Ayo dolen rek - Alun-Alun Kota Batu, Jajanan yang Ramah di Kantong Mahasiswa. Kota Batu merupakan salah satu kota wisata yang terkenal di Indonesia khususnya Jawa Timur. Kota ini terkenal dengan udaranya yang sangat sejuk sehingga sangat cocok untuk refreshing melepaskan kepenatan.
Alun-Alun Kota Batu, Sentra Jajanan yang Ramah di Kantong Mahasiswa
Untuk perjalanannya bisa ditempuh dengan banyak alternatif alat transportasi seperti sepeda motor, mobil, bus dan kereta. Kota Batu merupakan salah satu kota wisata yang terkenal di Indonesia khususnya Jawa Timur. Karena memiliki banyak destinasi wisata yang menarik, salah satunya alun-alun kota Batu.
Alun alun Kota Batu pada malam hari
Mengapa alun-alun kota Batu?
Selain lahan parkir yang luas, di alun-alun kota Batu banyak wahana yang tersedia. Baik bagi kalangan anak-anak sampai dewasa bisa menikmatinya. Adapun wisata kuliner Pasar Laron yang merupakan tempat pedagang kaki lima yang berada di sekitar Alun-Alun. Tempat ini sangat cocok bagi pecinta kuliner untuk mencicipi kuliner khas kota Batu. Pengunjung dapat memilih sesuai selera dengan harga terjangkau yang membuat pengunjung dijamin betah. Karena disana kita akan menemukan beragam menu makanan dan minuman yang lengkap.
Menu makanan citarasa lokal seperti bakwan, ketan, aneka jenis bakaran, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk minuman juga terdapat warung kopi, susu, jahe hangat yang sangat cocok untuk dinikmati dengan suasana dinginnya kota Batu.
Depot Susu Madu Ganesha, www.ikutilangkahkaki.com
Yang membuat saya selalu kembali ke alun-alun kota Batu ini yaitu Susu KUD. Susu KUD adalah susu sapi murni yang tersedia dengan berbagai macam pilihan rasa. Disini juga tersedia yoghurt jelly yang tidak dijual ditempat lain.
Jadi, buat kalian yang ingin berkunjung ke alun-alun kota Batu. Jangan lupa untuk mampir menikmati susu KUD. Kita bisa menikmati kenikmatan olahan susu sapi segar ini mulai pukul 08.00 - 20.00 wib.
Ayo dolen rek - Alun-Alun Kota Batu, Jajanan yang Ramah di Kantong Mahasiswa. Kota Batu merupakan salah satu kota wisata yang terkenal di Indonesia khususnya Jawa Timur. Kota ini terkenal dengan udaranya yang sangat sejuk sehingga sangat cocok untuk refreshing melepaskan kepenatan.
Alun-Alun Kota Batu, Sentra Jajanan yang Ramah di Kantong Mahasiswa
Untuk perjalanannya bisa ditempuh dengan banyak alternatif alat transportasi seperti sepeda motor, mobil, bus dan kereta. Kota Batu merupakan salah satu kota wisata yang terkenal di Indonesia khususnya Jawa Timur. Karena memiliki banyak destinasi wisata yang menarik, salah satunya alun-alun kota Batu.
Alun alun Kota Batu pada malam hari
Mengapa alun-alun kota Batu?
Selain lahan parkir yang luas, di alun-alun kota Batu banyak wahana yang tersedia. Baik bagi kalangan anak-anak sampai dewasa bisa menikmatinya. Adapun wisata kuliner Pasar Laron yang merupakan tempat pedagang kaki lima yang berada di sekitar Alun-Alun. Tempat ini sangat cocok bagi pecinta kuliner untuk mencicipi kuliner khas kota Batu. Pengunjung dapat memilih sesuai selera dengan harga terjangkau yang membuat pengunjung dijamin betah. Karena disana kita akan menemukan beragam menu makanan dan minuman yang lengkap.
Menu makanan citarasa lokal seperti bakwan, ketan, aneka jenis bakaran, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk minuman juga terdapat warung kopi, susu, jahe hangat yang sangat cocok untuk dinikmati dengan suasana dinginnya kota Batu.
Depot Susu Madu Ganesha, www.ikutilangkahkaki.com
Yang membuat saya selalu kembali ke alun-alun kota Batu ini yaitu Susu KUD. Susu KUD adalah susu sapi murni yang tersedia dengan berbagai macam pilihan rasa. Disini juga tersedia yoghurt jelly yang tidak dijual ditempat lain.
Jadi, buat kalian yang ingin berkunjung ke alun-alun kota Batu. Jangan lupa untuk mampir menikmati susu KUD. Kita bisa menikmati kenikmatan olahan susu sapi segar ini mulai pukul 08.00 - 20.00 wib.
Ayo dolen rek - Air Terjun Tumpak Sewu adalah objek wisata alam yang terkenal dengan julukan sebagai Niagara-nya Jawa Timur. Tumpak Sewu yang berada di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini sedang viral dimana mereka yang telah mengunjunginya, mengunggah foto atau video ke media sosial.
foto dan video tersebut terlihat indah, menarik dan menantang. Sehingga keindahan air terjun dan medan yang menantang, membuat para travelers dan pecinta petualangan tergoda untuk datang mengunjungi Niagara Jawa Timur ini.
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jawa Timur
Masyarakat menyebut air terjun ini dengan berbagai nama seperti Grojogan Sewu, Coban Grojogan Sewu, Coban Tumpak Sewu, atau Coban Sewu. “Sewu” dalam bahasa Jawa berarti seribu. Hal ini terkait dengan banyaknya sumber yang mengalirkan airnya sehingga terlihat seperti seribu mata air.
Lebar aliran air terjun dan lokasinya yang berada di perbatasan dua wilayah, mengingatkan kita akan air terjun popular di dunia yaitu Niagara Waterfall. Meskipun, tidak mirip. Namun, cukup pantas jika air terjun Tumpak Sewu ini disebut sebagai Niagara Jawa Timur.
Lokasi Air Terjun Tumpak Sewu
Secara administratif, Tumpak Sewu masuk dalam wilayahkabupaten Lumajang. Namun, akses menuju tempat ini, lebih mudah ditempuh lewat kota Malang. Jika menggunakan kendaraan pribadi, air terjun Tumpak Sewu dapat dicapai dalam waktu sekitar 2 jam dengan jarak sekitar 66 km.
Rute perjalanan dari kota Malang akan melewati Kecamatan Bululawang, Dampit, Tirtomoyo, hingga tiba di Kecamatan Ampelgading. Nah, sesampainya di Kecamatan Ampelgading, kita tinggal menyeberang ke Lumajang. Dari gapura perbatasan dua wilaya, terdapat petunjuk arah menuju ke Pos Panorama.
Panorama Air Terjun Tumpak Sewu, Foto Adit
Dari pos Panorama ini, kita dapat menikmati keindahan Niagara Jawa Timur ini. Selain pos Panorama Lumajang, kita juga dapat melihatnya dari pos Panorama di Dusun Jagalan, Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading.
Jam Buka dan Tarif Masuk Coban Tumpak Sewu
Jam Buka: 08.00 – 17.00 WIB
Tiket Masuk: Rp 10.000,-
Parkir Motor: Rp 5.000,-
Parkir Mobil: Rp 10.000,-
Air Terjun Tumpak Sewu, Surga Bagi Pemburu Keindahan Alam
Bagi pecinta tantangan dan keindahan alam, air terjun Tumpak Sewu adalah tempat yang layak disebut surge dimana air mengalir dan keindahan membentang sepanjang tebing dan sekitarnya. Sehingga sangat disayangkan apabila berkunjung ke Tumpak Sewu, tanpa mengabadikannya. Maka, selfie maupun berfoto rame-rame dengan latar air terjun akan menjadi kenangan indah di Tumpak Sewu.
Air Terjun Tumpak Sewu dari dasarnya
Tempat pertama saat tiba di objek wisata ini adalah pos panorama dimana kita akan disuguhikeindahan pemandangan air terjun Tumpak Sewu dari atas. Pemandangan akan lebih indah jika latar gunung Semeru dapat terlihat, terutama pada saat cuaca sedang cerah.
Air yang jatuh dari deretan mata air, mengalir seolah membentuk satu tirai yang lembut dan tembus pandang, ditambah dengan balutan warna hijau dari rinddangnya pepohonan yang menyelimuti hutan sekitarnya. Sungguh, satu pemandangan yang indah dan menawan.
Air Terjun Tumpak Sewu, akan lebih indah dari dasarnya
Pada umumnya, pengunjung menikmati keindahan air terjun ini dari pos panorama. Namun, bagi para petualang, belum puas jika tidak menikmati indahnya alam Tumpak Sewu, langsung dari dasar air terjun. Meskipun untuk itu, harus bersusah payah terlebih dahulu karena medan yang harus ditempuh cukup sulit.
Air Terjun Tumpak Sewu
Dan, disarankan untuk memakai guide atau pemandu wisata saat turun kebawah air terjun. Karena medannya sangat terjal dan curam serta licin sehingga dibutuhkan fisik yang prima, keberanian dan peralatan yang aman seperti salah satunya sepatu tracker.
Dari panorama untuk mencapai dasar air terjun harus melewati jalur yang berbentuk seperti huruf S termasuk dua kali kelokan sungai. Sangat berbahaya jika dilakukan pada musim hujan.
Saat turun ke dasar air terjun sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau, karena saat hujan kemungkinan terjadi banjir atau air bah yang mengalir dari sungai Glidih. Traveler harus hatihati saat menuruni tangga karena tingkat kemiringannya cukup tajam dan licin.
Namun, jerih payah kita akan terbayar lunas saat melihat pemandangan air terjun tumpak sewu dari dasarnya. Wow .. Sangat indah dan menawan sehingga kesempatan berada ditempat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berfoto dan mengambil gambar pemandangannya.
Goa Tetes Air Terjun Tumpak Sewu
Setelah puas berada di dasar air terjun, satu hal lainnya yang sangat menantang adalah mengunjungi gua tetes dimana lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat ini, sekitar 1 kilo perjalanan. Dan, sangat saying untuk dilewatkan, mengingat perjalanan menuju tumpak sewu sudah cukup jauh.
Goa Tetes Air Terjun Tumpak Sewu
Jalan menuju gua tetes ini sangat sulit karena masih berupa jalan tanah dan batu-batu padas yang dialiri air sehingga jika tidak hati-hati akan mudah tergelincir. Jalur ini memang disarankan bagi pengunjung gua tetes sehingga diberikan pengaman meskipun masih sederhana. Selain itu, sangat disarankan agar pengunjung menggunakan jasa pemandu yang telah paham seluk beluk medan.
Sebelumnya, sering terjadi kecelakaan yang menimpa pengunjung karena memilih jalur lain dan tidak menggunakan jasa pemandu jalan.
Akhirnya, setelah susah payah menempuh perjalanan yang menguras tenaga, maka kita akan sampai di Gua Tetes. Gua alami yang terbentuk dari tetesan air terjun. Sangat indah, unik dan menarik.
Video Petualangan di Air Terjun Tumpak Sewu
Untuk lebih mengenal air terjun Tumpak Sewu, saksikan video berikut ini.
Satu kebanggaan bagi kami, dapat mengunjungi dan merasakan lonjakan adrenalin saat menelusuri jejak alam berupa air terjun Tumpak Sewu. Sangat seru dan menantang.
Ayo dolen rek - Air Terjun Tumpak Sewu adalah objek wisata alam yang terkenal dengan julukan sebagai Niagara-nya Jawa Timur. Tumpak Sewu yang berada di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini sedang viral dimana mereka yang telah mengunjunginya, mengunggah foto atau video ke media sosial.
foto dan video tersebut terlihat indah, menarik dan menantang. Sehingga keindahan air terjun dan medan yang menantang, membuat para travelers dan pecinta petualangan tergoda untuk datang mengunjungi Niagara Jawa Timur ini.
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jawa Timur
Masyarakat menyebut air terjun ini dengan berbagai nama seperti Grojogan Sewu, Coban Grojogan Sewu, Coban Tumpak Sewu, atau Coban Sewu. “Sewu” dalam bahasa Jawa berarti seribu. Hal ini terkait dengan banyaknya sumber yang mengalirkan airnya sehingga terlihat seperti seribu mata air.
Lebar aliran air terjun dan lokasinya yang berada di perbatasan dua wilayah, mengingatkan kita akan air terjun popular di dunia yaitu Niagara Waterfall. Meskipun, tidak mirip. Namun, cukup pantas jika air terjun Tumpak Sewu ini disebut sebagai Niagara Jawa Timur.
Lokasi Air Terjun Tumpak Sewu
Secara administratif, Tumpak Sewu masuk dalam wilayahkabupaten Lumajang. Namun, akses menuju tempat ini, lebih mudah ditempuh lewat kota Malang. Jika menggunakan kendaraan pribadi, air terjun Tumpak Sewu dapat dicapai dalam waktu sekitar 2 jam dengan jarak sekitar 66 km.
Rute perjalanan dari kota Malang akan melewati Kecamatan Bululawang, Dampit, Tirtomoyo, hingga tiba di Kecamatan Ampelgading. Nah, sesampainya di Kecamatan Ampelgading, kita tinggal menyeberang ke Lumajang. Dari gapura perbatasan dua wilaya, terdapat petunjuk arah menuju ke Pos Panorama.
Panorama Air Terjun Tumpak Sewu, Foto Adit
Dari pos Panorama ini, kita dapat menikmati keindahan Niagara Jawa Timur ini. Selain pos Panorama Lumajang, kita juga dapat melihatnya dari pos Panorama di Dusun Jagalan, Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading.
Jam Buka dan Tarif Masuk Coban Tumpak Sewu
Jam Buka: 08.00 – 17.00 WIB
Tiket Masuk: Rp 10.000,-
Parkir Motor: Rp 5.000,-
Parkir Mobil: Rp 10.000,-
Air Terjun Tumpak Sewu, Surga Bagi Pemburu Keindahan Alam
Bagi pecinta tantangan dan keindahan alam, air terjun Tumpak Sewu adalah tempat yang layak disebut surge dimana air mengalir dan keindahan membentang sepanjang tebing dan sekitarnya. Sehingga sangat disayangkan apabila berkunjung ke Tumpak Sewu, tanpa mengabadikannya. Maka, selfie maupun berfoto rame-rame dengan latar air terjun akan menjadi kenangan indah di Tumpak Sewu.
Air Terjun Tumpak Sewu dari dasarnya
Tempat pertama saat tiba di objek wisata ini adalah pos panorama dimana kita akan disuguhikeindahan pemandangan air terjun Tumpak Sewu dari atas. Pemandangan akan lebih indah jika latar gunung Semeru dapat terlihat, terutama pada saat cuaca sedang cerah.
Air yang jatuh dari deretan mata air, mengalir seolah membentuk satu tirai yang lembut dan tembus pandang, ditambah dengan balutan warna hijau dari rinddangnya pepohonan yang menyelimuti hutan sekitarnya. Sungguh, satu pemandangan yang indah dan menawan.
Air Terjun Tumpak Sewu, akan lebih indah dari dasarnya
Pada umumnya, pengunjung menikmati keindahan air terjun ini dari pos panorama. Namun, bagi para petualang, belum puas jika tidak menikmati indahnya alam Tumpak Sewu, langsung dari dasar air terjun. Meskipun untuk itu, harus bersusah payah terlebih dahulu karena medan yang harus ditempuh cukup sulit.
Air Terjun Tumpak Sewu
Dan, disarankan untuk memakai guide atau pemandu wisata saat turun kebawah air terjun. Karena medannya sangat terjal dan curam serta licin sehingga dibutuhkan fisik yang prima, keberanian dan peralatan yang aman seperti salah satunya sepatu tracker.
Dari panorama untuk mencapai dasar air terjun harus melewati jalur yang berbentuk seperti huruf S termasuk dua kali kelokan sungai. Sangat berbahaya jika dilakukan pada musim hujan.
Saat turun ke dasar air terjun sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau, karena saat hujan kemungkinan terjadi banjir atau air bah yang mengalir dari sungai Glidih. Traveler harus hatihati saat menuruni tangga karena tingkat kemiringannya cukup tajam dan licin.
Namun, jerih payah kita akan terbayar lunas saat melihat pemandangan air terjun tumpak sewu dari dasarnya. Wow .. Sangat indah dan menawan sehingga kesempatan berada ditempat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berfoto dan mengambil gambar pemandangannya.
Goa Tetes Air Terjun Tumpak Sewu
Setelah puas berada di dasar air terjun, satu hal lainnya yang sangat menantang adalah mengunjungi gua tetes dimana lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat ini, sekitar 1 kilo perjalanan. Dan, sangat saying untuk dilewatkan, mengingat perjalanan menuju tumpak sewu sudah cukup jauh.
Goa Tetes Air Terjun Tumpak Sewu
Jalan menuju gua tetes ini sangat sulit karena masih berupa jalan tanah dan batu-batu padas yang dialiri air sehingga jika tidak hati-hati akan mudah tergelincir. Jalur ini memang disarankan bagi pengunjung gua tetes sehingga diberikan pengaman meskipun masih sederhana. Selain itu, sangat disarankan agar pengunjung menggunakan jasa pemandu yang telah paham seluk beluk medan.
Sebelumnya, sering terjadi kecelakaan yang menimpa pengunjung karena memilih jalur lain dan tidak menggunakan jasa pemandu jalan.
Akhirnya, setelah susah payah menempuh perjalanan yang menguras tenaga, maka kita akan sampai di Gua Tetes. Gua alami yang terbentuk dari tetesan air terjun. Sangat indah, unik dan menarik.
Video Petualangan di Air Terjun Tumpak Sewu
Untuk lebih mengenal air terjun Tumpak Sewu, saksikan video berikut ini.
Satu kebanggaan bagi kami, dapat mengunjungi dan merasakan lonjakan adrenalin saat menelusuri jejak alam berupa air terjun Tumpak Sewu. Sangat seru dan menantang.
Melawan Covid-19 Dengan Tirta Amerta di Sumberawan - Wabah virus Covid-19 atau virus Corona memang sangat dahsyat dalam mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Sementara berita tentang virus dari Wuhan China ini semakin keras berhembus baik melalui media televisi maupun media sosial.
Virus Covid-19 ganas dan mematikan serta menyebar dengan cepat seperti gugusan awan hitam yang dikendarai pasukan kematian.
Pada dasarnya, manusia tidak mau sakit,terlebih lagi sampai menemui ajalnya seperti sebait syair puisi karya Chairil Anwar, “aku ingin hidup 1000 tahun lagi.” Sehingga masyarakat di berbagai daerah berupaya dengan berbagai cara untuk menghindari, mencegah dan melawan virus Covid-19 ini.
Salah satu mata air di Sumberawan
Pemerintah dengan kebijakannya berusaha mengatasi wabah pagebluk dari China ini. Sementara para pemuka agama berupaya menenangkan umatnya masing-masing agar bersabar dan memohon perlindungan kepada Tuhan YME.
Dan, larangan berkumpul dalam jumlah besar harus dipatuhi mulai dari resepsi pernikahan, takziah, majelis taklim dan lain-lain. Termasuk di wilayah Malang Raya. Selepas mengantar jenazah KH. Bashori Alwi di Singosari, Malang, para pengantar pun segera di himbau untuk segera meninggalkan tempat. Sehingga hanya barisan karangan bunga yang tersisa di pinggir jalan.
Bahkan Hari Raya Nyepi yang berlangsung pada tanggal 25 Maret 2020, benar-benar sepi. Tidak Nampak ritual keagamaan di berbagai tempat yang biasanya menjadi sentra-sentra ibadah umat Hindu seperti Pantai Balekambang, Candi Jago, Candi Singosari dan lain-lain.
Sholat Jum’at pada tanggal 27 Maret 2020, juga berlangsung sepi. Banyak jamaah yang memilih melaksanakan sholat Dhuhur dirumahnya masing-masing. Bahkan beberapa masjid di wilayah Malang Raya, meniadakan shalat Jum’at.
Sekolah diliburkan hingga virus Corona ini dapat diatasi. Bahkan Ujian Nasional atau UN dibatalkan.
Saat ini, bepergian atau keluar rumah hanya seperlunya saja. Masyarakat Malang Raya memilih diam di rumah berkumpul dengan keluarganya. Namun, diam diri di rumah selama dua pekan akan terasa menyiksa, terutama bagi mereka yang berjiwa petualang.
Alih-aih bepergian ke tempat keramaian, Penulis yang sudah tidak betah diam di rumah, berjalan-jalan mengunjungi objek wisata sejarah, Candi Sumberawan Singosari, Malang.
Berita Meninggalnya Teman Karena Corona
Sebelumnya, seorang teman masa SMP yang tinggal di Sengkaling, Malang, meninggal secara mendadak. Seminggu kemudian, pihak berwajib menetapkan teman tersebut positif terjangkit virus Covid-19 sehingga jenazahnya harus digali lagi untuk diotopsi. Sementara,keluarganya diamankan.
Berita ini cukup menggetarkan hati, mengingat konsumsi informasi tentang Corona sangat banyak diterima akal fikiran. Sehingga teman-teman yang takziah atau turut mengantar jenazahnya menjadi gelisah dan merasa was-was. Jangan-jangan, ikut tertular wabah ini.
Hampir semalaman, Penulis sendiri tidak dapat tidur. Bayangan awan hitam yang membawa kematian seolah mengejar. Bahkan dalam mimpi, bayangan itu seolah terus menghantui. Meskipun hanya dari kejauhan, Penulis turut takziah ke rumah teman tersebut sehingga kekhawatiran tertular virus mematikan ini juga menjalar dalam diri.
Candi Sumberawan Singosari, Malang
Keesokan harinya, Penulis mencoba menenangkan diri dengan berwisata ke Candi Sumberawan.
Legenda Tirta Amerta, Negeri Amarta dan Jimat Kalimasada
Sebelumnya, Penulis memang sering mengunjungi Taman Kasuranggan ini dalam rangka mencari bahan penulisan buku yang berjudul "Sumberawan, potensi, mitos dan misteri dibaliknya". Sehingga Penulis memahami sudut-sudut yang ada di Sumber air di lereng Arjuna ini.
Legenda Tirta Amerta di Candi Sumberawan
Saat duduk merenung di sebuah warung dalam area Sumberawan, Penulis teringat akan legenda yang menyelimuti tempat ini yaitu legenda Tirta Amerta atau air kehidupan. Secepat kilat, angan penulis menghubungkannya dengan kisah pagebluk dalam dunia peayangan.
Konon, Saat pagebluk merajalela di semua negeri, para raja bingung mencari obat dan penangkalnya sehingga para alim, pendeta dan pertapa ditugaskan mencari obat penangkalnya. Setelah melakukan berbagai upaya, akhirnya, semua mengarah ke negeri Amarta dimana Pandawa berada.
Para alim dan pertapa tersebut mendapatkan wangsit, jika pagebluk akan sirna dengan jimat Kalimasada milik raja Amerta, Puntadewa. Setelah melalui berbagai konflik dan peperangan, dalam akhir ceritanya, pagebluk sirna dengan Jimat Kalimasada.
Menurut Sunan Kalijaga, Jimat Kalimasada adalah dua kalimat Sahadat atau disebut juga sebagai Kalimat Husada. Sedangkan negeri Amarta, sangat erat kaitannya dengan kata amerta yang berarti a tidak dan merta berarti mati atau tidak mati atau abadi.
Dengan bekal pemahaman yang terbatas berupa air amerta, dua kalimat Sahadat dan negeri Amarta tersebut, penulis memutuskan untuk berendam dalam beningnya air Sumberawan.
Kemudian, dengan mengenakan kain sarung, Penulis merendam tubuh hingga sebatas leher. Setelah memberi penghormatan dan mengirimkan doa kepada para leluhur, Penulis membaca dua kalimat Sahadat sambil menarik udara bersih lalu mencelupkan kepala ke dalam air. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga badan terasa segar bugar.
Alhamdulillah, setelah memeriksakan diri secara diam-diam, Penulis bebas dari Covid-19. Sekarang, setelah 14 hari berlalu, Alhamdulillah, Penulis sehat wal afiat.
Mungkin, ini hanyalah pemahaman terbatas seorang yang berada dalam kebingungan. Namun, keyakinan kepada Allah SWT adalah kunci dari segalanya termasuk penyembuhan diri sendiri. Sehingga, tidak ada salahnya mencoba senyampang masih belum ditemukan penawarnya.
Selain udara pegunungan yang bersih dan murni, air Sumberawan yang keluar langsung dari dalam bumi memiliki kandungan mineral dan Ph yang tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Melawan Covid-19 Dengan Tirta Amerta di Sumberawan - Wabah virus Covid-19 atau virus Corona memang sangat dahsyat dalam mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Sementara berita tentang virus dari Wuhan China ini semakin keras berhembus baik melalui media televisi maupun media sosial.
Virus Covid-19 ganas dan mematikan serta menyebar dengan cepat seperti gugusan awan hitam yang dikendarai pasukan kematian.
Pada dasarnya, manusia tidak mau sakit,terlebih lagi sampai menemui ajalnya seperti sebait syair puisi karya Chairil Anwar, “aku ingin hidup 1000 tahun lagi.” Sehingga masyarakat di berbagai daerah berupaya dengan berbagai cara untuk menghindari, mencegah dan melawan virus Covid-19 ini.
Salah satu mata air di Sumberawan
Pemerintah dengan kebijakannya berusaha mengatasi wabah pagebluk dari China ini. Sementara para pemuka agama berupaya menenangkan umatnya masing-masing agar bersabar dan memohon perlindungan kepada Tuhan YME.
Dan, larangan berkumpul dalam jumlah besar harus dipatuhi mulai dari resepsi pernikahan, takziah, majelis taklim dan lain-lain. Termasuk di wilayah Malang Raya. Selepas mengantar jenazah KH. Bashori Alwi di Singosari, Malang, para pengantar pun segera di himbau untuk segera meninggalkan tempat. Sehingga hanya barisan karangan bunga yang tersisa di pinggir jalan.
Bahkan Hari Raya Nyepi yang berlangsung pada tanggal 25 Maret 2020, benar-benar sepi. Tidak Nampak ritual keagamaan di berbagai tempat yang biasanya menjadi sentra-sentra ibadah umat Hindu seperti Pantai Balekambang, Candi Jago, Candi Singosari dan lain-lain.
Sholat Jum’at pada tanggal 27 Maret 2020, juga berlangsung sepi. Banyak jamaah yang memilih melaksanakan sholat Dhuhur dirumahnya masing-masing. Bahkan beberapa masjid di wilayah Malang Raya, meniadakan shalat Jum’at.
Sekolah diliburkan hingga virus Corona ini dapat diatasi. Bahkan Ujian Nasional atau UN dibatalkan.
Saat ini, bepergian atau keluar rumah hanya seperlunya saja. Masyarakat Malang Raya memilih diam di rumah berkumpul dengan keluarganya. Namun, diam diri di rumah selama dua pekan akan terasa menyiksa, terutama bagi mereka yang berjiwa petualang.
Alih-aih bepergian ke tempat keramaian, Penulis yang sudah tidak betah diam di rumah, berjalan-jalan mengunjungi objek wisata sejarah, Candi Sumberawan Singosari, Malang.
Berita Meninggalnya Teman Karena Corona
Sebelumnya, seorang teman masa SMP yang tinggal di Sengkaling, Malang, meninggal secara mendadak. Seminggu kemudian, pihak berwajib menetapkan teman tersebut positif terjangkit virus Covid-19 sehingga jenazahnya harus digali lagi untuk diotopsi. Sementara,keluarganya diamankan.
Berita ini cukup menggetarkan hati, mengingat konsumsi informasi tentang Corona sangat banyak diterima akal fikiran. Sehingga teman-teman yang takziah atau turut mengantar jenazahnya menjadi gelisah dan merasa was-was. Jangan-jangan, ikut tertular wabah ini.
Hampir semalaman, Penulis sendiri tidak dapat tidur. Bayangan awan hitam yang membawa kematian seolah mengejar. Bahkan dalam mimpi, bayangan itu seolah terus menghantui. Meskipun hanya dari kejauhan, Penulis turut takziah ke rumah teman tersebut sehingga kekhawatiran tertular virus mematikan ini juga menjalar dalam diri.
Candi Sumberawan Singosari, Malang
Keesokan harinya, Penulis mencoba menenangkan diri dengan berwisata ke Candi Sumberawan.
Legenda Tirta Amerta, Negeri Amarta dan Jimat Kalimasada
Sebelumnya, Penulis memang sering mengunjungi Taman Kasuranggan ini dalam rangka mencari bahan penulisan buku yang berjudul "Sumberawan, potensi, mitos dan misteri dibaliknya". Sehingga Penulis memahami sudut-sudut yang ada di Sumber air di lereng Arjuna ini.
Legenda Tirta Amerta di Candi Sumberawan
Saat duduk merenung di sebuah warung dalam area Sumberawan, Penulis teringat akan legenda yang menyelimuti tempat ini yaitu legenda Tirta Amerta atau air kehidupan. Secepat kilat, angan penulis menghubungkannya dengan kisah pagebluk dalam dunia peayangan.
Konon, Saat pagebluk merajalela di semua negeri, para raja bingung mencari obat dan penangkalnya sehingga para alim, pendeta dan pertapa ditugaskan mencari obat penangkalnya. Setelah melakukan berbagai upaya, akhirnya, semua mengarah ke negeri Amarta dimana Pandawa berada.
Para alim dan pertapa tersebut mendapatkan wangsit, jika pagebluk akan sirna dengan jimat Kalimasada milik raja Amerta, Puntadewa. Setelah melalui berbagai konflik dan peperangan, dalam akhir ceritanya, pagebluk sirna dengan Jimat Kalimasada.
Menurut Sunan Kalijaga, Jimat Kalimasada adalah dua kalimat Sahadat atau disebut juga sebagai Kalimat Husada. Sedangkan negeri Amarta, sangat erat kaitannya dengan kata amerta yang berarti a tidak dan merta berarti mati atau tidak mati atau abadi.
Dengan bekal pemahaman yang terbatas berupa air amerta, dua kalimat Sahadat dan negeri Amarta tersebut, penulis memutuskan untuk berendam dalam beningnya air Sumberawan.
Kemudian, dengan mengenakan kain sarung, Penulis merendam tubuh hingga sebatas leher. Setelah memberi penghormatan dan mengirimkan doa kepada para leluhur, Penulis membaca dua kalimat Sahadat sambil menarik udara bersih lalu mencelupkan kepala ke dalam air. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga badan terasa segar bugar.
Alhamdulillah, setelah memeriksakan diri secara diam-diam, Penulis bebas dari Covid-19. Sekarang, setelah 14 hari berlalu, Alhamdulillah, Penulis sehat wal afiat.
Mungkin, ini hanyalah pemahaman terbatas seorang yang berada dalam kebingungan. Namun, keyakinan kepada Allah SWT adalah kunci dari segalanya termasuk penyembuhan diri sendiri. Sehingga, tidak ada salahnya mencoba senyampang masih belum ditemukan penawarnya.
Selain udara pegunungan yang bersih dan murni, air Sumberawan yang keluar langsung dari dalam bumi memiliki kandungan mineral dan Ph yang tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Pantai Modangan Malang, Jawa Timur – Kabupaten Malang memiliki banyak pantai yang eksotis dan indah di sepanjang Jalur Lintas Selatan atau JLS. Namun, pantai yang baru populer dan mulai dikenal masyarakat adalah Pantai Modangan yang bersebelahan dengan Pantai Jolosutro.
Pemandangan alam di Pantai Modangan sangatlah indah dan menawan. Air laut mengalun lembut menyentuh bibir pantai dengan pasirnya yang putih bersih. Dan, batu-batu karang kecil berserakan menjadi hiasan diantara hamparan pasir. Indah dan alami.
Pantai Modangan
Semakin menarik, ketika kita berada di atas bukit atau tebing karang yang tepat berhadapan dengan pantai Modangan. Pemandangan alam pantai ini terlihat semakin indah. Dari atas bukit inilah, para penggemar olahraga Paralayang atau paragliding memulai petualangannya diatas udara, terlihat adari area terbuka berpaving yang menjadi landasannya.
Namun sayang, letak pantai Modangan agak tersembunyi dan infrastruktur jalannya kurang baik sehingga cukup sulit dilalui. Akan tetapi, jerih payah kita menelusuri jalanan yang sulit ini akan terbayar lunas dengan pesona dan keindahan pantai yang masih perawan ini.
Pantai Modangan Malang
Pantai Modangan mulai dikenal masyarakat sejak Juli 2017. Semakin populer ketika banyak wisatawan yang mengupload foto-foto tentang keindahan pantai ini ke media social, websitedan Youtube. Faktanya, Pantai Modangan memang indah dan masih alami.
Lokasi Pantai Modangan Malang
Pantai Modangan berada di Dusun Kalitekuk, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Modangan berada di perbatasan antara kabupaten Malang dengan kabupaten Blitar. Dan Sungai Modangan, yang bermuara ke pantai ini, jadi pembatas kedua wilayah ini.
Tepat disebelah Pantai Modangan adalah pantai Jolosutro. Anda dapat melihat lokasi Pantai Modangan lebih jelas dengan Google Maps berikut ini.
Akses Menuju Pantai Modangan Malang
Jika kita berada di pusat kota Malang, maka perjalanan menuju pantai Modangan akan menempuh jarak sekitar 70km atau sekitar 3 jam dengan rute Kepanjen lalu Karangkates kemudian Donomulyo. Sesampainya di pasar Donomulyo, kita ikuti arah menuju Wates lalu Jalur Lintas Selatan, maka akan menemukan Pantai Modangan.
Sungai Modangan
Sungai Modangan adalah sungai yang bermuara ke Pantai Modangan. Sungai ini menjadi pembatas alam antara wilayah kabupaten Malang dengan kabupaten Blitar. Selain sungai, terdapat sebuah tugu atau monument kecil sebagai pembatas kedua wilayah ini.
Spot Foto Instagenic
Bagi penggemar fotografi, setiap sudut pantai Modangan ini dapat menjadi spot foto yang unik, menarik dan instagenic. Salah satunya adalah spot foto berbentuk “I Love You” yang banyak digunakan sebagai spot selfie bagi wisatawan. Selain itu, berfoto dengan latar penggemar Paralayang juga sangat unik dan menarik.
Paralayang di Pantai Modangan Malang, Jawa Timur
Batu-batu Unik di Pantai Modangan
Batu-batu di sekitar Pantai Modangan ini sangat unik, dimana batu dengan struktur batuan kapur juga terdapat batu-batu Andesit yang berasal dari lelehan lahar gunung berapi dan sudah membeku sangat lama.
Tiket Masuk Pantai Modangan Malang
Untuk menikmati keindahan Pantai Modangan ini, pengunjung hanya dikenakan tariff masuk sebesar Rp. 5.000 per orang, biaya parkir Rp. 2.000 dan tiket spot selfie sebesar Rp. 5.000.
Fasilitas di Pantai Modangan
Fasilitas yang ada di Pantai Modangan memang belum lengkap, namun seiring naiknya jumlah wisatawan ke pantai ini, membuat pihak pengelolah pantai berupaya untuk menyediakan fasilitas umumnya.
Larangan Berenang di Pantai Modangan
Demi keselamatan, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Modangan, dilarang berenang. Terutama saat ombak laut sedang besar. Memang sebaiknya, pengunjung jangan terlalu jauh memasuki area laut, mengingat ombak pantai selatan Jawa tidak dapat diduga kedatangannya.
Video Pantai Modangan
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pantai Modangan, satu pantai yang indah namun tersembunyi dan menjadi surge bagi penggemar olahraga Paralayang.
Pantai Modangan Malang, Jawa Timur – Kabupaten Malang memiliki banyak pantai yang eksotis dan indah di sepanjang Jalur Lintas Selatan atau JLS. Namun, pantai yang baru populer dan mulai dikenal masyarakat adalah Pantai Modangan yang bersebelahan dengan Pantai Jolosutro.
Pemandangan alam di Pantai Modangan sangatlah indah dan menawan. Air laut mengalun lembut menyentuh bibir pantai dengan pasirnya yang putih bersih. Dan, batu-batu karang kecil berserakan menjadi hiasan diantara hamparan pasir. Indah dan alami.
Pantai Modangan
Semakin menarik, ketika kita berada di atas bukit atau tebing karang yang tepat berhadapan dengan pantai Modangan. Pemandangan alam pantai ini terlihat semakin indah. Dari atas bukit inilah, para penggemar olahraga Paralayang atau paragliding memulai petualangannya diatas udara, terlihat adari area terbuka berpaving yang menjadi landasannya.
Namun sayang, letak pantai Modangan agak tersembunyi dan infrastruktur jalannya kurang baik sehingga cukup sulit dilalui. Akan tetapi, jerih payah kita menelusuri jalanan yang sulit ini akan terbayar lunas dengan pesona dan keindahan pantai yang masih perawan ini.
Pantai Modangan Malang
Pantai Modangan mulai dikenal masyarakat sejak Juli 2017. Semakin populer ketika banyak wisatawan yang mengupload foto-foto tentang keindahan pantai ini ke media social, websitedan Youtube. Faktanya, Pantai Modangan memang indah dan masih alami.
Lokasi Pantai Modangan Malang
Pantai Modangan berada di Dusun Kalitekuk, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Modangan berada di perbatasan antara kabupaten Malang dengan kabupaten Blitar. Dan Sungai Modangan, yang bermuara ke pantai ini, jadi pembatas kedua wilayah ini.
Tepat disebelah Pantai Modangan adalah pantai Jolosutro. Anda dapat melihat lokasi Pantai Modangan lebih jelas dengan Google Maps berikut ini.
Akses Menuju Pantai Modangan Malang
Jika kita berada di pusat kota Malang, maka perjalanan menuju pantai Modangan akan menempuh jarak sekitar 70km atau sekitar 3 jam dengan rute Kepanjen lalu Karangkates kemudian Donomulyo. Sesampainya di pasar Donomulyo, kita ikuti arah menuju Wates lalu Jalur Lintas Selatan, maka akan menemukan Pantai Modangan.
Sungai Modangan
Sungai Modangan adalah sungai yang bermuara ke Pantai Modangan. Sungai ini menjadi pembatas alam antara wilayah kabupaten Malang dengan kabupaten Blitar. Selain sungai, terdapat sebuah tugu atau monument kecil sebagai pembatas kedua wilayah ini.
Spot Foto Instagenic
Bagi penggemar fotografi, setiap sudut pantai Modangan ini dapat menjadi spot foto yang unik, menarik dan instagenic. Salah satunya adalah spot foto berbentuk “I Love You” yang banyak digunakan sebagai spot selfie bagi wisatawan. Selain itu, berfoto dengan latar penggemar Paralayang juga sangat unik dan menarik.
Paralayang di Pantai Modangan Malang, Jawa Timur
Batu-batu Unik di Pantai Modangan
Batu-batu di sekitar Pantai Modangan ini sangat unik, dimana batu dengan struktur batuan kapur juga terdapat batu-batu Andesit yang berasal dari lelehan lahar gunung berapi dan sudah membeku sangat lama.
Tiket Masuk Pantai Modangan Malang
Untuk menikmati keindahan Pantai Modangan ini, pengunjung hanya dikenakan tariff masuk sebesar Rp. 5.000 per orang, biaya parkir Rp. 2.000 dan tiket spot selfie sebesar Rp. 5.000.
Fasilitas di Pantai Modangan
Fasilitas yang ada di Pantai Modangan memang belum lengkap, namun seiring naiknya jumlah wisatawan ke pantai ini, membuat pihak pengelolah pantai berupaya untuk menyediakan fasilitas umumnya.
Larangan Berenang di Pantai Modangan
Demi keselamatan, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Modangan, dilarang berenang. Terutama saat ombak laut sedang besar. Memang sebaiknya, pengunjung jangan terlalu jauh memasuki area laut, mengingat ombak pantai selatan Jawa tidak dapat diduga kedatangannya.
Video Pantai Modangan
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pantai Modangan, satu pantai yang indah namun tersembunyi dan menjadi surge bagi penggemar olahraga Paralayang.
Flora Wisata San Terra Pujon Malang - Wilayah Pujon, Malang memiliki banyak objek wisata yang populer seperti air terjun Coban Rondo, desa wisata Pujon Kidul, Paralayang Gunung Banyak dan lain-lain. Namun, yang paling baru dan populer adalah Flora Wisata San Terra De Lafonte. Satu objek wisata yang menyajikan aneka jenis bunga, spot foto dan keindahan alam serta daya tarik lainnya.
Flora Wisata San Terra Pujon Malang (Foto : Yuntyas dkk)
Sejak dibuka pada tanggal 24 Desember 2019, Flora Wisata San Terra ini telah memikat hati wisatawan sehingga ramai dikunjungi para pelancong dari berbagai daerah, baik pada hari biasa terlebih lagi pada hari libur.
Seperti namanya, Flora Wisata San Terra De Lafonte, objek wisata terbaru di Malang ini, menawarkan berbagai macam flora atau tumbuhan ditambah dengan berbagai macam spot foto unik dan menarik yang bernuansa Eropa dan Asia.
Flora Wisata San Terra De Lafonte Pujon, Malang
Koleksi flora yang ada, tercatat sebanyak 700 jenis tanaman hias yang tertata dengan rapi dan indah sehingga memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahannya. Tidak hanya melihat, di tempat ini, kita juga dapat mengetahui tips cara merawat tanaman.
Ibu-ibu Wali Murid SMPN 18 Malang di Flora Wisata San Terra Pujon, Malang
Nah, untuk mengenal lebih dekat objek wisata Flora WisataSan Terra ini, mari ikuti penelusuran ayodolenrek dengan nara sumber Yuntyas dan ibu-ibu wali murid SMPN 18 Malang.
Objek wisata Flora Wisata San Terra dibangun di atas lahan seluas 4 hektar yang di dominasi dengan aneka tanaman hias. Perpaduan aneka tanaman hias dan alam sekitarnya ini menciptakan pemandangan alam yang indah dan menyejukkan pandangan. Ditambah lagi, udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan rongga dada.
Aneka flora di Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Selain itu, pengelolah objek wisata ini juga menyediakan berbagai spot foto instagenic dengan gaya Belanda dan Korea. Sehingga para penggemar fotografi dapat hunting foto dengan maksimal di tempat ini.
Sedangkan untuk anak-anak, pengelolah San Terra De Lafonte, menyediakan berbagai wahana permainan seperti Bumpercar, Trampolin, Robot, Kuda Hunting, Otopet, Robot, dan lain-lain. Sehingga anak-anak dapat bermain sepuasnya ditempat ini.
Flora Wisata San Terra memang dibangun sebagai sarana wisata bagi keluarga, pasangan dan komunitas maupun rombongan lainnya.
Alamat Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Pujon merupakan wilayah di Kabupaten Malang yang dekat dengan kota Wisata Batu, dan jalur yang dilewati jika kita dari arah Malang, harus melalui kota apel ini. Sehingga banyak orang beranggapan Coban Rondo, Desa Wisata Pujon dan beberapa objek wisata lainnya berada di kota Batu.
Objek Flora Wisata San Terra berada di Jl. Truno Joyo, Jurangrejo, Pandesari, Kec. Pujon, Malang, Jawa Timur, dengan Kodepos 65391.
Peta Lokasi di GoogleMaps
Jam Buka Flora Wisata San Terra
Flora Wisata San Terra buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 18.30 WIB.
Akses Menuju Flora Wisata San Terra
Ada dua rute untuk menuju Flora Wisata San Terra Pujon yaitu dari arah Malang dan dari arah Kediri atau Jombang.
Rute dari Malang:Jika dari Malang, kita dapat mengarahkan kendaraan atau menuju ke kota Batu terlebih dahulu, lalu menuju Pujon melewatu jalur jurusan Kediri. Kita akan menemukan Flora Wisata San Terra berada di sebelah kiri jalan.
Rute dari Kediri atau JombangKarena jalur menuju Batu atau Malang lewat Kediri atau Jombang hanya satu, maka kita tinggal mengarahkan tujuan menuju Pujon yang berada sebelum kota Batu. Dan, ikuti penunjuk arah, maka akan sampai di Flora Wisata San Terra.
Harga Tiket Masuk Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Sebelumnya, untuk menikmati keindahan aneka bunga ditempat ini, tidak dipungut biaya sepeser pun.Namun, seiring meningkatnya animo wisatawan, sekarang kita harus membayar tiket masuk sebesar :
Dewasa, Rp 25.000.
Anak-anak, 20.000
Sewa Kostum Hanbok Korea dan Meneer Belanda mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per 30 menit.
Sedangkan, biaya untuk menikmati wahana permainan sepertil Trampolin, Bumpercar, Smart Balance, Robot, Otopet dan lain-lain, kita dikenakan harga sebesar Rp 10.000 hingga Rp 30.000.
Video Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Flora Wisata San Terra De Lafonte yang berada di Pujon, Malang, Jawa Timur. Satu objek wisata terbaru yang wajib dikunjungi wisatawan dan menjadi destinasi pilihan liburan Anda.
Flora Wisata San Terra Pujon Malang - Wilayah Pujon, Malang memiliki banyak objek wisata yang populer seperti air terjun Coban Rondo, desa wisata Pujon Kidul, Paralayang Gunung Banyak dan lain-lain. Namun, yang paling baru dan populer adalah Flora Wisata San Terra De Lafonte. Satu objek wisata yang menyajikan aneka jenis bunga, spot foto dan keindahan alam serta daya tarik lainnya.
Flora Wisata San Terra Pujon Malang (Foto : Yuntyas dkk)
Sejak dibuka pada tanggal 24 Desember 2019, Flora Wisata San Terra ini telah memikat hati wisatawan sehingga ramai dikunjungi para pelancong dari berbagai daerah, baik pada hari biasa terlebih lagi pada hari libur.
Seperti namanya, Flora Wisata San Terra De Lafonte, objek wisata terbaru di Malang ini, menawarkan berbagai macam flora atau tumbuhan ditambah dengan berbagai macam spot foto unik dan menarik yang bernuansa Eropa dan Asia.
Flora Wisata San Terra De Lafonte Pujon, Malang
Koleksi flora yang ada, tercatat sebanyak 700 jenis tanaman hias yang tertata dengan rapi dan indah sehingga memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahannya. Tidak hanya melihat, di tempat ini, kita juga dapat mengetahui tips cara merawat tanaman.
Ibu-ibu Wali Murid SMPN 18 Malang di Flora Wisata San Terra Pujon, Malang
Nah, untuk mengenal lebih dekat objek wisata Flora WisataSan Terra ini, mari ikuti penelusuran ayodolenrek dengan nara sumber Yuntyas dan ibu-ibu wali murid SMPN 18 Malang.
Objek wisata Flora Wisata San Terra dibangun di atas lahan seluas 4 hektar yang di dominasi dengan aneka tanaman hias. Perpaduan aneka tanaman hias dan alam sekitarnya ini menciptakan pemandangan alam yang indah dan menyejukkan pandangan. Ditambah lagi, udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan rongga dada.
Aneka flora di Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Selain itu, pengelolah objek wisata ini juga menyediakan berbagai spot foto instagenic dengan gaya Belanda dan Korea. Sehingga para penggemar fotografi dapat hunting foto dengan maksimal di tempat ini.
Sedangkan untuk anak-anak, pengelolah San Terra De Lafonte, menyediakan berbagai wahana permainan seperti Bumpercar, Trampolin, Robot, Kuda Hunting, Otopet, Robot, dan lain-lain. Sehingga anak-anak dapat bermain sepuasnya ditempat ini.
Flora Wisata San Terra memang dibangun sebagai sarana wisata bagi keluarga, pasangan dan komunitas maupun rombongan lainnya.
Alamat Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Pujon merupakan wilayah di Kabupaten Malang yang dekat dengan kota Wisata Batu, dan jalur yang dilewati jika kita dari arah Malang, harus melalui kota apel ini. Sehingga banyak orang beranggapan Coban Rondo, Desa Wisata Pujon dan beberapa objek wisata lainnya berada di kota Batu.
Objek Flora Wisata San Terra berada di Jl. Truno Joyo, Jurangrejo, Pandesari, Kec. Pujon, Malang, Jawa Timur, dengan Kodepos 65391.
Peta Lokasi di GoogleMaps
Jam Buka Flora Wisata San Terra
Flora Wisata San Terra buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 18.30 WIB.
Akses Menuju Flora Wisata San Terra
Ada dua rute untuk menuju Flora Wisata San Terra Pujon yaitu dari arah Malang dan dari arah Kediri atau Jombang.
Rute dari Malang:Jika dari Malang, kita dapat mengarahkan kendaraan atau menuju ke kota Batu terlebih dahulu, lalu menuju Pujon melewatu jalur jurusan Kediri. Kita akan menemukan Flora Wisata San Terra berada di sebelah kiri jalan.
Rute dari Kediri atau JombangKarena jalur menuju Batu atau Malang lewat Kediri atau Jombang hanya satu, maka kita tinggal mengarahkan tujuan menuju Pujon yang berada sebelum kota Batu. Dan, ikuti penunjuk arah, maka akan sampai di Flora Wisata San Terra.
Harga Tiket Masuk Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Sebelumnya, untuk menikmati keindahan aneka bunga ditempat ini, tidak dipungut biaya sepeser pun.Namun, seiring meningkatnya animo wisatawan, sekarang kita harus membayar tiket masuk sebesar :
Dewasa, Rp 25.000.
Anak-anak, 20.000
Sewa Kostum Hanbok Korea dan Meneer Belanda mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per 30 menit.
Sedangkan, biaya untuk menikmati wahana permainan sepertil Trampolin, Bumpercar, Smart Balance, Robot, Otopet dan lain-lain, kita dikenakan harga sebesar Rp 10.000 hingga Rp 30.000.
Video Flora Wisata San Terra Pujon Malang
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Flora Wisata San Terra De Lafonte yang berada di Pujon, Malang, Jawa Timur. Satu objek wisata terbaru yang wajib dikunjungi wisatawan dan menjadi destinasi pilihan liburan Anda.
Tanah Lot Bali - Tanah Lot yang berarti tanah ditengah laut dengan bangunan pura di dalamnya, menjadi salah satu objek wisata unggulan di pulau Bali yang wajib dikunjungi wisatawan. Di Tanah Lot ini terdapat bangunan pura yang menjadi salh satu pura penting bagi masyarakat Hindu Bali.
Tanah Lot Bali
Lokasi pura ini cukup unik yakni berada di atas batu karang besar di lepas pantai. Seperti pura yang terdapat di Pantai Balekambang Malang, Jawa Timur.
Keindahan Tanah Lot menarik banyak wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia termasuk wisatawan domestik. Tidak hanya pada hari libur saja, hampir setiap hari tempat wisata Bali ini, selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Keindahan Tanah Lot Bali (Foto : Yuntyas & Family)
Banyaknya foto-foto dan video tentang Tanah Lot yang diunggah wisatawan ke media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter maupun YouTube, menjadikan objek wisata di Bali ini semakin populer.
Pada umumnya, para wisatawan melakukan aktivitas jalan-jalan, berfoto dan yang paling menarik adalah menunggu pemandangan indah saat matahari terbenam atau sunset di Tanah Lot.
Daya Tarik Tanah Lot Tabanan Bali
Pura Tanah Lot
Terdapat dua pura yang ada di Tanah Lot ini. Pura pertama terletak di atas bongkahan batu besar, dan pura kedua berada di atas tebing yang menjorok ke laut, sepintas mirip dengan tempat wisata Pura Luhur Uluwatu Bali.
Menunggu sunset di Pura Tanah Lot (Foto : Yuntyas and Family)
Tebing dengan bentuk melengkung seperti jembatan inilah yang menjadi penghubung antara pura dengan daratan.
Ketika air lau pasang, maka pura tersebut akan terlihat ditengah laut. Sementara dibawah tebing, terdapat goa kecil yang menjadi tempat tinggal beberapa jenis ular laut. Dan, saat air laut surut, kita dapat berjalan-jalan menuju pura.
Mitos Ular Suci Penjaga Pura
Konon, pendiri pura di Tanah Lot ini adalah seorang Brahmana dari pulau Jawa yang mengembara hingga ke pulau Bali. Sang Brahmana tersebut bernama Dang Yang Nirartha. Dan, ular laut yang berada di goa kecil dibawah tebing, dikisahkan merupakan jelmaan dari sang Brahmana yang ditugaskan sebagai penjaga pura.
Masyarakat Bali, menganggap ular laut tersebut sebagai ular suci penjaga pura.
Keunikan Pura Tanah Lot Bali (Foto : Izzi & Yuntyas)
Daya Tarik Lain Tempat Wisata Tanah Lot Bali
Selain pura dan mitos ular suci penjaga pura, perpaduan alam dengan latar belakang pura, menciptakan keindahan alam tersendiri yang indah, unik dan menarik. Terutama saat air laut sedang pasang atau saat matahari terbenam atau sunset.
Suasana Tanah Lot Bali
Hotel dan Penginapan di Tanah Lot
Sebagai tempat wisata populer di Bali, di sepanjang jalan menuju Tanah Lot, terdapat banyak tempat menginap, baik yang sederhana, villa hingga hotel berbintang juga ada. Selain itu, terdapat took-toko yang menjual berbagai kerajinan khas Bali seperti patung, lukisan, kain pantai, pernak – pernik, dan aksesoris.
Beberapa hotel yang dekat dengan pantai Tanah Lot, sering menggelar berbagai acara di malam hari.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Terdapat perbedaan tarif masuk antara wisatawan domestik dan manca Negara. Berikut ini adalah tariff masuk untuk wisatawan domestik.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Dewasa Rp. 20.000/orang
Anak-anak Rp. 15.000/orang
Beaya Parkir Tanah Lot Bali
Sepeda Motor Rp. 2.000
Mobil Rp. 5.000
Bus Rp. 10.000
Alamat & Peta Lokasi Pura Tanah Lot
Tanah Lot beralamatkan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Dari kota Tabanan berjarak sekitar 13 km ke arah barat. Jika kita berangkat dari bandara udara Ngurah Rai, untuk menuju lokasi Tanah Lot dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 20 menit.
Berikut ini adalah peta lokasi Tanah Lot yang akan memudahkan Anda mencapai lokasi objek wisata di Bali ini.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang wisata Bali yang terkenal di kalangan wisatawan yaitu Tanah Lot. Satu objek wisata dengan daya tarik bangunan pura yang unik dan menarik serta keindahan pemandangan sunsetnya.
Tanah Lot Bali - Tanah Lot yang berarti tanah ditengah laut dengan bangunan pura di dalamnya, menjadi salah satu objek wisata unggulan di pulau Bali yang wajib dikunjungi wisatawan. Di Tanah Lot ini terdapat bangunan pura yang menjadi salh satu pura penting bagi masyarakat Hindu Bali.
Tanah Lot Bali
Lokasi pura ini cukup unik yakni berada di atas batu karang besar di lepas pantai. Seperti pura yang terdapat di Pantai Balekambang Malang, Jawa Timur.
Keindahan Tanah Lot menarik banyak wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia termasuk wisatawan domestik. Tidak hanya pada hari libur saja, hampir setiap hari tempat wisata Bali ini, selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Keindahan Tanah Lot Bali (Foto : Yuntyas & Family)
Banyaknya foto-foto dan video tentang Tanah Lot yang diunggah wisatawan ke media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter maupun YouTube, menjadikan objek wisata di Bali ini semakin populer.
Pada umumnya, para wisatawan melakukan aktivitas jalan-jalan, berfoto dan yang paling menarik adalah menunggu pemandangan indah saat matahari terbenam atau sunset di Tanah Lot.
Daya Tarik Tanah Lot Tabanan Bali
Pura Tanah Lot
Terdapat dua pura yang ada di Tanah Lot ini. Pura pertama terletak di atas bongkahan batu besar, dan pura kedua berada di atas tebing yang menjorok ke laut, sepintas mirip dengan tempat wisata Pura Luhur Uluwatu Bali.
Menunggu sunset di Pura Tanah Lot (Foto : Yuntyas and Family)
Tebing dengan bentuk melengkung seperti jembatan inilah yang menjadi penghubung antara pura dengan daratan.
Ketika air lau pasang, maka pura tersebut akan terlihat ditengah laut. Sementara dibawah tebing, terdapat goa kecil yang menjadi tempat tinggal beberapa jenis ular laut. Dan, saat air laut surut, kita dapat berjalan-jalan menuju pura.
Mitos Ular Suci Penjaga Pura
Konon, pendiri pura di Tanah Lot ini adalah seorang Brahmana dari pulau Jawa yang mengembara hingga ke pulau Bali. Sang Brahmana tersebut bernama Dang Yang Nirartha. Dan, ular laut yang berada di goa kecil dibawah tebing, dikisahkan merupakan jelmaan dari sang Brahmana yang ditugaskan sebagai penjaga pura.
Masyarakat Bali, menganggap ular laut tersebut sebagai ular suci penjaga pura.
Keunikan Pura Tanah Lot Bali (Foto : Izzi & Yuntyas)
Daya Tarik Lain Tempat Wisata Tanah Lot Bali
Selain pura dan mitos ular suci penjaga pura, perpaduan alam dengan latar belakang pura, menciptakan keindahan alam tersendiri yang indah, unik dan menarik. Terutama saat air laut sedang pasang atau saat matahari terbenam atau sunset.
Suasana Tanah Lot Bali
Hotel dan Penginapan di Tanah Lot
Sebagai tempat wisata populer di Bali, di sepanjang jalan menuju Tanah Lot, terdapat banyak tempat menginap, baik yang sederhana, villa hingga hotel berbintang juga ada. Selain itu, terdapat took-toko yang menjual berbagai kerajinan khas Bali seperti patung, lukisan, kain pantai, pernak – pernik, dan aksesoris.
Beberapa hotel yang dekat dengan pantai Tanah Lot, sering menggelar berbagai acara di malam hari.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Terdapat perbedaan tarif masuk antara wisatawan domestik dan manca Negara. Berikut ini adalah tariff masuk untuk wisatawan domestik.
Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Dewasa Rp. 20.000/orang
Anak-anak Rp. 15.000/orang
Beaya Parkir Tanah Lot Bali
Sepeda Motor Rp. 2.000
Mobil Rp. 5.000
Bus Rp. 10.000
Alamat & Peta Lokasi Pura Tanah Lot
Tanah Lot beralamatkan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Dari kota Tabanan berjarak sekitar 13 km ke arah barat. Jika kita berangkat dari bandara udara Ngurah Rai, untuk menuju lokasi Tanah Lot dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 20 menit.
Berikut ini adalah peta lokasi Tanah Lot yang akan memudahkan Anda mencapai lokasi objek wisata di Bali ini.
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang wisata Bali yang terkenal di kalangan wisatawan yaitu Tanah Lot. Satu objek wisata dengan daya tarik bangunan pura yang unik dan menarik serta keindahan pemandangan sunsetnya.
Pemandian Ken Dedes Candirenggo, Singosari - Pemandian Ken Dedes yang berada di jalan Ken Dedes, Candirenggo, Singosari ini adalah pemandian untuk umum yang diberi nama Ken Dedes bukanlah pemandian Ratu Ken Dedes seperti anggapan orang selama ini.
Hal ini disebabkan karena pemandian milik AURI ini berada di jalan Ken Dedes dan nama istri Ken Arok ini memang popular di kalangan masyarakat Indonesia sehingga digunakan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pemandian Ken Dedes, Candirenggo, Singosari
Pemandian Ratu Ken Dedes sebenarnya sesuai yang terdapat dalam gancaran Pararaton, adalah Petirtaan Watugede atau taman Baboji yang berada dalam pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BPPP.
Karena untuk umum, maka Pemandian Kendedes memiliki fasilitas dan wahana permainan yang lebih lengkap. Berbeda dengan pemandian Ken Dedes yang berada di desa Watugede yang merupakan objek wisata sejarah.
Patung Ken Dedes di Pemandian Kendedes
Meskipun tidak ada catatan sejarahnya, Pemandian Ken Dedes ini dilengkapi dengan symbol-simbol historis seperti patung Ken Dedes yang terdapat di pintu masuk pemandian. Patung yang bentuknya sama dengan patung Prajna Paramita di Taman Ken Dedes Malang, namun, ukurannya lebih kecil.
Keberadaan Patung Kendedes ini selain menambah daya tarik objek wisata ini, juga memberi keyakinan pada pengunjung apabila kolam renang ini adalah pemandian sang Ratu Singosari. Jika ditelusuri lebih jauh, air yang ada di pemandian ken dedes dengan air di petirtaan Watugede, berasal dari sumber atau mata air yang sama yakni dari lereng gunung Arjuna.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila Ken Dedes juga pernah mandi ditempat ini.
Fasilitas Pemandian Ken Dedes
Fasilitas yang terdapat di pemandian Kendedes ini tergolong cukup lengkap mulai dari tempat parkir yang luas, kolam ikan, kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan arena bermain berupa seluncuran serta aula pertemuan atau acara kebersamaan lainnya. Dan, tersedia penyewan ban, baju renang, dan lain – lain.
Kolam Renang dengan permainan di Pemandian Ken Dedes
Selain itu, terdapat sebuah bukit kecil di atas kolam renang dengan suasana sejuk dan nyaman. Biasanya, para orangtua sering menggunakan tempat ini untuk istirahat sambil menunggui dan mengawasi anak-anaknya berenang.
Fasilitias lainnya berupa ayunan, jungkat – jungkit, dan kereta kecil yang akan semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
Sejarah Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dibangun pada tahun 1962, namun kondisinya masih sederhana sehingga pada tahun 1998, kolam renang ini di renovasi kembali. Saat ini, kondisi pemandian Kendedes semakin bagus dan fasilitasnya bertambah lengkap sehingga dapat menjadi destinasi wisata keluarga pada hari libur.
Kolam Renang Pemandian Ken Dedes
Keistimewaan Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dengan kolam renangnya, berbeda dengan kolam renang lainnya di kota Malang. Keistimewaan pemandian Ken Dedes memiliki udara pegunungan yang bersih dan segar, airnya jernih dan berasal dari sumber air alami.
Air yang bersih dan alami di Pemandian Ken Dedes
Video Petirtaan Ken Dedes
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pemandian Ken Dedes yang berada di Jalan Ken Dedes, kelurahan Candirenggo, Singosari, Malang. Satu destinasi wisata yang cocok untuk mengisi liburan bersama pasangan dan keluarga.
Pemandian Ken Dedes Candirenggo, Singosari - Pemandian Ken Dedes yang berada di jalan Ken Dedes, Candirenggo, Singosari ini adalah pemandian untuk umum yang diberi nama Ken Dedes bukanlah pemandian Ratu Ken Dedes seperti anggapan orang selama ini.
Hal ini disebabkan karena pemandian milik AURI ini berada di jalan Ken Dedes dan nama istri Ken Arok ini memang popular di kalangan masyarakat Indonesia sehingga digunakan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pemandian Ken Dedes, Candirenggo, Singosari
Pemandian Ratu Ken Dedes sebenarnya sesuai yang terdapat dalam gancaran Pararaton, adalah Petirtaan Watugede atau taman Baboji yang berada dalam pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BPPP.
Karena untuk umum, maka Pemandian Kendedes memiliki fasilitas dan wahana permainan yang lebih lengkap. Berbeda dengan pemandian Ken Dedes yang berada di desa Watugede yang merupakan objek wisata sejarah.
Patung Ken Dedes di Pemandian Kendedes
Meskipun tidak ada catatan sejarahnya, Pemandian Ken Dedes ini dilengkapi dengan symbol-simbol historis seperti patung Ken Dedes yang terdapat di pintu masuk pemandian. Patung yang bentuknya sama dengan patung Prajna Paramita di Taman Ken Dedes Malang, namun, ukurannya lebih kecil.
Keberadaan Patung Kendedes ini selain menambah daya tarik objek wisata ini, juga memberi keyakinan pada pengunjung apabila kolam renang ini adalah pemandian sang Ratu Singosari. Jika ditelusuri lebih jauh, air yang ada di pemandian ken dedes dengan air di petirtaan Watugede, berasal dari sumber atau mata air yang sama yakni dari lereng gunung Arjuna.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila Ken Dedes juga pernah mandi ditempat ini.
Fasilitas Pemandian Ken Dedes
Fasilitas yang terdapat di pemandian Kendedes ini tergolong cukup lengkap mulai dari tempat parkir yang luas, kolam ikan, kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan arena bermain berupa seluncuran serta aula pertemuan atau acara kebersamaan lainnya. Dan, tersedia penyewan ban, baju renang, dan lain – lain.
Kolam Renang dengan permainan di Pemandian Ken Dedes
Selain itu, terdapat sebuah bukit kecil di atas kolam renang dengan suasana sejuk dan nyaman. Biasanya, para orangtua sering menggunakan tempat ini untuk istirahat sambil menunggui dan mengawasi anak-anaknya berenang.
Fasilitias lainnya berupa ayunan, jungkat – jungkit, dan kereta kecil yang akan semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
Sejarah Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dibangun pada tahun 1962, namun kondisinya masih sederhana sehingga pada tahun 1998, kolam renang ini di renovasi kembali. Saat ini, kondisi pemandian Kendedes semakin bagus dan fasilitasnya bertambah lengkap sehingga dapat menjadi destinasi wisata keluarga pada hari libur.
Kolam Renang Pemandian Ken Dedes
Keistimewaan Pemandian Ken Dedes
Pemandian Ken Dedes dengan kolam renangnya, berbeda dengan kolam renang lainnya di kota Malang. Keistimewaan pemandian Ken Dedes memiliki udara pegunungan yang bersih dan segar, airnya jernih dan berasal dari sumber air alami.
Air yang bersih dan alami di Pemandian Ken Dedes
Video Petirtaan Ken Dedes
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Pemandian Ken Dedes yang berada di Jalan Ken Dedes, kelurahan Candirenggo, Singosari, Malang. Satu destinasi wisata yang cocok untuk mengisi liburan bersama pasangan dan keluarga.