Kopi Kawa Daun, Tradisi Masyarakat Sumbar Sejak Jaman Kolonial Belanda

Kopi Kawa Daun, Tradisi Masyarakat Sumbar Sejak Jaman Kolonial Belanda – Pada Festival Pesona Budaya Minangkabau yang berlangsung sejak tanggal 28 November hingga 2 Desember 2018, ada satu pemandangan yang unik dan menarik. Dimana ribuan orang berbaris untuk mendapatkan cangkir kopi yang diolah dari daun kopi, sebuah tradisi masyarakat Sumbar yang sudah ada sejak jaman kolonial Belanda.

Kopi Kawa Daun, Tradisi Masyarakat Sumbar Sejak Jaman Kolonial Belanda
Kopi Kawa Daun, Tradisi Masyarakat Sumbar Sejak Jaman Kolonial Belanda
Gambar : gagauan scouter
Baca Juga : Studi Banding Disbudpar Banjarmasin Ke Istana Pagaruyung, Sumbar

Pada Festival Minangkabau ini, terdapat sekitar 4.000 penduduk setempat dan pengunjung yang menghirup kopi Kawa Daun di Batusangkar, Sumatera Barat.

Kopi Kawa Daun adalah minuman kuno yang mengolah daun tanaman kopi lalu di ekstrak menjadi minuman. Berawal, pada masa colonial Belanda dulu, dimana hanya beberapa orang penduduk saja yang mampu membeli kopi sebenarnya karena harganya yang mahal.

Bagi sebagian besar penduduk lainnya, Kopi dianggap sebagai komoditas dan minuman yang mewah sehingga mereka tidak mampu membelinya. Maka, mereka mengolah daun-daun kopi yang sudah tidak digunakan menjadi satu minuman pengganti kopi asli. Penyajiannya pun cukup unik dengan menggunakan batok kelapa.

Daun-daun Kopi diolah menjadi Kopi Kawa Daun
Daun-daun Kopi diolah menjadi Kopi Kawa Daun
Gambar : Kompas Regional

Sekarang, Kopi Kawa Daun, hanyalah sebuah tradisi yang tetap dilestarikan oleh masyarakat Sumatera Barat untuk mengenang masa pahit jaman penjajahan dulu.

Pada festival seni dan budaya Minangkabau di Batusangkar, Sumatra Barat, tradisi ini ditampilkan kembali dengan menyediakan sebanyak 4.000 cangkir kopi sehingga menjadi rekor lokal baru dalam budaya minum Kopi Kawa Daun.

Sajian Kopi Kawa Daun
Sajian Kopi Kawa Daun
Gambar : voxpop.id

Sahabat dolenners, itulah ulasan ayodolenrek tentang Kopi Kawa Daun, sebuah tradisi dari sekian banyak budaya masyarakat Sumbar  yang berlangsung sejak jaman Kolonial Belanda dulu.

Tentunya saat ini, kita harus bersyukur dapat menikmati kopi dari olahan bijinya langsung bukan dari daun-daunnya. Meskipun dicampur dengan jagung atau beras ketan, namun rasa kopinya tetap dominan. Apalagi jika kopi original seperti di Toko Kopi Koopen, Klojen, Malang, pasti akan lebih mantap rasa kopinya.

Nah, tunggu apalagi? Jika Anda sedang berada di Padang, Sumatera Barat, jangan lewatkan untuk menccipi Kopi Kawa Daun dalam Festival Seni dan Budaya masyarakat Minangkabau yang berlangsung mulai tanggal 28 November hingga 2 Desember 2018.

Dari Banjarmasin Mengintip Keindahan Danau Singkarak, Sumbar 2018

Dari Banjarmasin Mengintip Keindahan Danau Singkarak, Sumbar 2018 – Sebagai danau terluas kedua di Pulau Sumatera, Danau Singkarak menyimpan keindahan alam yang tak kalah indahnya dengan Danau Toba yang berada di peringkat pertama. Hamparan perbukitan nan hijau di tepi danau berpadu dengan kilauan permukaan air serta cakrawala luas yang kadang berwarna biru cerah atau buram tertutup awan. 

Sungguh satu lukisan alam yang sangat indah.   

Selain keindahannya yang menawan, Danau Singkarak juga memberikan manfaat besar lainnya bagi kehidupan manusia. Dimana, air danau ini dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air atau  PLTA Singkarak yang berada di Lubuk Agung. 

Berbeda dengan PLTA pada umumnya dimana pembangkit listrik itu berada di pinggir danau atau tepat di bendungan. PLTA Singkarak mengalirkan air dari Danau Singkarak melalui terowongan panjang menembus bukit barisan menuju ke lokasi PLTA yang berada di Lubuk Agung.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Lily Rosyadah dan rombongan di Danau Singkarak
Baca Juga : Studi Banding Disbudpar Banjarmasin Ke Istana Pagaruyung, Sumatera Barat 2018

Setelah mengunjungi Istana Pagaruyung, Lily Rosyadah bersama rombongan Disbudpar Banjarmasin, melanjutkan perjalanan ke Danau Singkarak. Kondisi alam, adat dan budaya dan potensi wisata yang ada di bumi Putri Junjung Buih ini hampir sama dengan di Sumbar sehingga rombongan ini merasa seolah berada di kampungnya sendiri.

Nah, untuk mengetahui lebih dekat tentang objek wisata alam Danau Singkarak di Sumatera Barat ini, mari ikuti ulasan ayodolenrek berikut ini.

Baca Juga : Danau Toba Dan Pulau Samosir : Wisata Alam Populer Dengan Kisah Legendanya

Tentang Danau Singkarak

Sebagai objek wisata alam, Danau Singkarak memang memiliki keindahan alam yang seolah tak pernah membuat bosan para wisatawan. Air berwarna kebiruan membentang seluas   kurang lebi 11.200 hektare dan dibatasi dengan perbukitan yang hijau. Dan cakrawala yang membentang diatasnya, seolah dapat menjadi cahaya yang membuat suasana alam danau ini berubah.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Keindahan Danau Singkarak, Sumbar
Gambar : pinterest.com

Suasana berubah menjadi gelap ketika awan tebal menutupi matahari, dan akan kembali terang saat sang bayu menghalau awan-awan itu. 

Untuk dapat menikmati keindahan alam Danau Singkarak, wisatawan dapat berkeliling danau menggunakan kapal fery yang berlabuh di dermaga. Selain itu, karena letak jalan raya berada di pinggir danau maka kita dapat menyusuri pinggir danau lewat jalan darat.

Memang pihak pengelolah belum menyediakan spot-spot foto khusus, namun seorang penggemar fotografi pasti dapat menemukan tempat-tempat yang indah untuk berfoto.

Sejarah Danau Singkarak

Aktifitas lempengan bumi di atas bagian sesar Sumatera, tepatnya di cekungan Singkarak-Solok menghasilkan danau tektonik yang diberi nama Danau Singkarak. Danau alami dengan luas kurang lebih 11.200 hektar dan panjang sekitar 20 KM serta kedalaman sekitar 268 meter, dengan lebar maksimal sekitar 6.5 KM.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Danau Singkarak, Sumbar
Gambar : liputan6.com

Pada tahun 1905, seorang biologist asal Jerman bernama Ernst Haeckel, melakukan penelitian di Danau Singkarak ini. Kekagumannya atas keindahan alam di tempat ini membuatnya berusaha mengenalkan objek wisata ini ke dunia luas. Lama kelamaan Danau Singkarak menjadi objek wisata yang populer.

Letak Danau Singkarak

Karena sangat luas, membuat area Danau Singkarak berada di antara dua kabupaten yaitu kabupaten  Solok dan kabupaten Tanah Datar. Dari kota Padang, jaraknya kurang lebih 70 KM. Jika anda menggunakan rute Solok, waktu tempuhnya kurang lebih 2 jam.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Danau Singkarak, Sumatera Barat
Gambar : cyberworld32

Jika melalui Padang Panjang, waktu tempuhnya kurang lebih 3 jam. Rute padang panjang bisa diambil jika anda memang mau ke Bukit tinggi terlebih dulu.

Spot-spot Menarik Di Danau Singkarak

Sebagai objek wisata nasional yang banyak dikunjungi wisatawan, pihak pengelolah menyediakan spot-spot yang menarik untuk dikunjungi berikut ini.

1. Dermaga Singkarak

Salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Dermaga Singkarak. Dimana ditempat ini banyak pemandangan perahu-perahu dan speed boat yang lalu lalang membelah perairan. Selain itu, dermaga ini juga sering dijadikan sebagai pusat kegiatan olahraga sepeda bertaraf internasional yakni Tour De Singkarak.

2. Puncak Gobah

Puncak Gobah merupakan satu tempat yang direkomendasikan untuk menikmati keindahan Danau Singkarak dari ketinggian. Lokasinya berada di Nagari Aripan Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Dari kota Solok jaraknya sekitar 20 km.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Puncak Gobah, Sumbar
Gambar : KSMtour

3. Puncak Thailand

Puncak bukit yang berada Nagari Simawang, kecamatan Rambatan, Tanah Datar ini memiliki nama asli Pucak Bukit Pulau. Namun lama kelamaan karena menyerupai bukit yang ada di negara Thailand, maka disebut sebagai Puncak Thailand.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Puncak Thailand, Sumbar
Gambar : adira finance

4. Pantai Tanjung Mutiara

Tempat menarik lainnya di wilayah Danau Singkarak adalah Pantai Tanjung Mutiara. Salah satu pantai di pinggiran danau Singkarak yang sudah dikelola dengan cukup baik. Dimana wisatawan dapat menikmati pemandangan danau langsung dar tepinya dengan fasilitas yang sudah cukup lengkap.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Pantai Tanjung Mutiara, Sumbar
Gambar :  objek wisata sumbar

5. Bukit Chi Nang Kiek

Spot yang terbilang baru adalah Bukit Cinangkiak atau Puncak Chi Nang Kiek. Meskipun terbilang baru, tempat ini dapat kita jadikan salah salah satu lokasi untuk menikmati keindahan danau dari jauh.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Bukit Chi Nang Kiek, Sumbar
Gambar : plesiran kota tua

Selain yang tersebut diatas, masih banyak spot-spot indah dan menar iklainnya di sepanjang wilayah Danau Singkarak. Memang butuh waktu cukup lama untuk mengeksplore lebih detail objek wisata ini mengingat wilayahnya yang cukup luas.

Namun, jika terbatas waktu kita, lebih baik pilih spot-spot tersebut diatas.

Tour De Singkarak

TourDe Singkarak adalah salah satu event internasional yang rutin digelar danau ini. Perlombaan balap sepeda bertaraf internasional yang digulirkan pada tahun 2009 oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

danau singkarak; danau singkarak dimana; danau singkarak sumatera barat; danau singkarak medan; danau singkarak padang; danau singkarak solok; danau singkarak longsor; danau singkarak danau ranau danau towuti terjadi karena; danau singkarak angker; penunggu danau singkarak; gambar danau singkarak; keindahan danau singkarak; hotel di danau singkarak; korban danau singkarak; penampakan di danau singkarak; ayodolenrek; wisata sumatera barat; wisata padang; ayo dolen rek
Tour De Singkarak, Sumbar

Sekarang, event  balap sepeda internasional ini sudah resmi menjadi salah satu agenda tahunan dari Persatuan Balap Sepeda Internasional. Tujuan utama dari adanya event ini adalah untuk mengangkat keindahan dan potensi wisata Sumatera Barat, khususnya daerah singkarak dan sekitarnya, di mata dunia.

Video Danau Singkarak

Untuk lebih mengenal salah satu objek wisata di propinsi Sumatera Barat ini, mari kita saksikan video berikut ini.



Penutup

Potensi wisata yang ada di Sumatera Barat yang sudah dikenal dunia, boleh dikatakan hampir mirip dengan potensi yang dimiliki oleh Propinsi Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin. Sehingga, Disbudpar Banjarmasin melakukan studi banding ke Sumbar untuk menggali informasi dalam peningkatan potensi wisata di daerahnya.

Nah, tunggu apalagi? Ayo dolen rek…

Sumber : nativeindonesia

Studi Banding Disbudpar Banjarmasin Ke Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat 2018

Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat – Tidak hanya terkenal akan pemandangan alamnya yang indah dan kelezatan masakannya, kota Padang juga  memiliki satu tempat yang mengandung banyak nilai sejarah dan budaya yaitu Istana Pagaruyung. 

Istana yang sudah ada sejak jaman kerajaan Malayapura ini memang memiliki banyak daya tarik yang membuat wisatawan dari berbagai daerah termasuk manca negara berbondong-bondong ingin menikmati keindahannya.

Studi Banding Disbudpar Banjarmasin Ke Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat 2018
Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat

Istana Pagaruyung Batusangkar atau Istano Basa Pagaruyuang merupakan pusat dari tiga kerajaan Minangkabau yang disebut Luhak Nan Tigo yaitu Luhak Tanah Datar, Luhak Agam dan Luhak Limo Puluah.

Desain arsitektur dan struktur bangunannya sangat unik dan indah serta mengandung falsafah hidup maupun sejarah ditambah dengan barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dan terjaga dengan baik. Maka tak heran bila Istana Pagaruyung menjadi destinasi wisata budaya favorit di Padang.

Perjalanan wisata ke ranah Minang ini dilakukan oleh sahabat dolenners yaitu Lily Rosyadah bersama rombongan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Lily Rosyadah bersama rombongan di Padang
Lily Rosyadah (baju merah) bersama rombongan saat mengikuti rapat di Padang

Jauh-jauh dari bumi Kalimantan, rombongan Lily bertujuan untuk menggodok rencana pembuatan Perda wisata dan kuliner halal dengan staff Kemnekum HAM.

Nah, untuk mengenal lebih dekat Istana yang menjadi destinasi wisata budaya di Padang ini, mari ikuti ulasan ayodolenrek yang diambil dari berbagai sumber.

Tentang Istana Pagaruyung

Sebagai salah satu objek wisata sejarah di kota Padang, Istana Pagaruyung banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah dan juga manca negara. Pengunjung mancanegara yang paling banyak berasal dari negeri Malaysia. 

Hal ini disebabkan adanya ikatan emosional antara Malaysia dan Suku Minangkabau yang sama-sama satu rumpun.

Pintu Gerbang Istana Pagaruyung, Padang, Sumbar
Pintu Gerbang Istana Pagaruyung, Padang, Sumbar
Gambar : liputan6.com

Kegiatan menarik yang dapat kita lakukan saat berkunjung ke Istana Pagaruyung selain menikmati keindahan berbagai hal yang ada di istana ini adalah mengabadikan setiap moment selama berada di tempat yang indah dan bersejarah ini.

Bagi penggemar fotografi, berpose dengan latar belakang istana dan setiap sudut serta perabotan yang ada di dalamnya akan menjadi foto kenangan yang unik, menarik dan instagramable.

Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat
Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat

Hal lain yang tak kalah menyenangkan adalah mencoba mengenakan pakaian adat Minang lalu berfoto dengan bantuan fotografer istana. Maka, hasilnya akan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan saat berada di Istana Pagaruyung ini.

Lily Rosyadah dalam busana adat Minang di Istana Pagaruyung
Lily Rosyadah dalam busana adat Minang di Istana Pagaruyung

Pakaian adat Minang baik untuk pria dan wanita memang disediakan oleh pengelolah bagi para wisatawan. Kita tinggal menyewanya saja sesuai dengan tarif yang ditetapkan. Selain itu, kita juga dapat menikmati hasil karya warga Minang berupa kain-kain dengan ciri khas yang unik, Jika tertarik, kita dapat membelinya sebagai oleh-oleh.

Sejarah Istana Pagaruyung

Istana Pagaruyung merupakan istana dari salah satu kerajaan yang pernah berdiri di pulau Sumatera yaitu Kerajaan Pagaruyung. Nama Pagruyung diambil dari nama pohon Nibung atau Ruyung. Ketika terjadi perang Paderi, kerajaan Pagaruyung jatuh ke tangan Belanda dengan ditandatanganinya perjanjian antara kaum adat dengan pihak Belanda. Lalu wilayah kerajaan Pagaruyung berada dalam pengawasan Belanda.

Tampak belakang Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat
Tampak belakang Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat
Gamar : cumi lebay 
Baca Juga : Jam Gadang Bukittinggi, Padang, Sumatera Barat
Hubungan antara kerajaan Pagaruyung dengan Majapahit terbilang sangat erat karena tercatat dalam sejarah, jika Adityawarman pernah menjadi raja di Kerajaan Pagaruyung. Dalam prasasti Amoghapasa disebutkan bahwa Adityawarman pernah mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi.

Dimana sebelumnya kerajaan Pagaruyung tergabung dalam Malayapura bersama kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan atau daerah taklukan Adityawarman lainnya. Sedangkan Adityawarman sendiri merupakan kerabat dekat dari keluarga kerajaan Majapahit. Bahkan pernah disebutkan, ketika bersama Gajahmada, Adityawarman menaklukan Bali dan Palembang sehingga kerajaan Sriwijaya berada dibawah panji Majapahit.

Pada mulanya, Istana Pagaruyung  merupakan pusat pemerintahan sekaligus juga kediaman dari Raja Alam. Sistem kepemimpinan dari pemerintahan ini merupakan sistem konfederasi yang dipimpin oleh tiga pemimpin atau triumvirat dan dikenal dengan sebutan ‘Rajo Tigo Selo’ yaitu pemipin utama, Raja Alam dibantu oleh dua wakilnya, yakni Raja Adat yang berkedudukan di Buo dan Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus.

Arsitektur Istana Pagaruyung

Pembangunan Istana Pagaruyung  yang indah ini dimulai pada abad ke-17 menggunakan arsitektur  berbentuk empat persegi panjang seperti rumah panggung dengan memakai atap lancip yang menonjol seperti tanduk kerbau yang biasa disebut gonjong.

Tampak samping Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat
Tampak samping Istana Pagaruyung, Padang, Sumatera Barat
Gambar : Choky Sihombing
Selain itu, bangunan istana juga dilengkapi dengan tabuah, rangkaian patah sembilan, surau, serta didominasi beragam craft atau ukiran yang unik. Dimana setiap bentuknya memiliki falsafah sejarah dan budaya Minangkabau yang sangat kental. 

Bangunan Istana Pagaruyung terdiri dari 11 gonjong, 72 tonggak, dan 3 lantai ini. Di dalamnya terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dan dijaga dengan baik. Di halaman istana terdapat pula Medan Nan Bapaneh, tempat yangu digunakan sebagai tempat musyawarah para pejabat istana dan Bundo Kanduang. 

Dalam budaya Minangkabau, Bundo Kanduang merupakan budaya yang sangat berpengaruh dalam sejarah emansipasi wanita di ranah Minang.

Lokasi Istana Pagaruyung

Istana Pagaruyung berada di Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar dan 108 kilometer dari kota Padang. Jika berangkat dari pusat kota Batusangkar yang merupakan ibukota Kabupaten Tanah Datar, maka kita harus menempuh jarak kurang lebih sekitar 5 kilometer. 

Pemilihan lokasi istana Pagaruyung sebagai istana kerajaan dilakukan karena lokasinya yang sangat strategis  dan mudah diakses dari berbagai arah dalam wilayah provinsi Sumatera Barat. Tercatat,  jika ditempuh dari Bukittinggi akan melewati Baso dengan jarak sekitar 45 Kilometer, lalu dari kota Payakumbuh berjarak sekitar 40 Kilometer dan dari kota Solok berjarak 55 Kilometer. 

Konon, meskipun banyak istana lain yang tak kalah indahnya, Pagaruyung memiliki lokasi yang paling strategis sehingga itulah salah satu alasan kenapa Batusangkar dipilih sebagai pusat kerajaan Minangkabau.

Penutup

“Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya.”
Dengan mengenal budaya, sejarah dan berbagai hal tentang Istana Pagaruyung ini akan membuat kita semakin bangga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki beraneka ragam suku dan budaya. Keragaman yang semakin memperkaya budaya warisan leluhur bangsa Indonesia.

Sahabat dolenners, itulah perjalanan Lily Rosyadah bersama rombongan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Perjalanan Llily dan rombongan akan dilanjutkan dengan mengunjungi Danau Singkarak.


Menikmati Keindahan Jam Gadang, Bukittinggi, Yang Indah Dan Eksotis

Menikmati Keindahan Jam Gadang, Bukittinggi, Yang Indah Dan Eksotis – Selain kulinernya yang sangat terkenal, Sumatera Barat juga terkenal dengan Jam Gadang yang berada di kota Bukittinggi. Sehingga berkunjung ke Kota Buya Hamka ini terasa belum lengkap jika tidak mengunjungi Jam Gadang.

Begitu juga dengan Bambang DC, ketika melakukan perjalanan dinas ke kota Bukittinggi, maka kesempatan itu tidak disia-siakan. Ia menyempatkan diri mampir untuk melihat Jam Gadang sekaligus menikmati pemandangan alam kota Bukittinggi.

Bambang DC dan Jam Gadang, Bukittinggi
Bambang DC dan Jam Gadang, Bukittinggi

Berikut ini penuturannya kepada ayodolenrek saat berada di kota Bukittinggi dan menikmati keindahan Jam Gadang yang menjadi monument kota ini.

Tentang Jam Gadang, Bukittinggi

Jika kita mengunjungi pusat kota atau alun-alun Bukittinggi, maka akan menemukan sebuah menara jam yang indah dan eksotis. Itulah Jam Gadang, monument kota Bukittinggi. Disebut Jam Gadang karena ukuran jam itu sangat besar sekitar 80 cm sehingga masyarakat Minang memberi nama “Gadang” atau besar.

Tidak hanya jam Gadang saja yang dapat kita nikmati, di sekeliling menara jam ini terdapat Pasar Bawah, Pasar Atas, Plaza Bukittinggi dan Istana Bung Hatta. Pemandangan alam kota Bukittinggi yang terdiri dari bukit, lembah dan bangunan yang berjejer ditengah kota dapat juga kita nikmati dari tempat ini.

Sejarah Jam Gadang

Jam Gadang yang dibangun pada tahun 1826 ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur atau Sekretaris Kota Bukittinggi waktu itu yang bernama Rook Maker. Pembangunan bangunan berbentuk monumen dengan tinggi 26 meter dengan jam di keempat sisinya ini diselesaikan oleh arsitek pribumi Yazin dan Sutan Gigi Ameh.

Monumen ini menghabiskan biaya sebesar 3000 Gulden, jumlah yang cukup besar dan prestisius pada masa itu.

Terjadi penyesuaian sebanyak 3 kali terhadap bentuk atap Jam Gadang sesuai dengan perubahan penguasanya. 
  • Ketika masa penjajahan Belanda, bentuk atapnya bulat dengan patung ayam jantan diatasnya. 
  • Pada waktu Jepang berkuasa mereka mengganti bentuk atapnya seperti atap kelenteng. 
  • Kemudian setelah jaman kemerdekaan Indonesia, bentuk atapnya diubah menjadi bergonjong empat seperti atap rumah adat Minangkabau.

Keunikan lain dari Jam Gadang ini adalah pada penulisan angka penunjuk waktunya. Dimana angka jam empat yang seharusnya dilambangkan dengan hurug Romawi "IV", dituliskan "IIII". Entah itu disengaja dengan tujuan tertentu atau memang satu kesalahan, hal ini masih menjadi misteri.

Jika satu kesalahan, Jam tersebut merupakan hadiah dari Ratu Belanda yang dibuat oleh ahli jam di negeri Paman Sam, Amerika, maka seharusnya kemungkinan kekeliruan tersebut sangatlah kecil. Sehingga muncul kemungkinan adanya faktor kesengajaan yang berujung sebagai tanda atau kode rahasia yang tersembunyi.

Hebatnya lagi, mesin Jam Gadang ini hanya ada dua di dunia. Satunya lagi terpasang di menara Big Ben, Inggris. Adalah Forman, bangsawan Belanda yang terkenal pada masa itu, yang menjadi pembuat dari mesin manual ini. Dan, diberi nama Brixlion.

Waktu Yang Tepat Untuk Menikmati Keindahan Jam Gadang

Pada pagi atau siang hari, saat berkunjung ke Jam Gadang ini, maka kita akan melihat dengan jelas detil bangunan menara nan indah dan menjadi monument Bukittinggi.

Jam Gadang, Bukittinggi Pada Malam Hari
Jam Gadang, Bukittinggi Pada Malam Hari

Namun, jika berkunjung pada malam hari, suasana akan berbeda dimana temaram lampu taman yang berwarna kuning akan membuat suasana di sekitar Jam Gadang  terlihat lebih eksotik dan romantis. Cocok jika berkunjung bersama pasangan kita.

Akhirnya

Itulah ulasan ayodolenrek tentang keindahan Jam Gadang yang menjadi monument kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dengan nara sumber Bambang DC.

Sebagai penutup,
“Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya.”
Maka, semakin banyak berjalan, kita akan semakin banyak melihat keindahan alam dan budaya masyarakatnya. Sehingga, tunggu apalagi, ayodolenrek …

Semoga bermanfaat..

Wisata Pulau Sumatera Lainnya :