Museum Singhasari 2019 - Satu lagi destinasi wisata sejarah Singosari yang layak menjadi pilihan bagi anak-anak, keluarga dan masyarakat umum adalah Museum Singhasari. Museum yang berada di dusun Krajan, Klampok, Singosari, Malang, Jawa Timur ini buka pada hari kerja mulai Senin hingga Jum’at.
Museum Singhasari berdiri di lingkungan yang asri dan berada satu area dengan perumahan Singhasari Regency. Objek wisata ini menawarkan edukasi sejarah kerajaan Singasari, spot-spot foto yang unik dan menarik serta suasana tenang.
Museum Singhasari Malang |
Museum Singhasari diresmikan pada tanggal 20 Mei 2015 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Harapannya, museum ini dapat menjadi wahana pendidikan sejarah bagi generasi muda terutama anak-anak dibangku TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mengenal sejarah Kerajaan Singhasari.
Wajah Baru Museum Singhasari 2019 |
Pada awalnya, belum banyak koleksi yang dimiliki oleh museum ini sehingga banyak wisatawan yang kecewa karena tidak menemukan benda-benda kuno ditempat ini. Namun, pengelolah museum terus berbenah sehingga pada tahun 2019 ini, Museum Singhasari memiliki wajah baru dengan beragam koleksi.
Apa saja yang ada di Museum Singhasari?
Koleksi Benda Purbakala
Museum Singhasari yang menyimpan koleksi benda purbakala terbagi dalam empat ruangan. Masing-masing ruangan menyajikan koleksi yang berbeda dan akan semakin bertambah seiring kesadaran masyarakat yang menyimpan benda-benda museum sebagai koleksi pribadi.
Beberapa koleksi museum merupakan hibah atau pemberian dari masyarakat. Dengan berbagai alasan, mereka menyerahkan koleksi pribadi berasal dari warisan leluhur atau penemuannya sendiri agar disimpan di Museum.
Selain itu, masih banyak koleksi peninggalan sejarah kerajaan Singasari yang tersimpan di Museum Leiden, Belanda. Sehingga yang ada di Museum ini hanyalah replikanya saja yang terbuat dari batu andesit.
Berikut ini adalah ruang-ruang penyimpanan koleksi purbakala di Museum Singhasari.
Ruang Pertama
Di ruangan pertama, tampak replika benda purbakala berupa arca Nandi dan Nandiswara. Diantaranya terdapat empat replika patung punakawan yaitu Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Kemudian, di meja terpisah, dipajang penemuan beberapa peralatan masak pada jaman dulu termasuk beberapa batu bata dari situs Sekaran yang ditemukan baru baru ini.
Masih di ruangan pertama, terdapat tiga rak tertutup kaca dimana pada rak pertama berisi beberapa keris pusaka dan pedang berjejer rapi kemudian pada rak kedua berisi peralatan makan dan hiasan rumah terbuat dari perunggu.
Dan, pada rak terakhir terdapat koleksi topeng Malangan hasil karya pengrajin topeng dari Pakisaji, Malang. Semuanya terdiri dari 72 topeng, masing-masing memiliki nama tokoh-tokoh Panji. Dan, 72 topeng tersebut menggambarkan 72 kharakter manusia.
Sementara pada dinding ruangan pertama, terpasang beragam lukisan hasil printing yang menggambarkan cerita dari masing-masing benda purbakala seperti cerita pembangunan candi Singosari, gambar arca Nandi dan lain-lain.
Ruang Kedua
Pada ruangan kedua, berdiri dua replika arca Ganesha dan arca Siwa. Dimana pada masing-masing arca terdapat catatan yang menerangkan nama dan penjelasannya. Kemudian terdapat rak besar dan panjang yang berisi aneka patung kecil berwarna kuning keemasan seperti patung Semar, Ganesha, Siwa dan lain-lain.
Ruang Ketiga
Ruangan ketiga berisi replika arca Lembu Andini dan Bethara Guru atau Siwa. Sementara di masing-masing rak yang ada di ruangan ini terdapat beberapa miniature candi candi yang ada di Malang seperti Candi Singosari, Candi Jago, Candi Kidal dan Candi Badut.
Ruang Keempat
Pada ruangan keempat atau ruang terakhir terdapat dua replika arca Mahisha dan Mahakala beserta catatannya. Kemudian, dalam rak-rak kaca yang terpisah berisi diorama perjalanan atau sejarah berdirinya kerajaan Singosari.
Sebetulnya, masih banyak benda-benda yang belum disebutkan dalam uraian ini sehingga alangkah baiknya apabila Anda berkunjung langsung ke Museum Singosari ini.
Pendopo Museum
Selain menyimpan berbagai koleksi benda purbakala, Museum Singhasari menyediakan sebuah pendopo berbentu Joglo yang digunakan untuk berbagai acara seni dan budaya. Salah satu kegiatan yang rutin diselenggarakan pada tanggal 13,14,15 kalender Jawa atau menjelang bulan purnama adalah acara pembacaan Macapat.
Pengelolah museum juga memperbolehkan warga masyarakat untuk menggunakan pendopo ini guna acara resepsi pernikahan dengan adat Jawa.
Beberapa komunitas, kelompok pemuda serta karang taruna sering kali menggelar berbagai kegiatan di seputaran museum ini, baik itu berada di Pendopo Museum, di hall museum, maupun di halaman museum.
Begitupula dengan area di depan museum. Seringkali digunakan untuk pementasan budaya dan start karnaval yang diselenggarakan oleh Desa Klampok.
Lingkungan dan Taman Yang Asri
Selain menyajikan edukasi sejarah kerajaan Singhasari, dengan tujuan untuk lebih memanjakan wisatawan, pengelolah Museum Singhasari menata taman dan lingkungan yang asri dan indah di halaman museum. Sehingga pengunjung akan betah berlama-lama ditempat ini.
Spot Foto Yang Unik dan Menarik
Bagi penggemar fotografi, pengelolah Museum menyediakan beberapa photo booth untuk berfoto dengan latar arca Dwarapala Singosari dan Candi Singosari.
Video Museum Singhasari
Objek Wisata Dekat Museum Sighasari
- Candi Singosari
- Sumber Nagan
- Sumber Biru
- Pemandian Ken Dedes
- Pemandian Watu Gede
- Kebun Teh Wonosari
- Wisata Alam “Budug Asu”
- Lumpang Kentheng Peninggalan Masa Mpu Sindok
- Kampoeng Wisata Sumberawan, Desa Toyomarto, Singosari, Malang
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan tentang Wajah Baru Museum Singhasari di tahun 2019 ini. Semenjak pembangunannya, museum ini selalu berbenah dari hari ke hari dan selalu menerima masukan dari berbagai pihak.
Harapannya, Museum Singhasari akan semakin berkembang dan semakin maju sehingga dapat menjadi objek wisata sejarah unggulan di Kabupaten Malang.
“Jas Merah ! Jangan Sekali kali Melupakan Sejarah.” Bung Karno
Nah, tunggu apalagi? Mari kunjungi Museum Singhasari ! Kalau bukan kita, siapa lagi?
0 komentar:
Posting Komentar