih di Desa Penglipuran Bali |
Kesibukan warga desa Penglipuran Bali |
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Penglipuran Bali, desa wisata yang unik dan konon merupakan desa terbersih di dunia.Nah, tunggu apalagi? Mari jalan-jalan ke desa Penglipuran Bali!
Ayo dolen rek..
Sumber foto : Rina Rayis & Agung Cahyo Wibowo
Bener bener bersih ya...
BalasHapusAndai lingkungan kita sebersih ini....