Ayo dolen rek, Lava Tour Merapi Yogyakarta – Liburan bagi karyawan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan untuk tetap menjaga...
Ayo dolen rek, Lava Tour Merapi Yogyakarta – Liburan bagi karyawan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan untuk tetap menjaga loyalitas dan produktivitas karyawan. Seperti halnya crew APK BCA Kediri yang mengikuti Lava Tour Merapi dengan tajuk Dolpi'19 Goes to Merapi 2019.
![]() |
Lava Tour Merapi : Dolpi’19 BCA Kediri, Jawa Timur |
Dolpi berasal dari kata dolan bareng Crew APK BCA Kediri. Bermula dari bagian APK BCA Kediri yang mendapatkan fasilitas liburan setiap tahun dari perusahaan. Namun saying, bagian outsourcing seperti petugas keamanan, driver dan cleaning tidak mendapatkan jatah liburan.
![]() |
Crew APK BCA Kediri di Bunker Kaliadem Merapi, Yogyakarta |
Sehingga, crew APK mengusulkan dan mengajak mereka untuk turut serta dalam liburan bersama dengan biaya ditanggung Kabag dan 3 orang staff APK. Dan, kegiatan ini telah berlangsung semenjak tahun 2013 dengan banyak destinasi wisata yang telah dikunjungi seperti Selorejo, kota wisata Batu dan goa pindul.
Tahun 2019 ini, mereka mengunjungi kota Yogyakarta dengan mengikuti paket outbound tour lava merapi.
![]() |
Pose unik menunjuk langit dari peserta dolpi'19 BCA Kediri dengan latar Merapi |
Outbound adalah kegiatan menyenangkan yang bisa membuat otak kembali segar dan dapat meningkatkan kerjasama dan kebersamaan. Dan, Lava tour jogjakarta adalah sebuah pilihan wisata yang nantinya akan memberikan pengalaman seru dan tak terlupakan bagi karyawan.
Begitu juga dengan crew APK BCA Kediri. Selain memberikan kenangan kebersamaan yang indah, pengalaman mengikuti lava tour merapi ini memberi kesegaran, meningkatkan semangat kerja dan menambah rasa kebersamaan.
![]() |
Crew APK BCA Kediri dengan latar Gunung Merapi |
Dalam tour ini, karyawan diajak berkeliling di kawasan lereng Gunung Merapi yang tadinya merupakan objek wisata yang berasal dari bencana alam. Banyak kenangan sedih dan mencekam ditempat ini. Namun, hikmahnya, wilayah Merapi menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
![]() |
WOW.. |
Tidak hanya berkeliling saja, karyawan diajak berkeliling menggunakan Jeep dan mengunjungi berbagai tempat indah dan bersejarah ketika Gunung Merapi Yogyakarta meluapkan amarahnya. Jejak-jejaknya menjadi tempat wisata menarik dan menjadi spot foto yang unik seperti bungker kaliadem, makam mbah maridjan dan merasakan keunikan citarasa jadah tempe Mbah Carik di Kaliurang.
![]() |
Crew APK BCA Kediri dengan latar Jadah Tempe Mbah Carik, Merapi Jogja |
Selain berkeliling, kita juga dapat mencoba keseruan offroad dengan menjelajah sungai Kuning yang memiliki medan sangat menantang.
Foto-foto Lava Tour Merapi
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan tentang Lava Tour Merapi dan perjalanan wisata crew APK BCA Kediri dengan tajuk dolpi’19 goes to Merapi. Tentunya, perjalanan wisata bersama ini akan memberikan banyak manfaat sehingga dapat meningkatkan kepedulian, kebersamaan dan semangat kerjasama diantara karyawan.
Nah, tunggu apalagi? Mari menikmati kebersamaan bersama keluarga, teman dan sahabat dengan mengunjungi objek-objek wisata di tanah air.
Ayo dolen rek…
Sumber foto : Acen, Crew APK BCA Kediri
Artikel Perjalanan Wisata BCA :
Ayo Dolen Rek Ke Taman Mini Mania Cimory Semarang – Dapat menikmati liburan bersama keluarga merupakan satu moment yang menyenangkan. Apalagi dapat berkunjung ke objek wisata yang unik dan menarik seperti Taman Mini Mania Cimory yang ada di Semarang, Jawa Tengah.
![]() |
Seru dan Menyenangkan ! Mengunjungi Taman Mini Mania Bersama Keluarga |
Alih-alih menjalin silaturahmi dengan keluarga yang ada di kota Lawang Sewu ini, Bram bersama keluarga yang berasal dari Balikpapan, Kalimantan Timur, menyempatkan diri menjelajah berbagai tempat wisata yang ada di pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satunya adalah Taman Mini Mania Cimory, Semarang.
Nah, untuk lebih mengenal objek wisata dengan beragam landmark miniatur dunia ini, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini.
Baca Juga : Serunya Petik Apel di Agro Kusuma Batu Bersama Keluarga
Baca Juga : Serunya Petik Apel di Agro Kusuma Batu Bersama Keluarga
Taman Mini Mania Cimory, Semarang
Satu objek wisata terbaru di tahun 2019 yang ada di kota Semarang, Jawa Tengah adalah Taman Mini Mania. Taman yang mengusung tema taman miniatur atau landmark dunia ini berada dalam kawasan objek wisata Cimory On The Valley yang terkenal dengan Cimory Farm-nya.
![]() |
Spot Miniatur Menara Pisa di Mini Mania Cimory |
Taman Mini Mania merupakan taman yang tertata rapi dan indah dengan berbagai miniatur landmark dunia seperti Hollywood Sign, Stoneghenge, Menara Eiffel, Patung liberty , Menara Pisa, Piramida Mesir dan lain-lain.
![]() |
Bram dan keluarga dengan latar Piramida di Mini Mania Cimory |
Taman Mini Mania merupakan satu wahana di Cimory yang baru di buka pada tanggal 1 Mei 2019. Dan, diharapkan dapat menjadi destinasi unggulan bagi traveler atau wisatawan yang gemar berfoto karena hasil foto ditempat ini sangat unik, menarik dan instagramable.
![]() |
Spot The Arc de Triomphe Perancis di Mini Mania Cimory |
Dengan 13 bangunan landmark dunia dan 2 bangunan terkenal di Indonesia ditambah dengan taman yang indah menjadikan Taman Mini Mania sebagai objek wisata edukasi baru di Semarang yang sangat layak dikunjungi oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
Lokasi Taman Mini Mania
Lokasi Taman Mini Mania berada di Jl. Soekarno Hatta No.KM. 30, Begojuh, Jatijajar, Bergas, Semarang, Merakrejo, Harjosari, Bawen, Kab. Semarang, Jawa Tengah.
Taman Mini Mania atau taman mniatur dunia ini berada dalam satu kawasan dengan obyek wisata Cimory On The Valley. Akses menuju tempat ini cukup mudah dan dapat dijangkau menggunakan kendaraan umum. Jika ragu, Anda bisa menggunakan fasilitas Google Maps di smartphone.
Jam Buka Taman Mini Mania
Taman Mini Mania buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dengan fasilitas Spot foto, Tempat makan, Toilet, dll.
Harga Tiket Masuk Taman Mini Mania Semarang
Harga tiket masuk Taman Miniatur ini cukup murah dimana setiap orang diwajibkan membayar sebesar Rp. 20.000 untuk dapat menikmati dan mendokumentasikan seluruh wahana dari berbagai sudut Mini Mania.
Selain itu, tiket tersebut nantinya dapat di tukar dengan drink Monimory Yoghurt di Toko Chocomory.
Spot Foto Unik dan Menarik
Bagi wisatawan khususnya penggemar fotografi , Taman Mini Mania menyediakan banyak spot foto yang unik dan menarik. Sehingga kita dapat menyiapkan kamera, properti ataupun pose andalan sebelum berkunjung ke tempat menarik ini.
![]() |
Bram di spot The Arc de Triomphe Perancis Mini Mania |
![]() |
Spot Taj Mahal Mini Mania Cimory |
![]() |
Spot Stonehenge dan Merlion di Mini Mania Cimory |
![]() |
Spot Menara Eiffel Mini Mania Cimory |
![]() |
Spot Stonehenge dan Merlion di Mini Mania Cimory, Semarang |
Penutup
Sahabat dolenners, itulah ulasan tentang Taman Mini Mania Cimory, Semarang, satu taman yang menyediakan miniature landmark dunia. Jika saat ini, belum ada kesempatan untuk mengunjungi salah satu landmark dunia ditempat asalnya, maka berkunjung ke Taman Miniatur dunia ini diharapkan dapat menjadi penggantinya.
Nah, tunggu apalagi? Mari kunjungi Taman Mini Mania di kota Semarang !
Sumber foto : Bram Balikpapan
Objek Wisata Di Kota Batu :
Seru dan Menyenangkan ! Mengunjungi Taman Mini Mania Bersama Keluarga

Ayo Dolen Rek Ke Taman Mini Mania Cimory Semarang – Dapat menikmati liburan bersama keluarga merupakan satu moment yang menyenangkan. Apalagi...
Catatan Bakol Lilin Di Borobudur Writers And Cultural Festival 2018
Oleh : Yono Ndoyit
Amiya tercinta,
Kemarin kami menonton pertunjukan wayang. Mereka Muslim, tapi tahu seluk beluk dewa dewi Hindu.Mereka telah merangkul semua narasi kuno India sebagai milik mereka sendiri ...
Surat Rabindranath Tagore.Surakarta, 17 September 1927
Petikan surat Tagore tercetak di kaos yang di jual seratus ribu-an di Borobudur Writers and Cultural Festival 2018 yang bertema "Diary and Traveling, Membaca Ulang Catatan Harian Pelawat Asing di Nusantara."
![]() |
Candi Borobudur |
Tema membuka kembali catatan-catatan harian pelawat asing di Nusantara, di mulai dari catatan I-Tsing atau Yi Jing 1.300 tahun yang lampau. Sebuah event perayaan literasi tahunan yang diselenggarakan di Yogyakarta dan Magelang 22 - 24 November 2018. Tahun ini merupakan perayaan yang ke tujuh.
![]() |
Drama Perjalanan I Tsing di Borobudur Writers And Cultural Festival 2018 |
-------
Nusantara adalah kepulauan yang sejak berabad-abad lalu menjadi lintasan perjalanan para pelawat dunia. Berbagai macam catatan harian, buku laporan pengamatan di tulis dari hasil perjalanan para "petualang" dan "pelancong" manca tatkala mengunjungi nusantara.
Mereka yang menulis dari kalangan agamawan, saudagar-saudagar, pelaut, staf administrasi kolonial, geografer, naturalis, kalangan militer sampai ilmuwan botani. Mereka mencatat hal ihwal nusantara dari minat, kepentingan dan sensibilitas masing-masing.
Menurut kurator BWCF, catatan-catatan mereka ada kalanya di catat sangat personal. Ada kalanya di tulis dengan "sudut mata eksotis" hingga mampu menangkap hal-hal kecil yang tak terlihat. Mereka mencatat dengan teliti segala hal yang tidak ada di negerinya sendiri.
"Catatan dari orang manca ini menjadi pembanding penting atas informasi-informasi yang berasal dari dalam yang muncul dalam babad, syair, kisah lisan, legenda, lakon dalam pentas tradisi, dan lainnya. Tanpa pembanding, informasi dari dalam ini seringkali bias oleh pelbagai hal sehingga fungsi sejarahnya terkikis.
Catatan-catatan dari orang manca ini menjadi penting dalam beberapa hal. Pertama, melihat masa lalu Nusantara secara lebih wajar dari penglihatan orang manca; kedua, tidak menjadikan sumber dari dalam sebagai satu-satunya acuan dalam melihat masa lalu; ketiga, menyadari dari masa lalu bahwa Nusantara sebagai tempat perjumpaan pelbagai gagasan dan keyakinan."
"Membaca kembali catatan catatan harian itu tapi kita masih tetap bisa menemukan sesuatu cara pandang yang lain dan terduga tentang diri kita sendiri. Kerap kita menemukan dari diary-diary itu sesuatu informasi dari arah yang tak disangka-sangka bahkan untuk ukuran masa kini. Sejarah kita memang belum sepenuhnya terkuak."
Banyak catatan harian para pelawat asing yang di tulis di nusantara yang kemudian menjadi buku standard keilmuan dunia. Misalnya buku Alfred Russel Wallace: The Malay Archipelago terbit tahun 1869 yang menjadi rujukan para peneliti sampai kini.
Karya yang merupakan catatan pengamatan Wallace selama mengembara di Indonesia, Singapura dan Malaysia. Ia adalah ahli botani, geografer dan ahli antropologi, ilmuwan dari Britania Raya yang mencetuskan Garis Wallace. Garis yang membagi kepulauan Indonesia menjadi dua bagian yang berbeda: bagian barat di mana sebagian besar faunanya berasal dari Asia dan bagian timur faunanya berasal dari Australia.
Atau catatan harian tua seorang biksu Cina terkenal bernama I-Tsing ( Yi Jing ) yang pernah melawat ke Sumatera pada abad 7 M sebanyak dua kali. Dalam perjalanannya dari Chang'an Cina untuk belajar ke Universitas Nalanda India pada tahun 671 M, ia singgah selama 6 bulan di Sriwijaya ( Palembang ) dan 2 bulan di Melayu ( Jambi ). Setelah belajar di Universitas Nalanda, ia tak langsung pulang ke Cina, namun selama sepuluh tahun antara 685 - 695 M, ia menetap di Sriwijaya untuk menerjemahkan sutra-sutra.
"Pada dasarnya, Nusantara tidak pernah hidup mengisolasi diri. Dari dahulu kala Nusantara merupakan tempat perjumpaan dan pertemuan dengan bangsa-bangsa manca. Dalam sejarahnya, perjumpaan telah terjadi dengan India, China, Arab, Portugis, Inggris, Belanda.
Dari perjumpaan ini mengalirlah gagasan dan keyakinan Budha, Hindu, Islam dan Kristiani ke Nusantara."
Malang, Desember 2018
![]() |
Catatan pertama Yono Ndoyit |
Catatan Bakol Lilin Di Borobudur Writers And Cultural Festival 2018

Catatan Bakol Lilin Di Borobudur Writers And Cultural Festival 2018
Oleh : Yono Ndoyit
Amiya tercinta,
Kemarin kami menonton pertunjukan...
Gadri Resto, Satu Lagi Kuliner Jogja Tawarkan Sensasi Makan ala Bangsawan – Setiap rumah makan, restoran dan berbagai jenis usaha kuliner lainnya memang memiliki ciri khas tersendiri. Namun, resto yang memiliki suasana Jawa yang kental, makanan dan minuman para bangsawan serta interior khas Jawa, hanya ada di Gadri Resto Jogyakarta.
Gadri Resto Jogya merupakan restoran yang didirikan oleh GBPH Joyokusumo, adik kandung Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada tahun 1984. Resep makanannya merupakan resep warisan keluarga turun temurun dan dibukukan oleh BRAy. Nuraida Joyokusomo yaitu istri Gusti Joyo.
![]() |
Rina Rayis dkk di Gadri Resto Jogyakarta |
Awalnya, hanya keluarga bangsawan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saja yang dapat menikmati hidangan dengan resep rahasia ini. Namun, seiring berjalannya waktu, resto ini dibuka untuk masyarakat umum sehingga kita pun dapat menikmati sensasi makan ala bangsawan di Gadri Resto Jogya ini.
Selain itu, pengunjung diperkenankan juga untuk berkeliling menikmati rumah Gusti Joyo, panggilan akrab dari alm. GBPH Joyokusumo, yang merupakan salah satu rumah dengan arsitektur Jawa gaya Jogja asli, lengkap dengan pendopo, pringgitan, hingga ndalem ageng.
![]() |
Rina bersama Pak Camat Kraton di Gadri Resto |
Wisata kuliner kali ini, dilakukan oleh Rina Rayis dkk. yang merupakan rangkaian perjalanan wisata dalam rangka reuni kost Taman Agung, Malang. Kebetulan, Bu Chotimah, saudara Rina, tinggal di Jogya, menjadi dosen UGM sekaligus menjadi istri dari Camat Keraton sehingga Rina dkk dapat dengan leluasa menikmati fasilitas yang ada di Gadri Resto ini.
Nah, untuk lebih mengenal tentang Gadri Resto Jogya, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini.
Gadri Resto, Jogyakarta
Gadri Resto Jogya seduah berdiri selama 34 tahun tepatnya pada tahun 1984. Resto yang berada di Jl Rotowijayan ini, memiliki menu-menu masakan yang konon merupakan makanan favorit para raja di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
![]() |
Merasakan Meja kursi Bangsawan Di Gadri Resto, Jogyakarta |
Seperti halnya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang masih memegang teguh adat dan budaya Jawa hingga saat ini, maka Gadri Resto tetap mempertahankan resep-resep makanan yang telah diwariskan turun temurun sejak jaman Hamengku Buwono I hingga sekarang.
Saat ini, Gadri Resto dikelolah oleh istri GBPH Joyokusumo, adik kandung Sri Sultan Hamengkubuwono X yang bernama BRAy. Nuraida Joyokusomo.
Suasana Gadri Resto Jogya
Layaknya rumah seorang Pangeran, tempat tinggal GBPH Joyokusumo ini merupakan salah satu rumah yang masih memiliki sisa-sisa gaya arsitektur Jawa-Jogja asli. Sehingga suasana, baik di resto maupun di kediaman Gusti Joyo terasa sangat kental dengan interior, adat dan budaya Jawa.
![]() |
Rina dkk bersama foto Hamengku Buono di Gadri Resto |
Kesan heritage sangat terasa saat memasuki halaman depan Gadri Resto Jogya ini. Meja kursi terbuat dari kayu, pintu-pintu “slorokan” dengan warna hijau bergaris putih, pilar kayu yang menjadi soko guru, foto dan lukisan yang terpajang di dinding serta ornament dan hiasan lainnya. Semuanya menggambarkan suasana tempo dulu khas Keraton Jogya.
![]() |
Suasana Rumah Gusti Joyo pemilik Gadri Resto Jogya |
Pengunjung Gadri Resto juga diperkenankan berkeliling untuk melihat kemegahan rumah GBPH Joyokusumo, yang dipenuhi dengan sejumlah benda antik dan karya seni bernilai tinggi.
![]() |
Koleksi Antik Gusti Joyo Pemilik Gadri Resto Jogya |
Bagi pengunjung Gadri Resto, disediakan beberapa paket dimana masing-masing paket menyajikan kuliner yang berbeda. Jika memilih Paket VIP, maka pengunjung dapat menikmati sejumlah hidangan favorit ala Sultan sembari menikmati pertunjukan budaya seperti tari-tarian dan lainnya.
Mencoba Kegiatan Membatik
Satu kegiatan menarik yang dapat kita lakukan di Gadri Resto adalah mencoba kegiatan membatik layaknya para putri bangsawan di dalam lingkungan keraton.
![]() |
Mencoba Kegiatan Membatik di Gadri Resto Jogya |
Satu tempat di pojok kanan Gadri Resto ini, terdapat sebuah sentra batik. Dimana, wisatawan yang datang dapat menyempatkan diri untuk melihat cara membuat kain dengan corak khas Indonesia tersebut.
![]() |
Mencoba gamelan Jawa di Gadri Resto Jogya |
Menu Makanan Khas Bangsawan di Gadri Resto
Gadri Resto menyediakan aneka hidangan kepada wisatawan, baik makanan tradisional maupun makanan Eropa atau makanan kekinian lainnya. Namun, yang paling istimewa di resto klasik ini adalah hidangan ala bangsawan Keraton Jogya.
Berikut ini adalah menu makanan andalan dari Gadri Resto Jogya yang resepnya menjadi rahasia dan tidak disebar-luaskan untuk umum.
1. Nasi Blawong
Mendengar namanya saja sudah menimbulkan penafsiran macam-macam. Dimana nama blawong sendiri sudah memiliki sejarah yang unik dan menarik. Dulu, nama blawong berasal dari warna piring sebagai tempat penyajiannya yang berwarna “blawu” atau biru. Namun, karena lebih menyesuaikan dengan lidah masyarakat Jawa, berubah menjadi “blawong”
![]() |
Nasi Blawong, Kuliner andalan Gadri Resto Jogya Gambar : Jejakpiknik.com |
Citarasanya sangat nikmat. Konon, dahulu, nasi ini hanya disajikan pada upacara atau ritual tertentu karena dipercaya membawa keselamatan.
Hidangan Nasi Blawong, terdiri dari ayam bacem, telur pindang, dan daging bumbu kecap serta lauk lainnya.
2. Soes Songgo Buwono
Selain Nasi Blawong, kue yang menjadi hidangan favorit di Gadri Resto adalah Soes Songgo Buwono. Kulit kue ini sama seperti kue sos pada umumnya, namun berbeda pada isi dan cara penyajiannya.
Khusus dalam penyajiannya, semua isi dari kue ini diatur sedemikian rupa dengan teliti sehingga dapat menuangkan makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Seperti namanya, “Songgo Buono” yang berarti penyangga dunia, maka komposisi, letak dan bahannya menggambarkan komponen yang ada di dunia.
![]() |
Soes Songgo Buwono, Kuliner favorit di Gadri Resto Jogya Gambar : shasylitlekitchen.com |
Sebagai symbol hidup atau kehidupan yang menyelimuti dunia adalah Selada dan diletakkan dibawah. Kulit Soes menjadi symbol bumi yang menampung aneka macam isinya, rogut melambangkan manusia, sedangkan telur menjadi symbol gunung dan saus serta acar menggambarkan langit.
Filosofi yang terkandung pada kue ini seolah mengingatkan pada penikmatnya untuk menjaga keseimbangan dunia. Bagi seorang raja, rakyat dan kehidupannya menjadi tanggung jawabnya. Sementara bagi masyarakat umum, kehidupan pribadi atau “jagat cilik” harus selalu berada dalam keseimbangan dan keselarasan.
Kue ini menjadi salah satu makanan favorit para raja di Kesultanan Jogyakarta dan ide pembuatannya pun berasal langsung dari Sultan Hamengku Buwono VII.
3. Bir Jawa
Minuman yang unik dan menarik sajian untuk para bangsawan di Gadri Resto adalah Bir Jawa. Meskipun diberi nama bir, namun minuman ini sama sekali tidak mengandung alkohol apalagi memberi efek memabukkan. Tetapi, malah memberi kesegaran dan kesehatan bagi peminumnya.
![]() |
Bir Jawa, minuman khas Gadri Resto Jogya Gambar : shasylitlekitchen.com |
Bir Jawa menggunakan bahan-bahan alami seperti jeruk nipis, rebusan air jahe, kayu manis, cengkeh, dan serai. Sehingga ketika diteguk, akan memberikan sensasi hangat dan menyegarkan sehingga badan menjadi segar.
Sahabat dolenners, itulah beberapa hal unik, menarik dan menggoda selera yang biasa dilakukan oleh para bangsawan di Gadri Resto Jogyakarta.
Penutup
Jaman semakin berkembang dan berubah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jika pada masa kerajaan Mataram lalu, untuk dapat menghadap Raja, seorang rakyat harus “topo mepe” atau berjemur di Alun-alun terlebih dahulu, sampai Sang Raja berkenan menerimanya.
![]() |
Suasana heritage khas Gadri Resto Jogya |
Namun sekarang, selain kehidupan para bangsawan, rakyat dapat melihat-lihat istana dan menikmati kuliner para bangsawan kapan saja. Seperti yang dilakukan para sahabat dolenners ini saat melihat dan menikmati kuliner para bangsawan Jogya di Gadri Resto. Seolah menjadi bangsawan dalam sehari.
Nah, tunggu apalagi? Mari mencoba kuliner unik dan menarik serta merasakan suasana heritage di Gadri Resto Jogyakarta.
Wisata Jogyakarta Lainnya :
Merasakan Sensasi Makan Ala Bangsawan Di Gadri Resto, Jogyakarta

Gadri Resto, Satu Lagi Kuliner Jogja Tawarkan Sensasi Makan ala Bangsawan – Setiap rumah makan, restoran dan berbagai jenis usaha kuliner lainnya...
Kurang Seru ! Jika Ke Jogyakarta Tidak Singgah Ke Malioboro – Malioboro memang merupakan salah satu ikon kota Jogyakarta. Sehingga ada yang kurang jika berkunjung ke kota gudeg ini tanpa singgah ke Malioboro. Karena banyak kenangan yang dapat kita gali dan banyak hal yang dapat kita lakukan di sepanjang jalan ini.
Jalanan ini telah banyak melahirkan musisi dan seniman besar tanah air seperti Ebiet GAD, Emha Ainun Nadjib, Sawung Jabo dan lain-lain. Selain itu, banyak seniman besar lainnya berasal dari kota Jogyakarta yang suka nongkrong di jalan Malioboro seperti almarhum Rendra, Djaduk Ferianto, Butet Kertarajasa dan lain-lain.
![]() |
Sahabat dolenners di Jalan Malioboro, Jogyakarta |
Bagi para musisi dan seniman, Malioboro merupakan tempat hangout untuk berbagi ide dan pengalaman, mencari inspirasi serta tempat mengekspresikan diri. Bahkan, Katon Bagaskara dengan KLA Projectnya menciptakan lagu khusus berjudul “Jogyakarta” untuk mengenang kota kelahirannya dan terutama suasana sepanjang jalan Malioboro.
Terbukti, banyak seniman, musisi dan tokoh besar yang mengukir kenangan di jalanan yang berada dekat dengan Keraton Jogyakarta ini.
Suasana heritage, kuliner, toko-toko dan keramaian sepanjang jalan ini menjadi daya tarik para wisatawan.
Nah, untuk lebih mengenal Jalan Malioboro di Kota Jogyakarta ini, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini dengan nara sumber beberapa sahabat dolenners.
Baca Juga : Taman Sari, Jogyakarta
Jalan Malioboro Jogyakarta
Saat ini Jalan Malioboro adalah jalanan utama yang menjadi pusat pertokoan dan kuliner dengan berbagai merk baik lokal maupun mancanegara. Namun, sebelum jalan utama yang dilewati kendaraan terdapat ruang bagi pejalan kaki yang cukup luas dan disediakan bangku-bangku dan ornament hiasan yang menarik. Sementara ruang di sisi lainnya diisi oleh para pedagang kaki lima.
![]() |
Suasana Jalan Malioboro Jogyakarta pada malam hari |
Pada malam harinya, berbagai kuliner khas Jogya banyak dijajakan di pinggir jalan ini. Semakin meriah dengan munculnya para seniman jalanan yang menghibur para wisatawan ditempat ini.
Namun, banyak dari kita yang tidak tahu tentang sejarah dan asal usul nama jalan Malioboro ini, maka mari ikuti penjelasan berikut ini.
Mau Wisata Gunung Bromo?
Asal-usul dan Sejarah Jalan Malioboro Jogjakarta
Ada beberapa versi yang berkaitan dengan nama Malioboro, nama jalan di Jogyakarta yang dibangun sekitar tahun 1750-an ini.
Versi Pertama
Menurut Pakar dan Dosen Sejarah UI, Prof. Peter Brian Ramsey Carrey, nama sebenarnya dari kota Jogyakarta adalah Ngayogyakarta. Dan, nama itu diambil dari epos Ramayanan dimana terdapat sebuah kerajaan yang bernama “Ayodya”. Kebiasaan masyarakat Jawa yang menambahkan “ng” mebuat kata “Ayodya” menjadi “Ngayodya.” Lama kelamaan berubah menjadi “Ngayogya”.
![]() |
Matt dolan dan Wawan di Keraton Jogyakarta |
Sedangkan tambahan kata “karta” dari bahasa Sansekerta, yang berarti kota, melengkapi nama tersebut menjadi Ngayogyakarta.
Dalam Kitab Kakawin Ramayana itu juga, terdapat satu jalan utama yang sangat terkenal digunakan sebagai jalan utama tempat penyambutan Raja dan tamu tamunya, serta merupakan jalan penting yang memiliki banyak berkah, bernama “Malyabhara”.
Nama Malyabhara berasal dua kata dari Bahasa Sansekerta, yaitu “Malya” yang berarti bunga dan “bhara” yang diambil dari kata “bharin” yang artinya mengenakan. Maka Malyabhara dapat diartikan sebaga jalan yang bertabur bunga, seperti tradisi saat menyambut kedatangan raja dan tamunya.
![]() |
Suasana romantis bagi pasangan di Jalan Malioboro Jogyakarta Gambar : inovasee |
Seiring perjalanan waktu, karena pengaruh pengucapan orang Jawa dimana huruf “a” dibaca “o”, maka terdengar jadi Malioboro. Dan, nama ini yang dikenal hingga sekarang.
Versi Kedua
Sedangkan versi kedua mengatakan, jika nama jalan ini diambil dari nama seorang berkebangsaan Inggris bernama Duke of Marlboro.
Versi Ketiga
Versi lainnya mengatakan, jika nama Malioboro ini berasal dari papan iklan merek rokok Marlboro yang dulu dipajang di tempat itu.
Itulah beberapa versi tentang asal-usul nama Malioboro, tentang mana yang benar, sebaiknya dilakukan studi ilmiah terlebih dahulu disertai bukti dan fakta yang meyakinkan.
Sejarah Jalan Malioboro Jogyakarta
Pada saat pertama kali dibangun, jalanan yang dekat dengan Keraton Jogya ini tidak langsung ramai seperti sekarang. Pemerintah Kolonial Belanda, yang menjadikan jalanan ini sebagai pusat kota di Yogyakarta sehingga ramai.
![]() |
Ryan Jenggot di Malioboro, Jogyakarta |
Dan, untuk menyaingi popularitas Keraton Yogyakarta, maka Belanda lalu membangun Benteng Vredeburg dan The Dutch Club pada tahun 1800-an. Jalan Malioboro semakin ramai dan menjadi semakin strategis sehingga Belanda membangun rumah Gubernur Belanda di jalan ini.
Sahabat dolenners, itulah sekilas tentang sejarah jalan Malioboro Jogyakarta.
Baca Juga : Menyusuri Kampung Kayutangan Heritage, Malang
Hal Menarik Di Jalan Malioboro Jogyakarta
Banyak hal menarik yang dapat kita lakukan di jalan Malioboro ini. Bagi penggemar shopping, banyak kaos dengan merk-merk lokal seperti dagadu dll yang kualitasnya tak kalah dengan merk luar negeri. Tapi, unik dan menarik.
Menikmati Kuliner Jogya
Di jalanan ini, merupakan tempat wisata kuliner paling komplit di Kota Jogya. Karena ditempat ini, kita dapat menemukan berbagai makanan tradisional yang tidak ditemukan di kota lain seperti Gudeg dengan aneka jenis atau Yamko, Oseng oseng mercon, Sate Kere dan lain-lain.
![]() |
Gudeg Mercon Bu Tinah di Malioboro Gambar : mas latif travel |
Pada umumnya, harga makanan disini cukup merakyat sehingga kita dapat makan sepuasnya. Namun, kita juga harus hati-hati, karena ada beberapa tempat makan kaki lima yang harganya sangat mahal sehingga kita keracunan harga.
![]() |
Gudeg, Kuliner khas Jogyakarta |
Lebih baik, cari tempat makan yang memiliki jumlah pengunjung yang banyak atau pilih tempat yang ada pilihan menu dan harganya.
Berfoto Di Spot Unik dan Menarik
Malioboro menyediakan spot-spot foto unik dan menarik khas Jogyakarta, sehingga kita dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan hasil foto unik, menarik dan instagramable. Beberapa spot foto di jalan Malioboro antara lain adalah papan penunjuk nama Malioboro yang menjadi spot ikonik untuk menunjukkan keberadaan kita di kota Gudeg.
![]() |
Foto unik Anies dengan latar tiang di Malioboro |
Selain itu, kita dapat memanfaatkan ornament-ornamen yang ada di jalan seperti bangku dari kayu, bangku dari semen, tiang dan toko-toko yang ada dibelakang kita.
![]() |
Foto unik di bangku jalan Malioboro |
![]() |
Foto unik dengan latar Toko di Malioboro |
Berjalan Kaki Menjelajah Malioboro
Sambil sekalian olahraga, kita dapat berjalan kaki menjelajah sudut-sudut jalan Malioboro maupun tempat-tempat menarik di sekitarnya. Dengan berjalan kaki kita akan lebih leluasa mengingat lalu lintas dan pengunjung jalan ini sangat padat sehingga susah bila menggunakan kendaraan bermotor.
![]() |
Foto unik dengan latar pasar Beringharjo, Malioboro, Jogya |
Selain sepanjang jalan Malioboro, banyak sekali destinasi wisata di sekitarnya seperti Keraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Alkid alias Alun Alun Kidul, Titik nol kilometer dan masih banyak lagi lainnya.
Saat jalan kaki menyusuri Malioboro, sebaiknya kita mengenal lebih dulu tempat-tempat mana yang sesuai dengan keinginan dan sebaiknya bertanya terlebih dahulu sebelum memasukinya. Jangan sampai kita salah masuk ke gang ini. Hehehe…
![]() |
Sahabat dolenners yang tersesat di Jl. Pasar Kembang atau Sarkem |
Jika kita lelah, ada banyak moda transportasi yang dapat kita gunakan seperti becak, delman atau ojek online.
![]() |
Rina, Danik dkk Naik Becak di Jalanan Malioboro, Jogyakarta |
Menikmati Musik Jalanan
Jogyakarta adalah gudang para seniman, baik jebolan lembaga seni maupun seniman jalanan. Dan, mereka sering melatih ketrampilan atau mencari nafkah di jalanan Malioboro. Sehingga sayang jika kita tidak turut memberi apresiasi pada mereka walau hanya dengan mendengarkan dan menyaksikan mereka tampil.
![]() |
Musisi jalanan Malioboro |
Tips Wisata Ke Malioboro
Jalan Malioboro merupakan jalan yang menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah bahkan manca negara saat berkunjung ke kota Jogyakarta. Bak pepatah,
“Ada gula ada semut.”
Maka, banyak orang dengan berbagai kepentingan baik untuk sekedar jalan-jalan, mencari nafkah dan memanfaatkan kesempatan turut memenuhi jalanan ini. Sehingga, kita harus berhati-hati dan memperhatikan tips berikut ini.
- Jangan datang ke Malioboro pada hari Selasa Wage. Karena pada hari ini, adalah hari bersih bersih sehingga pedagang kaki lima dan beberapa kios di tempat ini, tutup selama 24 jam.
- Jika ingin berbelanja di toko-toko sepanjang jalan Malioboro, sebaiknya lakukan perbandingan harga lebih dahulu agar tidak menyesal kemudian. Jika ingin menawar, lakukan dengan sopan dengan menurunkannya sebesar 30%. Jika tidak boleh, segera tinggalkan.
- Hati-hati dengan dompet, handphone dan barang bawaan lainnya.
- Jika ingin merasakan kuliner Jogya, sebaiknya pilih tempat kuliner yang ramai dan memiliki daftar harga makanan.
- Harus pandai menawar sebelum naik becak atau delman di Malioboro ini, karena beberapa penarik becak dan tukang delman yang memberikan harga sangat mahal.
![]() |
Rina dkk di Jalan Malioboro, Jogyakarta |
Sahabat dolenners, itulah tips jika berkunjung ke Jalan Malioboro, Jogyakarta.
Penutup
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Sahabat dolenners, sepenggal syair lagu dari KLA Project tersebut di atas, mengingatkan kita tentang suasana yang ada di Jalan Malioboro Jogyakarta. Jalanan yang banyak mengukir kenangan dan melahirkan musisi dan seniman besar.
Nah, sayang sekali jika berkunjung ke Jogyakarta tanpa singgah ke Malioboro.
Wisata Jogyakarta Lainnya :
- Menikmati Keindahan Candi Gedong Songo, Ungaran, Jawa Tengah
- Puncak Watu Goyang, Bantul, Jogyakarta
- De Mata Trick Eyes Museum, Jogyakarta
Matt Dolan Desember 04, 2018 CB Blogger Indonesia
Kurang Seru ! Jika Ke Jogyakarta Tidak Singgah Ke Malioboro

Kurang Seru ! Jika Ke Jogyakarta Tidak Singgah Ke Malioboro – Malioboro memang merupakan salah satu ikon kota Jogyakarta. Sehingga ada yang...