Home » , , » Kisah Nyata ! Melawan Covid-19 Dengan Tirta Amerta di Sumberawan

Kisah Nyata ! Melawan Covid-19 Dengan Tirta Amerta di Sumberawan

Melawan Covid-19 Dengan Tirta Amerta di Sumberawan - Wabah virus Covid-19 atau virus Corona memang sangat dahsyat dalam mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Sementara berita tentang virus dari Wuhan China ini semakin keras berhembus baik melalui media televisi maupun media sosial.

Virus Covid-19 ganas dan mematikan serta menyebar dengan cepat seperti gugusan awan hitam yang dikendarai pasukan kematian.

Pada dasarnya, manusia tidak mau sakit,terlebih lagi sampai menemui ajalnya seperti sebait syair puisi karya Chairil Anwar, “aku ingin hidup 1000 tahun lagi.” Sehingga masyarakat di berbagai daerah berupaya dengan berbagai cara untuk menghindari, mencegah dan melawan virus Covid-19 ini.

covid-19,covid19,coronavirus,covid,covid-19 us,covid 19,g20 covid-19,covid-19 u.s.,covid-19 mỹ,covid-19 china,covid-19 tests,dịch covid-19,cách ly covid-19,série covid19,tin tức covid-19,covid-19 australia,covid-19 virus trump,donald trump covid-19,covid-19 virus symptom,cuarentena por covid-19,g20 video conference on covid-19,coronavirus, virus,china,corona virus, tirta amerta, sumberawan, candi sumberawan, singosari, malang
Salah satu mata air di Sumberawan

Pemerintah dengan kebijakannya  berusaha mengatasi wabah pagebluk dari China ini. Sementara para pemuka agama berupaya menenangkan umatnya masing-masing agar bersabar dan memohon perlindungan kepada Tuhan YME.

Dan, larangan berkumpul dalam jumlah besar harus dipatuhi mulai dari resepsi pernikahan, takziah, majelis taklim dan lain-lain. Termasuk di wilayah Malang Raya. Selepas mengantar jenazah KH. Bashori Alwi di Singosari, Malang, para pengantar pun segera di himbau untuk segera meninggalkan tempat. Sehingga hanya barisan karangan bunga yang tersisa di pinggir jalan.

Bahkan Hari Raya Nyepi yang berlangsung pada tanggal 25 Maret 2020, benar-benar sepi. Tidak Nampak ritual keagamaan di berbagai tempat yang biasanya menjadi sentra-sentra ibadah umat Hindu seperti Pantai Balekambang, Candi Jago, Candi Singosari dan lain-lain.

Sholat Jum’at pada tanggal 27 Maret 2020, juga berlangsung sepi. Banyak jamaah yang memilih melaksanakan sholat Dhuhur dirumahnya masing-masing. Bahkan beberapa masjid di wilayah Malang Raya, meniadakan shalat Jum’at.

Sekolah diliburkan hingga virus Corona ini dapat diatasi. Bahkan Ujian Nasional atau UN dibatalkan.


Saat ini, bepergian atau keluar rumah hanya seperlunya saja. Masyarakat Malang Raya memilih diam di rumah berkumpul dengan keluarganya. Namun, diam diri di rumah selama dua pekan akan terasa menyiksa, terutama bagi mereka yang berjiwa petualang.

Alih-aih bepergian ke tempat keramaian, Penulis yang sudah tidak betah diam di rumah, berjalan-jalan mengunjungi objek wisata sejarah, Candi Sumberawan Singosari, Malang.

Berita Meninggalnya Teman Karena Corona

Sebelumnya, seorang teman masa SMP yang tinggal di Sengkaling, Malang, meninggal secara mendadak. Seminggu kemudian, pihak berwajib menetapkan teman tersebut positif terjangkit virus Covid-19 sehingga jenazahnya harus digali lagi untuk diotopsi. Sementara,keluarganya diamankan.


Berita terkait :

Berita ini cukup menggetarkan hati, mengingat konsumsi informasi tentang Corona sangat banyak diterima akal fikiran. Sehingga teman-teman yang takziah atau turut mengantar jenazahnya menjadi gelisah dan merasa was-was. Jangan-jangan, ikut tertular wabah ini.

Hampir semalaman, Penulis sendiri tidak dapat tidur. Bayangan awan hitam yang membawa kematian seolah mengejar. Bahkan dalam mimpi, bayangan itu seolah terus menghantui. Meskipun hanya dari kejauhan, Penulis turut takziah ke rumah teman tersebut sehingga kekhawatiran tertular virus mematikan ini juga menjalar dalam diri.

covid-19,covid19,coronavirus,covid,covid-19 us,covid 19,g20 covid-19,covid-19 u.s.,covid-19 mỹ,covid-19 china,covid-19 tests,dịch covid-19,cách ly covid-19,série covid19,tin tức covid-19,covid-19 australia,covid-19 virus trump,donald trump covid-19,covid-19 virus symptom,cuarentena por covid-19,g20 video conference on covid-19,coronavirus, virus,china,corona virus, tirta amerta, sumberawan, candi sumberawan, singosari, malang
Candi Sumberawan Singosari, Malang

Keesokan harinya, Penulis mencoba menenangkan diri dengan berwisata ke Candi Sumberawan.

Legenda Tirta Amerta, Negeri Amarta dan Jimat Kalimasada

Sebelumnya, Penulis memang sering mengunjungi Taman Kasuranggan ini dalam rangka mencari bahan penulisan buku yang berjudul "Sumberawan, potensi, mitos dan misteri dibaliknya". Sehingga Penulis memahami sudut-sudut yang ada di Sumber air di lereng Arjuna ini.

covid-19,covid19,coronavirus,covid,covid-19 us,covid 19,g20 covid-19,covid-19 u.s.,covid-19 mỹ,covid-19 china,covid-19 tests,dịch covid-19,cách ly covid-19,série covid19,tin tức covid-19,covid-19 australia,covid-19 virus trump,donald trump covid-19,covid-19 virus symptom,cuarentena por covid-19,g20 video conference on covid-19,coronavirus, virus,china,corona virus, tirta amerta, sumberawan, candi sumberawan, singosari, malang
Legenda Tirta Amerta di Candi Sumberawan

Saat duduk merenung di sebuah warung dalam area Sumberawan, Penulis teringat akan legenda yang menyelimuti tempat ini yaitu legenda Tirta Amerta atau air kehidupan. Secepat kilat, angan penulis menghubungkannya dengan kisah pagebluk dalam dunia peayangan.

Konon, Saat pagebluk merajalela di semua negeri, para raja bingung mencari obat dan penangkalnya sehingga para alim, pendeta dan pertapa ditugaskan mencari obat penangkalnya. Setelah melakukan berbagai upaya, akhirnya, semua mengarah ke negeri Amarta dimana Pandawa berada.

Para alim dan pertapa tersebut mendapatkan wangsit, jika pagebluk akan sirna dengan jimat Kalimasada milik raja Amerta, Puntadewa. Setelah melalui berbagai konflik dan peperangan, dalam akhir ceritanya, pagebluk sirna dengan Jimat Kalimasada.

Menurut Sunan Kalijaga, Jimat Kalimasada adalah dua kalimat Sahadat atau disebut juga sebagai Kalimat Husada. Sedangkan negeri Amarta, sangat erat kaitannya dengan kata amerta yang berarti a tidak dan merta berarti mati atau tidak mati atau abadi.

Dengan bekal pemahaman yang terbatas berupa air amerta, dua kalimat Sahadat dan negeri Amarta tersebut, penulis memutuskan untuk berendam dalam beningnya air Sumberawan.

Kemudian, dengan mengenakan kain sarung, Penulis merendam tubuh hingga sebatas leher. Setelah memberi penghormatan dan mengirimkan doa kepada para leluhur, Penulis membaca dua kalimat Sahadat sambil menarik udara bersih lalu mencelupkan kepala ke dalam air. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga badan terasa segar bugar.

Alhamdulillah, setelah memeriksakan diri secara diam-diam, Penulis bebas dari Covid-19. Sekarang, setelah 14 hari berlalu, Alhamdulillah, Penulis sehat wal afiat.

Video Menguak Tirta Amerta di Candi Sumberawan

Penutup

Itulah, pengalaman pribadi Penulis saat melawan virus Covid-19 menggunakan Tirta Amerta yang ada di Sumberawan Singosari, Malang.

Mungkin, ini hanyalah pemahaman terbatas seorang yang berada dalam kebingungan. Namun, keyakinan kepada Allah SWT adalah kunci dari segalanya termasuk penyembuhan diri sendiri. Sehingga, tidak ada salahnya mencoba senyampang masih belum ditemukan penawarnya. 
 
Selain udara pegunungan yang bersih dan murni, air Sumberawan yang keluar langsung dari dalam bumi memiliki kandungan mineral dan Ph yang tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Tunggu apalagi? Ayo dolen rek


Artikel Tentang Candi Sumberawan Lainnya :

Tags : Covid-19, Corona, Tirta Amerta, Sumberawan

0 komentar:

Posting Komentar