Jalan Kayutangan Seperti Braga Bandung Atau Malioboro Jogya – Ide untuk mewujudkan kawasan Kayutangan Malang menjadi seperti kawasan Jalan Braga atau Malioboro Yogyakarta sudah dicetuskan oleh Bapak Sutiaji, Walikota Malang. Sehingga mimpi itu sepertinya tinggal menunggu waktu saja.
![]() |
Kayutangan Heritage Malang |
Baca Juga : Menyusuri Kampung Kayutangan Heritage
Jika kita pernah mengunjungi kedua jalan yang menjadi destinasi wisata populer ini yaitu Jalan Braga Bandung dan Malioboro Yogyakarta, maka sebagai warga Malang Raya akan terlintas satu keinginan untuk memiliki jalanan yang menjadi destinasi wisata dan menjadi kebanggaan seperti kedua kawasan tersebut.
Memang, kota Malang sudah memiliki Ijen Boulevard yang menjadi ikon kota berhawa dingin ini dan sudah dikenal dunia. Namun, jalan Ijen sejak jaman Belanda dahulu hingga sekarang, merupakan kawasan hunian sehingga aktifitas wisata yang dapat dilakukan ditempat ini cukup terbatas.
![]() |
Apakah Hanya Mimpi ? Jalan Kayutangan Seperti Braga Bandung Atau Malioboro Jogya |
Tapi, kawasan Kayutangan atau jalan Basuki Rahmad adalah kawasan perdagangan yang banyak memiliki bangunan peninggalan Belanda seperti Toko OEN, Gereja Kathedral, Masjid Jami, Hotel Pelangi dan Alun alun kota Malang. Sehingga potensi wisata tersebut dapat dikelolah dan dikembangkan seperti halnya Braga dan Malioboro dengan aktifitas tidak terbatas waktu.
Mungkinkah keinginan itu dapat terwujud? Jawabannya sangat mungkin sekali. Semuanya, tergantung pada peran serta pemerintah daerah, investor, stakeholder terkait dan yang paling penting adalah dukungan penuh dari masyarakat Malang Raya sendiri. Itulah, hal yang ditunggu dan sepertinya harus selalu dikobarkan agar mimpi ini segera menjadi kenyataan.
![]() |
Jalan Malioboro Yogyakarta |
Baca Juga : Kurang Seru! Ke Yogyakarta Tanpa Singgah di Malioboro
Boleh dikatakan, Malang Raya memiliki potensi pariwisata yang menakjubkan. Tidak hanya wisata alam baik pantai maupun panorama pegunungan, wisata edukasi, wisata kuliner dan wisata kekinian lainnya tapi juga memiliki wisata berbasis sejarah yang masih belum dikembangkan dengan maksimal.
Boleh dikatakan, Malang Raya memiliki potensi pariwisata yang menakjubkan. Tidak hanya wisata alam baik pantai maupun panorama pegunungan, wisata edukasi, wisata kuliner dan wisata kekinian lainnya tapi juga memiliki wisata berbasis sejarah yang masih belum dikembangkan dengan maksimal.
Sebut saja, wisata sejarah kerajaan Kanjuruhan dan Singhasari yang memiliki banyak peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh Malang Raya. Jika potensi ini dikelolah dengan baik dan professional, maka bukanlah satu keniscayaan jika Malang Raya dapat menjadi destinasi wisata sejarah terbaru dan popular di Indonesia.
Dan, wacana itu sudah digulirkan oleh Pemkab. Malang dengan rencana menjadikan wilayah Singosari sebagai Kawasan Ekonomi Khusus . Namun, hingga saat ini, wacana itu belum terlaksana, hanya gaungnya saja yang keras terdengar. Mungkin, kita harus sabar menunggu lebih lama lagi.
![]() |
Jalan Braga Bandung |
Baca Juga : Jalan Braga Bandung, Jawa Barat
Lalu, bagaimana dengan Kayutangan Heritage yang akan diubah menjadi kawasan wisata seperti Braga dan Malioboro?
Melihat maraknya event-event berkaitan dengan kawasan yang menjadi jalur perdagangan pada masa pemerintah Belanda ini, sepertinya mimpi ini akan segera terwujud. Dan, Kayutangan Heritage dapat menjadi langkah awal untuk mengembangkan Malang Heritage atau Malang Raya Heritage.
Memang langkah meuwjudkan mimpi ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh sosialisasi dan proses-proses lainnya yang membutuhkan kerja keras maupun semangat, pengelolaan yang professional serta dana yang cukup besar.
Sebagai warga Malang Raya, penulis hanya bisa bermimpi dan berharap mimpi ini dapat menjadi kenyataan.
Semoga..
0 komentar:
Posting Komentar