Ayam Goreng Cak Blangkon, Singosari – Satu lagi tempat kuliner baru dan populer di Singosari, Malang yang menyajikan menu andalan Ayam Goreng crispy dan olahan ayam lainnya yaitu Ayam Goreng Cak Blangkon di perumahan Ardimulyo Q25, Candirenggo.
Warung Ayam Goreng Cak Blangkon Singosari, Malang
Warung Ayam Goreng Cak Blangkon mengusung konsep warung rumahan dengan mengubah garasi rumah menjadi tempat makan yang bersih dan nyaman. Tidak hanya melayani pembeli yang datang ke warungnya saja, Cak Blangkon juga melayani pesan antar melalui GoFood atau GrabFood.
Nah, untuk mengenal lebih dekat warung ayam goreng Cak Blangkon, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini.
Warung Ayam Goreng Cak Blangkon Singosari, Malang
Warung Cak Blangkon merupakan warung rumahan dengan sajian olahan ayam sebagai menu utamanya. Mengusung konsep semi fast food, menu makanan disini disajikan dalam kemasan food street yang praktis dengan harga ekonomis.
Warung Cak Blangkon
Warung Cak Blangkon buka mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.
Menu Makanan Warung Cak Blangkon
Menu makanan Warung Cak Blangkon adalah aneka olahan ayam yang disandingkan dengan nasi putih yang hangat dan punel. Namun, untuk yang lagi diet atau sedang mengurangi konsumsi nasi dapat menggantinya dengan kentang goreng atau French Fries.
Dan, lebih menarik lagi ditambah dengan 3 jenis sambal yang membuat lidah semakin bergoyang yaitu sambal Bawang, Sambal Bajak dan sambal Matah plus saus tomat.
Berikut ini adalah menu makanan di Warung Cak Blangkon
Ayam Fillets Crispy, 10 k
Ayam Fillets Crispy untuk 4 orang, 20 k
Ayam Goreng Crispy + Nasi, 10 k
Ayam Filets Lava + Nasi, 10 k
Ayam Fillet Lava Jumbo for 4 pax, 20 k
Sego Tahu Gobyos, 4 k
Ayam Geprek Jahat, 10 k
Frenc Fries, 10 k
Sedangkan untuk minumannya, Cak Blangkon menyediakan minuman khas ala bangsawan yaitu Wedang Uwuh Imogiri dan wedang Jahe.
Wedang Uwuh Cak Blangkon
Itulah beberapa menu andalan dari Warung Cak Blangkon di Perumahan Ardimulyo Q 25, Candirenggo, Singosari, Malang.
Smart Chicken Cak Blangkon
Wahyu Sapta Wibawa atau Cak Blangkon, memberi nama produk olahan ayamnya dengan nama Smart Chicken. Harapan dan doanya, pelanggan yang membeli makanannya akan menjadi lebih cerdas dan pintar.
Fasilitas Warung Cak Blangkon
Warung Cak Blangkon menyajikan suasana rumah dengan citarasa resto. Namun, warung yang berada di kawasan perumahan ini, tetap ramah di kantong dengan kisaran harga mulai 10 ribuan. Saat ini, Warung Cak Blangkon sedang melakukan promosi dengan harga Rp.10.000.
Selain itu, Cak Blangkon juga menyediakan WiFi gratis bagi pengunjung yang ingin berlama-lama ditempat ini sambil menikmati Wedang Uwuh Imogiri.
Foto Makanan Warung Cak Blangkon
Berikut ini adalah gambar atau foto menu makanan dan minuman di Warung Cak Blangkon, Candirenggo, Singosari, Malang.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan tentang Ayam Goreng Cak Blangkon, warung rumahan dengan rasa restoran dan suasana tenang ala perumahan di perum. Ardimulyo Blok Q 25, Candirenggo, Singosari, Malang.
Ayam Goreng Cak Blangkon, Singosari – Satu lagi tempat kuliner baru dan populer di Singosari, Malang yang menyajikan menu andalan Ayam Goreng crispy dan olahan ayam lainnya yaitu Ayam Goreng Cak Blangkon di perumahan Ardimulyo Q25, Candirenggo.
Warung Ayam Goreng Cak Blangkon Singosari, Malang
Warung Ayam Goreng Cak Blangkon mengusung konsep warung rumahan dengan mengubah garasi rumah menjadi tempat makan yang bersih dan nyaman. Tidak hanya melayani pembeli yang datang ke warungnya saja, Cak Blangkon juga melayani pesan antar melalui GoFood atau GrabFood.
Nah, untuk mengenal lebih dekat warung ayam goreng Cak Blangkon, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini.
Warung Ayam Goreng Cak Blangkon Singosari, Malang
Warung Cak Blangkon merupakan warung rumahan dengan sajian olahan ayam sebagai menu utamanya. Mengusung konsep semi fast food, menu makanan disini disajikan dalam kemasan food street yang praktis dengan harga ekonomis.
Warung Cak Blangkon
Warung Cak Blangkon buka mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.
Menu Makanan Warung Cak Blangkon
Menu makanan Warung Cak Blangkon adalah aneka olahan ayam yang disandingkan dengan nasi putih yang hangat dan punel. Namun, untuk yang lagi diet atau sedang mengurangi konsumsi nasi dapat menggantinya dengan kentang goreng atau French Fries.
Dan, lebih menarik lagi ditambah dengan 3 jenis sambal yang membuat lidah semakin bergoyang yaitu sambal Bawang, Sambal Bajak dan sambal Matah plus saus tomat.
Berikut ini adalah menu makanan di Warung Cak Blangkon
Ayam Fillets Crispy, 10 k
Ayam Fillets Crispy untuk 4 orang, 20 k
Ayam Goreng Crispy + Nasi, 10 k
Ayam Filets Lava + Nasi, 10 k
Ayam Fillet Lava Jumbo for 4 pax, 20 k
Sego Tahu Gobyos, 4 k
Ayam Geprek Jahat, 10 k
Frenc Fries, 10 k
Sedangkan untuk minumannya, Cak Blangkon menyediakan minuman khas ala bangsawan yaitu Wedang Uwuh Imogiri dan wedang Jahe.
Wedang Uwuh Cak Blangkon
Itulah beberapa menu andalan dari Warung Cak Blangkon di Perumahan Ardimulyo Q 25, Candirenggo, Singosari, Malang.
Smart Chicken Cak Blangkon
Wahyu Sapta Wibawa atau Cak Blangkon, memberi nama produk olahan ayamnya dengan nama Smart Chicken. Harapan dan doanya, pelanggan yang membeli makanannya akan menjadi lebih cerdas dan pintar.
Fasilitas Warung Cak Blangkon
Warung Cak Blangkon menyajikan suasana rumah dengan citarasa resto. Namun, warung yang berada di kawasan perumahan ini, tetap ramah di kantong dengan kisaran harga mulai 10 ribuan. Saat ini, Warung Cak Blangkon sedang melakukan promosi dengan harga Rp.10.000.
Selain itu, Cak Blangkon juga menyediakan WiFi gratis bagi pengunjung yang ingin berlama-lama ditempat ini sambil menikmati Wedang Uwuh Imogiri.
Foto Makanan Warung Cak Blangkon
Berikut ini adalah gambar atau foto menu makanan dan minuman di Warung Cak Blangkon, Candirenggo, Singosari, Malang.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan tentang Ayam Goreng Cak Blangkon, warung rumahan dengan rasa restoran dan suasana tenang ala perumahan di perum. Ardimulyo Blok Q 25, Candirenggo, Singosari, Malang.
Pemandian Ken Dedes Candirenggo, Singosari - Pemandian Ken Dedes yang berada di jalan Ken Dedes, Candirenggo, Singosari ini adalah pemandian untuk umum yang diberi nama Ken Dedes bukanlah pemandian Ratu Ken Dedes seperti anggapan orang selama ini.
Hal ini disebabkan karena pemandian milik AURI ini berada di jalan Ken Dedes dan nama istri Ken Arok ini memang popular di kalangan masyarakat Indonesia sehingga digunakan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pemandian Ken Dedes, Candirenggo, Singosari
Pemandian Ratu Ken Dedes sebenarnya sesuai yang terdapat dalam gancaran Pararaton, adalah Petirtaan Watugede atau taman Baboji yang berada dalam pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BPPP.
Karena untuk umum, maka Pemandian Kendedes memiliki fasilitas dan wahana permainan yang lebih lengkap. Berbeda dengan pemandian Ken Dedes yang berada di desa Watugede yang merupakan objek wisata sejarah.
Patung Ken Dedes di Pemandian Kendedes
Meskipun tidak ada catatan sejarahnya, Pemandian Ken Dedes ini dilengkapi dengan symbol-simbol historis seperti patung Ken Dedes yang terdapat di pintu masuk pemandian. Patung yang bentuknya sama dengan patung Prajna Paramita di Taman Ken Dedes Malang, namun, ukurannya lebih kecil.
Keberadaan Patung Kendedes ini selain menambah daya tarik objek wisata ini, juga memberi keyakinan pada pengunjung apabila kolam renang ini adalah pemandian sang Ratu Singosari. Jika ditelusuri lebih jauh, air yang ada di pemandian ken dedes dengan air di petirtaan Watugede, berasal dari sumber atau mata air yang sama yakni dari lereng gunung Arjuna.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila Ken Dedes juga pernah mandi ditempat ini.
Fasilitas Pemandian Ken Dedes
Fasilitas yang terdapat di pemandian Kendedes ini tergolong cukup lengkap mulai dari tempat parkir yang luas, kolam ikan, kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan arena bermain berupa seluncuran serta aula pertemuan atau acara kebersamaan lainnya. Dan, tersedia penyewan ban, baju renang, dan lain – lain.
Kolam Renang dengan permainan di Pemandian Ken Dedes
Selain itu, terdapat sebuah bukit kecil di atas kolam renang dengan suasana sejuk dan nyaman. Biasanya, para orangtua sering menggunakan tempat ini untuk istirahat sambil menunggui dan mengawasi anak-anaknya berenang.
Fasilitias lainnya berupa ayunan, jungkat – jungkit, dan kereta kecil yang akan semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
Sejarah Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dibangun pada tahun 1962, namun kondisinya masih sederhana sehingga pada tahun 1998, kolam renang ini di renovasi kembali. Saat ini, kondisi pemandian Kendedes semakin bagus dan fasilitasnya bertambah lengkap sehingga dapat menjadi destinasi wisata keluarga pada hari libur.
Kolam Renang Pemandian Ken Dedes
Keistimewaan Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dengan kolam renangnya, berbeda dengan kolam renang lainnya di kota Malang. Keistimewaan pemandian Ken Dedes memiliki udara pegunungan yang bersih dan segar, airnya jernih dan berasal dari sumber air alami.
Air yang bersih dan alami di Pemandian Ken Dedes
Video Petirtaan Ken Dedes
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pemandian Ken Dedes yang berada di Jalan Ken Dedes, kelurahan Candirenggo, Singosari, Malang. Satu destinasi wisata yang cocok untuk mengisi liburan bersama pasangan dan keluarga.
Pemandian Ken Dedes Candirenggo, Singosari - Pemandian Ken Dedes yang berada di jalan Ken Dedes, Candirenggo, Singosari ini adalah pemandian untuk umum yang diberi nama Ken Dedes bukanlah pemandian Ratu Ken Dedes seperti anggapan orang selama ini.
Hal ini disebabkan karena pemandian milik AURI ini berada di jalan Ken Dedes dan nama istri Ken Arok ini memang popular di kalangan masyarakat Indonesia sehingga digunakan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pemandian Ken Dedes, Candirenggo, Singosari
Pemandian Ratu Ken Dedes sebenarnya sesuai yang terdapat dalam gancaran Pararaton, adalah Petirtaan Watugede atau taman Baboji yang berada dalam pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BPPP.
Karena untuk umum, maka Pemandian Kendedes memiliki fasilitas dan wahana permainan yang lebih lengkap. Berbeda dengan pemandian Ken Dedes yang berada di desa Watugede yang merupakan objek wisata sejarah.
Patung Ken Dedes di Pemandian Kendedes
Meskipun tidak ada catatan sejarahnya, Pemandian Ken Dedes ini dilengkapi dengan symbol-simbol historis seperti patung Ken Dedes yang terdapat di pintu masuk pemandian. Patung yang bentuknya sama dengan patung Prajna Paramita di Taman Ken Dedes Malang, namun, ukurannya lebih kecil.
Keberadaan Patung Kendedes ini selain menambah daya tarik objek wisata ini, juga memberi keyakinan pada pengunjung apabila kolam renang ini adalah pemandian sang Ratu Singosari. Jika ditelusuri lebih jauh, air yang ada di pemandian ken dedes dengan air di petirtaan Watugede, berasal dari sumber atau mata air yang sama yakni dari lereng gunung Arjuna.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila Ken Dedes juga pernah mandi ditempat ini.
Fasilitas Pemandian Ken Dedes
Fasilitas yang terdapat di pemandian Kendedes ini tergolong cukup lengkap mulai dari tempat parkir yang luas, kolam ikan, kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan arena bermain berupa seluncuran serta aula pertemuan atau acara kebersamaan lainnya. Dan, tersedia penyewan ban, baju renang, dan lain – lain.
Kolam Renang dengan permainan di Pemandian Ken Dedes
Selain itu, terdapat sebuah bukit kecil di atas kolam renang dengan suasana sejuk dan nyaman. Biasanya, para orangtua sering menggunakan tempat ini untuk istirahat sambil menunggui dan mengawasi anak-anaknya berenang.
Fasilitias lainnya berupa ayunan, jungkat – jungkit, dan kereta kecil yang akan semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
Sejarah Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dibangun pada tahun 1962, namun kondisinya masih sederhana sehingga pada tahun 1998, kolam renang ini di renovasi kembali. Saat ini, kondisi pemandian Kendedes semakin bagus dan fasilitasnya bertambah lengkap sehingga dapat menjadi destinasi wisata keluarga pada hari libur.
Kolam Renang Pemandian Ken Dedes
Keistimewaan Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dengan kolam renangnya, berbeda dengan kolam renang lainnya di kota Malang. Keistimewaan pemandian Ken Dedes memiliki udara pegunungan yang bersih dan segar, airnya jernih dan berasal dari sumber air alami.
Air yang bersih dan alami di Pemandian Ken Dedes
Video Petirtaan Ken Dedes
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pemandian Ken Dedes yang berada di Jalan Ken Dedes, kelurahan Candirenggo, Singosari, Malang. Satu destinasi wisata yang cocok untuk mengisi liburan bersama pasangan dan keluarga.
Ndalem Ratu, Singosari, Malang – Jika di Jogyakarta terdapat Rumah Makan ala bangsawan yaitu Gadri Resto, maka di Malang, tepatnya di Singosari terdapat rumah makan baru dengan konsep yang sama yaitu Ndalem Ratu. Sama-sama berbau keraton, Resto baru di Jl. Kertanegara Barat I No. 9 Singosari, Malang ini mengusung konsep kerajaan Kediri, Singosari dan Majapahit.
Ndalem Ratu Singosari, Malang
Ndalem Ratu yang berarti rumah Ratu atau tempat kediaman Ratu, mengajak pengunjung untuk menikmati suasana dan kuliner heritage khas kerajaan jaman dulu. Saat berada ditempat ini, pengunjung akan merasakan suasana rumah dengan perabotan antik dan mencoba menikmati kuliner para raja tempo dulu.
Rumah Makan Ndalem Ratu memiliki arsitektur bangunan yang unik dan menarik berupa rumah joglo khas Jawa kuno dengan warna coklat serta atribut-atribut kekunoan lainnya. dibangun diatas lahan seluas 415 meter, bangunan Ndalem Ratu terbagi atas tiga bagian yaitu joglo yang berada di depan, pringgitan berada di tengah dan sentong yang berada di belakang.
Tidak hanya bangunan dengan arsitektur Jawa kuno saja, perabotan, hiasan dinding dan pernak-perniknya juga sesuai seperti meja kursi, lampu, pintu dan jendela serta aksesories lainnya.
Belajar Membatik
Di dalam Ndalem Ratu, juga terdapat galeri batik. Selain dapat melihat-lihat koleksi batik yang unik dan menarik, pengunjung juga diperbolehkan mengamati proses pembuatan batik atau belajar membatik di tempat ini.
Ndalem Ratu memiliki koleksi batik yang beragam, mulai dari batik cap-capan hingga batik tulis asli. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp. 100.000 hingga jutaan rupiah.
Spot Foto Unik
Bagi penggemar fotografi, kesempatan berada di Ndalem Ratu dapat dipergunakan untuk menghasilkan foto-foto yang unik dan menarik serta berbeda. Tidak hanya menggunakan latar rumah Ndalem Ratu saja, pengunjung juga dapat berfoto menggunakan baju tradisional khas Jawa.
Tidak perlu menyewa, namun pengunjung yang membeli makanan dengan jumlah minimal yang ditetapkan dapat mengenakan pakaian tradisional tersebut dengan gratis.
Kuliner Ndalem Ratu
Dan, sangat disayangkan jika datang ke Ndalem Ratu tanpa mencicipi kulinernya. Karena kuliner ditempat ini unik dan menarik baik dari sisi penyajian, nama maupun citarasanya. Sarapan pagi, makan siang dan makan malam akan terasa berbeda ditempat ini.
Namun, menikmati kopi bersama gorengan dengan suasana bersejarah di Ndalem Ratu Singosari, juga sangat menyenangkan.
Menu Makanan Ndalem Ratu
Menu makanan Ndalem Ratu cukup terjangkau dan sesuai dengan suasananya.
Paket Wisata Sejarah
Jika pengunjung menginginkan jalan-jalan ke tempat-tempat bersejarah, Ndalem Ratu Singosari juga menyediakan paket wisata sejarah mulai mas kerajaan Kediri, Singosari hingga Majapahit.
Jam Buka Ndalem Ratu Singosari
Ndalem Ratu Singosari buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.
Tempat Menarik Dekat Ndalem Ratu
Arca Dwarapala Singosari
Candi Singosari
Bakso Mercon Cak Kar
Warung apung Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes
Candi Sumberawan
Sumber Nagan
Sumber Batarubuh atau Sumber Biru
Video Ndalem Ratu Singosari
Untuk melihat lebih detil dan lengkap tentang Ndalem Ratu Singosari, silahkan tonton video berikut ini sampai habis. Jangan lupa subscribe, comment dan like !
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang tempat kuliner baru di Malang yaitu Ndalem Ratu Singosari. Satu rumah makan yang mengusung konsep kerajaan dengan kuliner khas para raja pada masa lampau.
Ndalem Ratu, Singosari, Malang – Jika di Jogyakarta terdapat Rumah Makan ala bangsawan yaitu Gadri Resto, maka di Malang, tepatnya di Singosari terdapat rumah makan baru dengan konsep yang sama yaitu Ndalem Ratu. Sama-sama berbau keraton, Resto baru di Jl. Kertanegara Barat I No. 9 Singosari, Malang ini mengusung konsep kerajaan Kediri, Singosari dan Majapahit.
Ndalem Ratu Singosari, Malang
Ndalem Ratu yang berarti rumah Ratu atau tempat kediaman Ratu, mengajak pengunjung untuk menikmati suasana dan kuliner heritage khas kerajaan jaman dulu. Saat berada ditempat ini, pengunjung akan merasakan suasana rumah dengan perabotan antik dan mencoba menikmati kuliner para raja tempo dulu.
Rumah Makan Ndalem Ratu memiliki arsitektur bangunan yang unik dan menarik berupa rumah joglo khas Jawa kuno dengan warna coklat serta atribut-atribut kekunoan lainnya. dibangun diatas lahan seluas 415 meter, bangunan Ndalem Ratu terbagi atas tiga bagian yaitu joglo yang berada di depan, pringgitan berada di tengah dan sentong yang berada di belakang.
Tidak hanya bangunan dengan arsitektur Jawa kuno saja, perabotan, hiasan dinding dan pernak-perniknya juga sesuai seperti meja kursi, lampu, pintu dan jendela serta aksesories lainnya.
Belajar Membatik
Di dalam Ndalem Ratu, juga terdapat galeri batik. Selain dapat melihat-lihat koleksi batik yang unik dan menarik, pengunjung juga diperbolehkan mengamati proses pembuatan batik atau belajar membatik di tempat ini.
Ndalem Ratu memiliki koleksi batik yang beragam, mulai dari batik cap-capan hingga batik tulis asli. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp. 100.000 hingga jutaan rupiah.
Spot Foto Unik
Bagi penggemar fotografi, kesempatan berada di Ndalem Ratu dapat dipergunakan untuk menghasilkan foto-foto yang unik dan menarik serta berbeda. Tidak hanya menggunakan latar rumah Ndalem Ratu saja, pengunjung juga dapat berfoto menggunakan baju tradisional khas Jawa.
Tidak perlu menyewa, namun pengunjung yang membeli makanan dengan jumlah minimal yang ditetapkan dapat mengenakan pakaian tradisional tersebut dengan gratis.
Kuliner Ndalem Ratu
Dan, sangat disayangkan jika datang ke Ndalem Ratu tanpa mencicipi kulinernya. Karena kuliner ditempat ini unik dan menarik baik dari sisi penyajian, nama maupun citarasanya. Sarapan pagi, makan siang dan makan malam akan terasa berbeda ditempat ini.
Namun, menikmati kopi bersama gorengan dengan suasana bersejarah di Ndalem Ratu Singosari, juga sangat menyenangkan.
Menu Makanan Ndalem Ratu
Menu makanan Ndalem Ratu cukup terjangkau dan sesuai dengan suasananya.
Paket Wisata Sejarah
Jika pengunjung menginginkan jalan-jalan ke tempat-tempat bersejarah, Ndalem Ratu Singosari juga menyediakan paket wisata sejarah mulai mas kerajaan Kediri, Singosari hingga Majapahit.
Jam Buka Ndalem Ratu Singosari
Ndalem Ratu Singosari buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.
Tempat Menarik Dekat Ndalem Ratu
Arca Dwarapala Singosari
Candi Singosari
Bakso Mercon Cak Kar
Warung apung Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes
Candi Sumberawan
Sumber Nagan
Sumber Batarubuh atau Sumber Biru
Video Ndalem Ratu Singosari
Untuk melihat lebih detil dan lengkap tentang Ndalem Ratu Singosari, silahkan tonton video berikut ini sampai habis. Jangan lupa subscribe, comment dan like !
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang tempat kuliner baru di Malang yaitu Ndalem Ratu Singosari. Satu rumah makan yang mengusung konsep kerajaan dengan kuliner khas para raja pada masa lampau.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari - Sumber Nyolo berada di dusun Mojosari, desa Langlang, kecamatan Singosari, Malang. Lokasinya cukup terpencil dan agak susah ditemukan. namun, saat memasuki desa Langlang, terdapat papan penunjuk arah yang dapat mengarahkan kita ke sumber air ini.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari, Malang, Jawa Timur
Tapi, jika masih bingung, lebih baik bertanya kepada penduduk setempat. pada umumnya, mereka sudah mengetahui letak sumber Nyolo. Dan, setelah melewati jalanan berliku, maka kita akan sampai di sumber nyolo.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari
Suasana Alam
Suasana alam Sumber Nyolo, sangat sejuk dan teduh dengan pepohonan rindang. sumber nyolo dikelilingi pepohonan besar dan rindang, seolah pohon-pohon itu menjadi penjaga dan pelindung mata air ini.
Dan, tidak dapat dipungkiri jika keberadaan pepohonan dan tanaman lainnya, merupakan komponen penting dalam menjaga kelestarian air. Sehingga, perusakan hutan, penebangan pohon secara serampangan akan mengancam keberadaan sumber air ini.
Sebelumnya, Sumber Nyolo dikenal masyarakat sebagai tempat wisata religi atau wisata spiritual yang terkenal di kalangan para pelaku. Namun, seiring perkembangan jaman, masyarakat setempat, berusaha menjadikan sumber air ini menjadi satu objek wisata alam yang ramah untuk keluarga dan anak-anak.
Ayunan dan gazebo di Sumber Nyolo
Saat ini, sebelum memasuki mata air, terdapat area bermain, ayunan, gazebo dan pepohonan dengan papan nama bertuliskan kalimat lucu dan unik serta penjual makanan dan minuman. sehingga anak-anak dapat bermain sementara para orangtua dapat duduk bersantai di gazebo yang tersedia.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Keluarga
Pada siang hari, terutama pada hari Minggu atau hari libur lainnya, Sumber Nyolo yang dikenal angker berubah menjadi ramah. sehingga kolam yang biasanya digunakan untuk mandi oleh pengunjung dengan tujuan khusus, berubah menjadi kolam renang bagi anak-anak.
Kolam air di Sumber Nyolo
Mereka tanpa rasa takut, menceburkan diri lalu bermain air dengan riangnya. sementara, orangtuanya duduk di gazebo sambil mengawasi anak-anaknya. jika lapar atau haus, di area sumber nyolo, banyak pedagang makanan dan minuman, meskipun hanya makanan sederhana seperti cilok dan lain-lain.
Itulah, wajah baru Sumber Nyolo pada siang hari.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Religi
Sebagai salah satu wisata religi, Sumber Nyolo sudah dikenal masyarakat. terutama oleh para pelaku spiritual atau orang-orang yang mencari solusi permasalahan hidupnya. mereka datang pada malam hari, khususnya pada malam-malam yang dianggap sakral seperti Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, Jumat Legi dan malam menjelang bulan purnama.
Gazebo tempat istirahat, tafakur atau meditasi di Sumber Nyolo
Tidak hanya orang umum saja yang datang ke tempat ini bahkan calon lurah, anggota legislatif dan pejabat lainnya, pernah singgah ke sini. tentunya, bersama penasehat spiritualnya.
Biasanya, mereka mandi atau berendam di kolam air telebih dahulu untuk membersihkan diri, lalu berdoa di mushola atau tempat-tempat lain yang tersedia sesuai dengan agama dan keyakinannya. terlihat sisa-sisa dupa dan sesaji di beberapa tempat yang disakralkan.
Mitos Sumber Nyolo
Mitos yang berkembang di masyarakat, jika “air sumber nyolo bisa membuat awet muda.”
Tentunya, hal ini perlu pembuktian lebih lanjut. namun, air yang langsung berasal dari sumber air, memang berbeda dengan air yang sudah melewati pipa-pipa PDAM terlebih dahulu. kemurnian dan kandungan mineral serta zat-zat lain memang lebih tinggi.
Menurut para ahli, kandungan air dalam tubuh manusia sebesar 60% dibandingkan dengan komponen lainnya. sehingga, berendam di dalam air, terlebih air dari sumber alami, akan membuat seseorang menjadi lebih rileks dan tenang sehingga wajahnya terlihat lebih muda.
Tempat-tempat Sakral
Sepintas, sumber nyolo tidak berbeda dengan kolam renang atau kolam berendam lainnya, bahkan terlihat lebih sederhana. namun, tempat ini menjadi lebih menarik dan membuat penasaran, karena terdapat beberapa tempat yang dianggap sakral sehingga kesan mistisnya begitu kental.
Salah satu tempat sakral di Sumber Nyolo
Konon, menurut para pelaku spiritual, mereka yang berada di tempat-tempat sakral ini adalah para leluhur atau orang-orang yang berbudi luhur pada masanya. sehingga dupa dan sesaji merupakan bentuk tali silaturahmi dan penghormatan kepada arwah para leluhur yang diyakini masih berada di tempat tersebut.
Sebagai analogi, berkunjung atau bertamu ke rumah kakek-nenek, orangtua, saudara dan kerabat, tentunya akan lebih berkesan apabila membawa oleh-oleh atau buah tangan.
Nah, setelah mandi atau berendam kemudian mendoakan arwah para leluhur, barulah para peziarah ini, memanjatkan doa dan hajatnya kepada Tuhan YME. Itulah tatacara yang benar menurut para pejalan malam.
Asal Nama Sumber Nyolo
Menurut warga setempat, nama “nyolo” berasal dari kata “nyolong” atau mencuri. karena, dahulu, warga mencuri air dari sumber ini sehingga lama kelamaan mata air ini disebut sumber nyolo.
Sedangkan versi lainnya mengatakan jika nama “nyolo” berarti menyala atau “murub” dalam bahasa jawa. hal ini berkaitan dengan laku spiritual yang dilaksanakan ditempat ini membuat pelakunya memiliki aura atau semangat, kewibawaan dan pesona lainnya yang menyala.
Sehingga, banyak pengunjung yang datang dengan tujuan tersebut.
Video Sumber Nyolo
Berikut ini adalah video yang menggambarkan Sumber Nyolo pada siang hari sebagai tempat rekreasi murah meriah bagi masyarakat desa Langlang dan sekitarnya.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Sumber Nyolo di desa Langlang, Singosari, Malang. Satu sumber air yang dikenal sacral pada malam hari, tapi juga dapat berubah ramah sebagai tempat wisata murah bagi keluarga dan anak-anak.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari - Sumber Nyolo berada di dusun Mojosari, desa Langlang, kecamatan Singosari, Malang. Lokasinya cukup terpencil dan agak susah ditemukan. namun, saat memasuki desa Langlang, terdapat papan penunjuk arah yang dapat mengarahkan kita ke sumber air ini.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari, Malang, Jawa Timur
Tapi, jika masih bingung, lebih baik bertanya kepada penduduk setempat. pada umumnya, mereka sudah mengetahui letak sumber Nyolo. Dan, setelah melewati jalanan berliku, maka kita akan sampai di sumber nyolo.
Sumber Nyolo, Langlang, Singosari
Suasana Alam
Suasana alam Sumber Nyolo, sangat sejuk dan teduh dengan pepohonan rindang. sumber nyolo dikelilingi pepohonan besar dan rindang, seolah pohon-pohon itu menjadi penjaga dan pelindung mata air ini.
Dan, tidak dapat dipungkiri jika keberadaan pepohonan dan tanaman lainnya, merupakan komponen penting dalam menjaga kelestarian air. Sehingga, perusakan hutan, penebangan pohon secara serampangan akan mengancam keberadaan sumber air ini.
Sebelumnya, Sumber Nyolo dikenal masyarakat sebagai tempat wisata religi atau wisata spiritual yang terkenal di kalangan para pelaku. Namun, seiring perkembangan jaman, masyarakat setempat, berusaha menjadikan sumber air ini menjadi satu objek wisata alam yang ramah untuk keluarga dan anak-anak.
Ayunan dan gazebo di Sumber Nyolo
Saat ini, sebelum memasuki mata air, terdapat area bermain, ayunan, gazebo dan pepohonan dengan papan nama bertuliskan kalimat lucu dan unik serta penjual makanan dan minuman. sehingga anak-anak dapat bermain sementara para orangtua dapat duduk bersantai di gazebo yang tersedia.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Keluarga
Pada siang hari, terutama pada hari Minggu atau hari libur lainnya, Sumber Nyolo yang dikenal angker berubah menjadi ramah. sehingga kolam yang biasanya digunakan untuk mandi oleh pengunjung dengan tujuan khusus, berubah menjadi kolam renang bagi anak-anak.
Kolam air di Sumber Nyolo
Mereka tanpa rasa takut, menceburkan diri lalu bermain air dengan riangnya. sementara, orangtuanya duduk di gazebo sambil mengawasi anak-anaknya. jika lapar atau haus, di area sumber nyolo, banyak pedagang makanan dan minuman, meskipun hanya makanan sederhana seperti cilok dan lain-lain.
Itulah, wajah baru Sumber Nyolo pada siang hari.
Sumber Nyolo Sebagai Objek Wisata Religi
Sebagai salah satu wisata religi, Sumber Nyolo sudah dikenal masyarakat. terutama oleh para pelaku spiritual atau orang-orang yang mencari solusi permasalahan hidupnya. mereka datang pada malam hari, khususnya pada malam-malam yang dianggap sakral seperti Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, Jumat Legi dan malam menjelang bulan purnama.
Gazebo tempat istirahat, tafakur atau meditasi di Sumber Nyolo
Tidak hanya orang umum saja yang datang ke tempat ini bahkan calon lurah, anggota legislatif dan pejabat lainnya, pernah singgah ke sini. tentunya, bersama penasehat spiritualnya.
Biasanya, mereka mandi atau berendam di kolam air telebih dahulu untuk membersihkan diri, lalu berdoa di mushola atau tempat-tempat lain yang tersedia sesuai dengan agama dan keyakinannya. terlihat sisa-sisa dupa dan sesaji di beberapa tempat yang disakralkan.
Mitos Sumber Nyolo
Mitos yang berkembang di masyarakat, jika “air sumber nyolo bisa membuat awet muda.”
Tentunya, hal ini perlu pembuktian lebih lanjut. namun, air yang langsung berasal dari sumber air, memang berbeda dengan air yang sudah melewati pipa-pipa PDAM terlebih dahulu. kemurnian dan kandungan mineral serta zat-zat lain memang lebih tinggi.
Menurut para ahli, kandungan air dalam tubuh manusia sebesar 60% dibandingkan dengan komponen lainnya. sehingga, berendam di dalam air, terlebih air dari sumber alami, akan membuat seseorang menjadi lebih rileks dan tenang sehingga wajahnya terlihat lebih muda.
Tempat-tempat Sakral
Sepintas, sumber nyolo tidak berbeda dengan kolam renang atau kolam berendam lainnya, bahkan terlihat lebih sederhana. namun, tempat ini menjadi lebih menarik dan membuat penasaran, karena terdapat beberapa tempat yang dianggap sakral sehingga kesan mistisnya begitu kental.
Salah satu tempat sakral di Sumber Nyolo
Konon, menurut para pelaku spiritual, mereka yang berada di tempat-tempat sakral ini adalah para leluhur atau orang-orang yang berbudi luhur pada masanya. sehingga dupa dan sesaji merupakan bentuk tali silaturahmi dan penghormatan kepada arwah para leluhur yang diyakini masih berada di tempat tersebut.
Sebagai analogi, berkunjung atau bertamu ke rumah kakek-nenek, orangtua, saudara dan kerabat, tentunya akan lebih berkesan apabila membawa oleh-oleh atau buah tangan.
Nah, setelah mandi atau berendam kemudian mendoakan arwah para leluhur, barulah para peziarah ini, memanjatkan doa dan hajatnya kepada Tuhan YME. Itulah tatacara yang benar menurut para pejalan malam.
Asal Nama Sumber Nyolo
Menurut warga setempat, nama “nyolo” berasal dari kata “nyolong” atau mencuri. karena, dahulu, warga mencuri air dari sumber ini sehingga lama kelamaan mata air ini disebut sumber nyolo.
Sedangkan versi lainnya mengatakan jika nama “nyolo” berarti menyala atau “murub” dalam bahasa jawa. hal ini berkaitan dengan laku spiritual yang dilaksanakan ditempat ini membuat pelakunya memiliki aura atau semangat, kewibawaan dan pesona lainnya yang menyala.
Sehingga, banyak pengunjung yang datang dengan tujuan tersebut.
Video Sumber Nyolo
Berikut ini adalah video yang menggambarkan Sumber Nyolo pada siang hari sebagai tempat rekreasi murah meriah bagi masyarakat desa Langlang dan sekitarnya.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Sumber Nyolo di desa Langlang, Singosari, Malang. Satu sumber air yang dikenal sacral pada malam hari, tapi juga dapat berubah ramah sebagai tempat wisata murah bagi keluarga dan anak-anak.
Cerita Dibalik Peserta Singosari Lampion Festival 2018 : Desa Losari – Saat menyaksikan kemeriahan Singosari Lampion Festival 2018 yang lalu dan melihat berbagai bentuk lampion serta atraksi yang ditampilkan oleh para peserta, timbul pertanyaan dalam hati. Bagaimana kisah dibalik terwujudnya bentuk lampion dan atraksi budaya terebut?
Setelah beberapa hari, barulah penulis menemukan jawabannya ketika seorang sahabat dolenners yang membaca artikel “Kemeriahan Singosari Lampion Festival 2018”, memberikan masukan bahwa desanya adalah salah satu pemenang dalam acara itu.
Anggota lengkap Desa Losari Dalam Singosari Lampion Festival 2018
Adalah Endang Setyowati, sahabat dan seorang penduduk Desa Losari, yang memberikan informasi seputar persiapan desanya dalam menyambut Singosari Lampion Festival 2018.
Pose bersama Tim Desa Losari di Singosari Lampion Festival 2018
Nah, untuk mengetahui cerita dibalik persiapan peserta Singosari Lampion Festival 2018 yang lalu, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini tentang bagaimana Desa Losari mempersiapkan diri dalam mengikuti agenda wisata tahunan di Kecamatan Singosari ini.
Desa Losari Dan Persiapan Menyambut Singosari Lampion Festival 2018
Bagi setiap desa di wilayah Singosari, menjadi pemenang festival tahunan ini merupakan satu kebanggaan tersendiri sehingga mereka berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan bentuk lampion yang unik dan menarik serta menyajikan atraksi yang meriah.
Karang Taruna RT. 03 Desa Losari Bersama Hasil Karyanya
Satu acara yang menjadi ajang daya cipta dan kreatifitas. Dan, gaung kemeriahan acara Singosari Lampion Festival 2018 telah terdengar sejak lama oleh masing-masing desa, salah satunya adalah Desa Losari.
Maka, Wiryawan Wahyu Wibisono.S.Stp, sebagai Lurah Desa Losari, menunjuk muda mudi atau Karang Taruna RT.03/RW. 04 untuk menjadi peserta dalam Singosari Lampion Festival 2018 ini. Tidak hanya memberikan tanggung jawab saja, Pak Lurah juga memberikan dana yang dibutuhkan dan memberi kebebasan para pemuda itu untuk berkreasi.
Anggota Karang Taruna RT. 03/RW. 04 Desa Losari
Tanggung jawab dan tantangan kreatifitas itu diterima oleh Karang Taruna RT. 03/RW. 04 Desa Losari. Kemudian, mereka bahu membahu melakukan kerjasama demi menciptakan kreasi baru yang dapat menjadi kebanggaan desa tercintanya.
Hasil Karya Kartar RT. 03 Desa Losari
Lampion Garuda dan Pengiringnya
Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan tema, setelah berunding akhirnya mereka sepakat membuat lampion dan atraksi bertema burung Garuda. Ditunjuk sebagai pemrakarsa pembuatan lampion adalah Wahyu sedangkan atraksinya diserahkan kepada Rere.
Garuda atau Jatayu, Tema Lampion Kartar RT. 03 Desa Losari
Wahyu mendesign, merancang dan menuangkan ide-idenya untuk membuat kerangka berbentuk burung Garuda termasuk aksesoris dan perlengkapannya. Dalam waktu kurang lebih sebulan, karya lampionnya yang unik dan menarik, selesai dibuat.
Model Pertama Pengiring Garuda Karya Karang Taruna Desa Losari
Model Kedua Pengiring Garuda Karya Karang Taruna Desa Losari
Model Ketiga Pengiring Garuda Karya Karang Taruna Desa Losari
Sedangkan Rere, sebagai seorang guru tari, berusaha menyajikan atraksi yang menarik untuk semakin menambah daya tarik Lampionnya. Bersama pemuda dan pemudi serta ibu-ibu muda warga RT 03/RW. 04 yang menjadi model dan penari. ia menciptakan koreografi, menambahkan musik pengiring, membuat kostum dan make up.
Rere, Guru Tari yang menjadi salah satu pemrakarsa Tim Desa Losari
Pengiring Lampion Garuda Desa Losari
Pengiring Lampion Garuda Desa Losari
Akhirnya, semua persiapan telah dilakukan oleh Karang Taruna RT. 03/RW. 04 Desa Losari. Perjuangan dan kerja keras mereka telah maksimal.
Dan, di penghujung acara, Desa Losari meraih Juara II dalam Singosari Lampion Festival 2018 yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Malang Raya.
Tim Pengiring Lampion Garuda Desa Losari
Satu prestasi yang membanggakan. Meskipun bukan juara I, namun karya pemuda pemudi RT. 03/RW. 04 Desa Losari ini mampu menyedot perhatian ratusan penonton yang berjubel menyaksikan kemeriahan Singosari Lampion Festival 2018.
Semoga pada festival berikutnya, Karang Taruna RT. 03/RW. 04 menjadi lebih inovatif dengan menerapkan teknologi modern dalam karya seninya sehingga membuat karyanya semakin menarik, dan Desa Losari mampu meraih Juara I.
Video Penampilan Desa Losari Dalam Singosari Lampion Festival 2018
Berikut ini adalah video penampilan tim Desa Losari saat mengikuti Singosari Lampion Festival 2018.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah cerita dibalik persiapan peserta Pawai Lentera Singosari 2018 yang dilakukan oleh Desa Losari.Jika dilihat dari hasil karyanya, Pemuda Desa Losari layak mendapatkan apresiasi karena karyanya sudah merupakan karya besar yang dapat mewakili desanya ke jenjang lebih luas.
Harapan ke depannya, pemuda Desa Losari semakin giat dalam meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kreatifitasnya sehingga dapat menjadi yang terbaik.
Selamat Untuk Para Pemuda RT. 03/RW. 04 Desa Losari dan Selamat Untuk Pak Lurah Wiryawan !!
Nah, tunggu apalagi? Mari terus berkarya dan terus mengembangkan kemampuan diri.
Cerita Dibalik Peserta Singosari Lampion Festival 2018 : Desa Losari – Saat menyaksikan kemeriahan Singosari Lampion Festival 2018 yang lalu dan melihat berbagai bentuk lampion serta atraksi yang ditampilkan oleh para peserta, timbul pertanyaan dalam hati. Bagaimana kisah dibalik terwujudnya bentuk lampion dan atraksi budaya terebut?
Setelah beberapa hari, barulah penulis menemukan jawabannya ketika seorang sahabat dolenners yang membaca artikel “Kemeriahan Singosari Lampion Festival 2018”, memberikan masukan bahwa desanya adalah salah satu pemenang dalam acara itu.
Anggota lengkap Desa Losari Dalam Singosari Lampion Festival 2018
Adalah Endang Setyowati, sahabat dan seorang penduduk Desa Losari, yang memberikan informasi seputar persiapan desanya dalam menyambut Singosari Lampion Festival 2018.
Pose bersama Tim Desa Losari di Singosari Lampion Festival 2018
Nah, untuk mengetahui cerita dibalik persiapan peserta Singosari Lampion Festival 2018 yang lalu, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini tentang bagaimana Desa Losari mempersiapkan diri dalam mengikuti agenda wisata tahunan di Kecamatan Singosari ini.
Desa Losari Dan Persiapan Menyambut Singosari Lampion Festival 2018
Bagi setiap desa di wilayah Singosari, menjadi pemenang festival tahunan ini merupakan satu kebanggaan tersendiri sehingga mereka berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan bentuk lampion yang unik dan menarik serta menyajikan atraksi yang meriah.
Karang Taruna RT. 03 Desa Losari Bersama Hasil Karyanya
Satu acara yang menjadi ajang daya cipta dan kreatifitas. Dan, gaung kemeriahan acara Singosari Lampion Festival 2018 telah terdengar sejak lama oleh masing-masing desa, salah satunya adalah Desa Losari.
Maka, Wiryawan Wahyu Wibisono.S.Stp, sebagai Lurah Desa Losari, menunjuk muda mudi atau Karang Taruna RT.03/RW. 04 untuk menjadi peserta dalam Singosari Lampion Festival 2018 ini. Tidak hanya memberikan tanggung jawab saja, Pak Lurah juga memberikan dana yang dibutuhkan dan memberi kebebasan para pemuda itu untuk berkreasi.
Anggota Karang Taruna RT. 03/RW. 04 Desa Losari
Tanggung jawab dan tantangan kreatifitas itu diterima oleh Karang Taruna RT. 03/RW. 04 Desa Losari. Kemudian, mereka bahu membahu melakukan kerjasama demi menciptakan kreasi baru yang dapat menjadi kebanggaan desa tercintanya.
Hasil Karya Kartar RT. 03 Desa Losari
Lampion Garuda dan Pengiringnya
Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan tema, setelah berunding akhirnya mereka sepakat membuat lampion dan atraksi bertema burung Garuda. Ditunjuk sebagai pemrakarsa pembuatan lampion adalah Wahyu sedangkan atraksinya diserahkan kepada Rere.
Garuda atau Jatayu, Tema Lampion Kartar RT. 03 Desa Losari
Wahyu mendesign, merancang dan menuangkan ide-idenya untuk membuat kerangka berbentuk burung Garuda termasuk aksesoris dan perlengkapannya. Dalam waktu kurang lebih sebulan, karya lampionnya yang unik dan menarik, selesai dibuat.
Model Pertama Pengiring Garuda Karya Karang Taruna Desa Losari
Model Kedua Pengiring Garuda Karya Karang Taruna Desa Losari
Model Ketiga Pengiring Garuda Karya Karang Taruna Desa Losari
Sedangkan Rere, sebagai seorang guru tari, berusaha menyajikan atraksi yang menarik untuk semakin menambah daya tarik Lampionnya. Bersama pemuda dan pemudi serta ibu-ibu muda warga RT 03/RW. 04 yang menjadi model dan penari. ia menciptakan koreografi, menambahkan musik pengiring, membuat kostum dan make up.
Rere, Guru Tari yang menjadi salah satu pemrakarsa Tim Desa Losari
Pengiring Lampion Garuda Desa Losari
Pengiring Lampion Garuda Desa Losari
Akhirnya, semua persiapan telah dilakukan oleh Karang Taruna RT. 03/RW. 04 Desa Losari. Perjuangan dan kerja keras mereka telah maksimal.
Dan, di penghujung acara, Desa Losari meraih Juara II dalam Singosari Lampion Festival 2018 yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Malang Raya.
Tim Pengiring Lampion Garuda Desa Losari
Satu prestasi yang membanggakan. Meskipun bukan juara I, namun karya pemuda pemudi RT. 03/RW. 04 Desa Losari ini mampu menyedot perhatian ratusan penonton yang berjubel menyaksikan kemeriahan Singosari Lampion Festival 2018.
Semoga pada festival berikutnya, Karang Taruna RT. 03/RW. 04 menjadi lebih inovatif dengan menerapkan teknologi modern dalam karya seninya sehingga membuat karyanya semakin menarik, dan Desa Losari mampu meraih Juara I.
Video Penampilan Desa Losari Dalam Singosari Lampion Festival 2018
Berikut ini adalah video penampilan tim Desa Losari saat mengikuti Singosari Lampion Festival 2018.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah cerita dibalik persiapan peserta Pawai Lentera Singosari 2018 yang dilakukan oleh Desa Losari.Jika dilihat dari hasil karyanya, Pemuda Desa Losari layak mendapatkan apresiasi karena karyanya sudah merupakan karya besar yang dapat mewakili desanya ke jenjang lebih luas.
Harapan ke depannya, pemuda Desa Losari semakin giat dalam meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kreatifitasnya sehingga dapat menjadi yang terbaik.
Selamat Untuk Para Pemuda RT. 03/RW. 04 Desa Losari dan Selamat Untuk Pak Lurah Wiryawan !!
Nah, tunggu apalagi? Mari terus berkarya dan terus mengembangkan kemampuan diri.